Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional

image-gnews
Ilustrasi wanita cerdas. shutterstock.com
Ilustrasi wanita cerdas. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kecerdasan emosional atau EQ berarti kemampuan untuk menerima diri sendiri, mengelola, menilai, dan mengontrol emosi dalam kehidupan pribadi maupun saat berbaur dengan orang lain. Kecerdasaan ada dua jenis, yaitu IQ dan EQ. Keduanya sangat berperan penting untuk keberlangsungan hidup seseorang. Jika salah satunya sakit hingga tidak disadari, maka hidupnya akan menemui banyak permasalahan yang mungkin sulit terselesaikan. 

EQ adalah kemampuan yang bisa dipelajari secara otodidak melalui pengalaman-pengalaman. Sedangkan IQ adalah kemampuan bawaan sejak lahir yang biasa dipengaruhi oleh faktor genetik. Keduanya sangat berperan penting dan harus seimbang agar emosional sehat. Secara singkat, IQ dapat membantu mendapatkan segala kemauan, seperti lolos semua seleksi kerja di perusahaan impian. Kemudian, EQ mengiringi agar dalam menjalani semua seleksi kerja tersebut pikiran tetap jernih dan tidak menimbulkan stres.

5 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional 

1. Mengenali emosi diri sendiri 
Mengenali emosi diri sendiri sama saja dengan selalu bertanya bagaimana kabar perasaan yang saat ini dialami. Melakukan hal tersebut di situasi apapun harus dilakukan agar Anda bisa lebih dekat dengan diri sendiri. Proses mengenali ini juga bisa menjadikan Anda mampu memprediksi tindakan terbaik yang dilakukan untuk menghadapi sesuatu dengan bijak. Dalam menghadapi hari ke hari, ada kemungkinan Anda marah terhadap diri sendiri maupun orang lain. Ada pula rasa bahagia dan semua itu perlu diterima.

2. Melatih mengekspresikan emosi 
Emosi yang tertahan bisa menjadikan beban hati dan pikiran sehingga menimbulkan berbagai penyakit. Untuk itu, Anda perlu mengekspresikan diri dalam kesedihan hingga kebahagiaan, seperti memberanikan diri untuk menunjukan siapa Anda dan memberi batasan dalam bersosialisasi. Salah satunya, beranilah berkata tidak untuk memprioritaskan kepentingan positif untuk diri sendiri. Kemudian, beranilah untuk berpendapat dan membela diri agar terlindung dari segala ancaman pihak lain.

3. Bersikap proaktif, bukan reaktif
Sikap proaktif berarti melincahkan diri dalam menghadapi segala sesuatu dengan hal-hal positif. Untuk itu, Anda bisa menjadi orang yang baik dalam bersosialisasi dan tidak semua orang nyaman untuk diri Anda. Pastinya hal ini akan menjadikan seseorang terjebak dalam situasi rumah, tempat kerja, maupun saat melakukan perjalanan. Jika orang yang reaktif, aktivitas ini bisa menjadikan Anda jatuh di tangan orang yang tidak tepat dan berdampak negatif untuk Anda. Cobalah bersikap tegas tetapi tetap menjaga empati dan sadar akan konsekuensi dari setiap perilaku.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Introspeksi diri 
Introspeksi diri memang begitu sulit disadari oleh banyak orang karena hanya fokus pada menunjuk orang lain sebagai biang kerok. Jika Anda melakukan hal tersebut, kecerdasan emosional akan terganggu sehingga bisa saja menjadi pribadi yang toxic di lingkungan sosial. Untuk itu, terbukalah pada kritik yang membangun dari orang lain. Namun, bukan berarti Anda menerima dengan mentah apa yang orang lain katakan tentang Anda. Berilah diri jeda untuk berpikir sejenak daripada langsung bereaksi marah maupun berkecil hati karena kritik orang lain. Fokuslah pada isi yang disampaikan karena kemungkinan orang lain mengkritik dengan nada dan gaya komunikasi yang tidak diinginkan.

