Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Tak Lolos Wawancara Kerja walau Lancar Menjawab

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pria dan wawancara kerja. Shutterstock
Ilustrasi pria dan wawancara kerja. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sesi wawancara kerja selalu membuat gugup, namun tak sedikit yang lancar melewatinya. Bila baru selesai melakukannya dan hasilnya manajer bagian sumber daya manusia mengatakan Anda memiliki semua keterampilan yang dicari tapi mereka harus mewawancarai satu orang lagi sebagai formalitas, waspadalah.

Mungkin Anda merasa yakin akan mendapat pekerjaan itu. Namun, dua hari kemudian Anda mendapat kabar tidak lolos seleksi. Jika sudah berada di dunia kerja cukup lama maka Anda mungkin sudah pernah berada dalam situasi hampir pasti mendapatkan pekerjaan tapi kemudian mendapat kabar tidak terpilih.

Mungkin Anda bertanya-tanya apa yang terjadi. Apa yang membuat manajer SDM memilih orang lain? Carol Cochran, direktur SDM di Flexjobs, mengatakan, "Terkadang orang memiliki sesuatu yang ekstra, yang perusahaan tidak bisa abaikan. Saran saya untuk calon karyawan adalah untuk menunjukkan yang terbaik, versi paling jujur dari diri sendiri, dan menghormati proses dan orang-orang di belakangnya."

Berikut beberapa hal yang dapat membuat atau menghancurkan kesempatan mendapatkan pekerjaan, dilansir dari Cheat Sheet.

Budaya perusahaan
Terkadang dipertimbangkan apakah Anda akan cocok dengan budaya perusahaan atau tidak. Hal ini penting karena jika tidak ada kecocokan Anda mungkin akan merasa tidak nyaman dengan pekerjaan untuk waktu yang lama. David Waring, pendiri Fit Small Business, mengatakan ketidakcocokan budaya adalah alasan yang cukup untuk tidak memperpanjang tawaran pekerjaan.

"Jika kedua kandidat sama-sama memenuhi syarat, maka uji dan teliti apakah mereka cocok atau tidak dengan budaya perusahaan," ujar Waring.

Apakah calon karyawan ini bisa bergaul dengan baik dengan bos dan karyawan lain? Apa etos kerja mereka? Satu hal yang dapat dilakukan oleh calon karyawan untuk meningkatkan kecocokan dengan budaya perusahaan adalah dengan bertanya tentang hal itu, kemudian beri contoh bagaimana mereka cocok dengan budaya berdasarkan respons perusahaan.

Kandidat harus berbicara tentang tantangan yang dihadapi. Kandidat juga harus menyebutkan tantangan yang tidak tahu jawabannya dan jelaskan bagaimana mereka menangani situasi itu. Ini akan membedakan mereka dari kandidat lain.

Penampilan
Anda tidak harus menilai buku dari sampulnya. Tapi jika soal masalah wawancara kerja, apapun itu, Justine Miller, konsultan SDM The Stir Group, mengatakan penampilan juga berperan penting.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jika seorang manajer memiliki dua kandidat besar tapi hanya tersedia satu posisi kerja, proses eliminasi menjadi lebih kreatif. Manajer SDM akan mempertimbangkan bagaimana Anda mewakili perusahaan. Jika Anda bangga dengan penampilan dan berpakaian dengan standar perusahaan, manajer SDM akan bangga dengan pekerjaan Anda," tutur Miller.

Kepribadian
Jika benar-benar ingin membuat tim perekrut karyawan terkesan, pastikan tetap positif dan optimis. Sikap negatif bisa menghilangkan kesempatan mendapatkan pekerjaan, kata Brad Stultz, koordinator SDM di Totally Promotional. Ketika membuat seleksi akhir antara dua kandidat, kepribadian dan sikap umum calon karyawan dapat menjadi dua faktor yang mendorong salah satu unggul dari yang lain. Kedua faktor bisa menjadi bukti nyata atau tidaknya karyawan akan berintegrasi dengan baik ke dalam budaya organisasi.

Calon yang tahu pekerjaan rumah, menunjukkan minat yang baik dalam perusahaan dan memiliki pemahaman tentang budaya perusahaan, lebih mungkin untuk mengatur dirinya sendiri secara terpisah.

Komunikasi
Anda mungkin cocok dengan budaya perusahaan, tampil oke, dan memiliki kepribadian yang hebat. Tetapi jika keterampilan komunikasi kurang, ini bisa menghambat. Pelatih Kepegawaian Jen Teague mengatakan komunikasi adalah kunci.

"Jika calon karyawan ingin unggul, maka dia harus siap untuk wawancara," ungkap Teague. "Mereka harus datang dengan pengetahuan tentang posisi kerja yang dilamar dan perusahaan serta tahu bagaimana menjawab pertanyaan-pertanyaan populer seperti, 'Ceritakan tentang diri Anda,' dan, 'Di mana Anda melihat diri dalam lima tahun ke depan?'".

Ucapan terima kasih juga menentukan nasib. Pastikan mengucapkannya saat wawancara selesai. Tidak banyak pelamar yang melakukan itu.

Pilihan Editor: 5 Penyebab Wawancara Kerja Gagal

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ombudsman Sebut 45 Persen Puskesmas Tidak Memiliki SDM Kesehatan Lengkap

22 jam lalu

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih, Direktur Utama BPJS Ghufron Mukti, Dirjen Kesehatan Masyarakat Maria Endang dalam konferensi pers usai acara penyampaian hasil systemic review dengan tajuk 'Tata Laksana Pelayanan Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)' di Gedung Ombudsman RI, pada Rabu, 27 September 2023. TEMPO/Yohanes Maharso Joharsoyo
Ombudsman Sebut 45 Persen Puskesmas Tidak Memiliki SDM Kesehatan Lengkap

Ketua Ombudsman Republik Indonesia Mokhammad Najih menyatakan 45,63 persen dari 10.454 puskesmas di Indonesia belum memiliki sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang lengkap.


Strategi Anggaran Mewujudkan SDM Sehat dan Produktif

1 hari lalu

Strategi Anggaran Mewujudkan SDM Sehat dan Produktif

Pemerintah memberikan prioritas kepada pembangunan sumber daya manusia dan kesehatan. Pemerintah mengalokasikan anggaran kesehatan pada 2024 sebesar Rp 187,5 triliun.


Kaspersky Temukan Penipuan Phishing yang Memanfaatkan Skema Evaluasi Kinerja Karyawan

2 hari lalu

.
Kaspersky Temukan Penipuan Phishing yang Memanfaatkan Skema Evaluasi Kinerja Karyawan

Skema penipuan phishing ini berwujud evaluasi kinerja karyawan yang berasal dari departemen SDM.


Ciri Lingkungan Kerja Toxic, Manis saat Wawancara, Berikutnya Penuh Racun

5 hari lalu

Ilustrasi rekan kerja menyebalkan. Shutterstock
Ciri Lingkungan Kerja Toxic, Manis saat Wawancara, Berikutnya Penuh Racun

Lingkungan kerja toxic ada di mana-mana dan mereka bisa merusak kesehatan mental karyawan, menyebabkan depresi, kecemasan, burnout dan lainnya.


PPPK Kemensos 2023: Formasi, Syarat, dan Jadwal Pendaftaran

5 hari lalu

Petugas keamanan menyemprotkan cairan disinfektan pada pedagang yang berdagang di depan Kantor Pusat Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta, Jumat 28 Januari 2022. Kantor Kemensos melakukan penguncian wilayah sementara hingga 31 Januari mendatang tersebut dikarenakan adanya temuan 60 pegawai positif terpapar COVID-19. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
PPPK Kemensos 2023: Formasi, Syarat, dan Jadwal Pendaftaran

Kemensos membuka 66 formasi untuk calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. Berikut formasi, syarat, dan jadwal pendaftaran PPPK Kemensos 2023


Pertama Kali: 1 dari 10 Orang Jepang Berusia Lebih dari 80 Tahun

10 hari lalu

Puluhan lansia memainkan pachinko yang merupakan judi legal di pachinko parlour, Fukushima, Jepang, 24 Mei 2018.  REUTERS/Issei Kato
Pertama Kali: 1 dari 10 Orang Jepang Berusia Lebih dari 80 Tahun

Data resmi terbaru pemerintah menunjukkan bahwa lebih dari 10 persen penduduk Jepang telah melewati usia 80 tahun atau lebih untuk pertama kalinya


5 Kiat Meningkatkan Kepercayaan Diri di Tempat Kerja

35 hari lalu

Ilustrasi bekerja di dunia Industri. Foto: Freepik
5 Kiat Meningkatkan Kepercayaan Diri di Tempat Kerja

Kemampuan beradaptasi dengan situasi dan membangun kepercayaan diri menjadi kunci untuk berkembang di tempat kerja


Suka Menunda Pekerjaan Tak Selalu karena Malas

35 hari lalu

Ilustrasi bekerja di tempat tidur (Pixabay.com)
Suka Menunda Pekerjaan Tak Selalu karena Malas

Menunda pekerjaan sengaja dilakukan untuk memulai pada menit-menit terakhir supaya merasakan kesenangan merasa berhasil mengatasi rintangan


Wanita Sulit Jadi Atasan Idaman? Coba Pendekatan Berikut

36 hari lalu

Ilustrasi bos wanita marah. Freepik.com/Wayhomestudio
Wanita Sulit Jadi Atasan Idaman? Coba Pendekatan Berikut

Atasan perempuan kerap dinilai lebih cerewet dan terlalu detail. Buat wanita, tak ada salahnya mengevaluasi bagaimana menjadi pemimpin yang baik.


Kaspersky: 5 Rekayasa Sosial yang Dipakai Hacker untuk Menyerang Bisnis Perusahaan

39 hari lalu

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Kaspersky: 5 Rekayasa Sosial yang Dipakai Hacker untuk Menyerang Bisnis Perusahaan

Perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky membahas beberapa trik rekayasa sosial yang biasa digunakan oleh hacker untuk menyerang perusahaan.