5. Belajar mengambil keputusan
Manusia memang ditakdirkan untuk tidak bisa mengontrol semua keputusan yang dibuat dengan 100 persen berjalan mulus. Hal tersebut bisa karena beberapa keputusan sebagai hal besar dan memerlukan pertimbangan matang. Untuk itu, Anda perlu menimbang suatu perkara secara teliti dan cermat dengan mempelajari keuntungan dan kerugian dari setiap keputusan. Jangan lupa juga untuk memikirkan solusi dan alternatif lain dari setiap keputusan. Kendalikan emosi untuk bersikap impulsif sehingga tidak menyesal di kemudian hari.

NIA HEPPY | ALFI MUNA SYARIFAH (CW)

Pilihan Editor: 4 Cara Mengembangkan Kecerdasan Emosional pada Anak

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ciri-ciri Anak Mengalami Stunting

17 jam lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Ciri-ciri Anak Mengalami Stunting

Stunting atau gagal tumbuh merujuk pada kondisi di mana seorang anak memiliki tinggi badan yang rendah sesuai dengan usianya.


Setahun ChatGPT: Pertumbuhan yang Cepat hingga Kontroversinya

7 hari lalu

Chatgpt. Shutterstock
Setahun ChatGPT: Pertumbuhan yang Cepat hingga Kontroversinya

Hari ini genap satu tahun ChatGPT diluncurkan, walau masih baru ternyata peminat ChatGPT mengalami peningkatan yang signifikan atau ramai.


Psikolog Sebut Penyebab Perempuan Rentan Alami Kekerasan

14 hari lalu

Ilustrasi KDRT. radiocacula.com
Psikolog Sebut Penyebab Perempuan Rentan Alami Kekerasan

Ada beberapa faktor yang menyebabkan perempuan lebih rentan menjadi korban kekerasan. Berikut penjelasan psikolog.


Mengenali Kekerasan Emosional dan Dampaknya

17 hari lalu

Ilustrasi marah (pixabay.com)
Mengenali Kekerasan Emosional dan Dampaknya

Kekerasan emosional atau emotional abuse perilaku kekerasan nonfisik yang bertujuan menyakiti atau membuat orang lain tak nyaman


Saran Psikolog agar Depresi Tidak Kambuh

20 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Saran Psikolog agar Depresi Tidak Kambuh

Seperti penyakit, depresi juga bisa kambuh. Psikolog beri saran untuk mengatasinya.


Hubungan Tidak Nyaman, Bisa Jadi karena Pasangan Abusif

24 hari lalu

Ilustrasi pasangan. shutterstock.com
Hubungan Tidak Nyaman, Bisa Jadi karena Pasangan Abusif

Untuk mengetahui apakah hubungan dengan pasangan sehat atau tidak, cobalah pahami beberapa sikapnya, bisa jadi dia bertipe abusif.


Benarkah Pasangan Orang yang Tepat? Cek dari Tanda Berikut

28 hari lalu

Ilustrasi pasangan bermasalah. Shutterstock.com
Benarkah Pasangan Orang yang Tepat? Cek dari Tanda Berikut

Kadang, hal-hal indah di awal hubungan tak selalu sama ketika sudah bersama pasangan beberapa waktu. Apa yang perlu diperhatikan di sejak awal?


Menteri Komunikasi Malaysia Ingatkan Foto Korban di Gaza Bisa Pengaruhi Emosi

30 hari lalu

Sebuah tank Israel terlihat, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di lokasi yang disebutkan sebagai Gaza dalam foto selebaran ini yang dirilis pada 7 November 2023. Israeli Defence Forces/Handout via REUTERS
Menteri Komunikasi Malaysia Ingatkan Foto Korban di Gaza Bisa Pengaruhi Emosi

Menteri komunikasi Malaysia imbau masyarakat jaga kesehatan mental dan emosional saat menelusuri berita tentang Gaza.


Selain Genetika, Kesejahteraan Emosional Mempengaruhi Pertumbuhan Tubuh Anak

35 hari lalu

Ilustrasi anak mengukur tinggi badan. answcdn.com
Selain Genetika, Kesejahteraan Emosional Mempengaruhi Pertumbuhan Tubuh Anak

Kesejahteraan emosional anak sangat penting untuk mencegah terhambatnya pertumbuhan tubuh anak.


5 Hal tentang Menangis, Melegakan hingga Jenis Air Mata

39 hari lalu

Ilustrasi menangis. shutterstock.com
5 Hal tentang Menangis, Melegakan hingga Jenis Air Mata

Menangis respons alami tubuh sebagai ekspresi berbagai perasaan