TEMPO.CO, Jakarta - Water birth metode melahirkan di dalam air hangat. Metode ini dinilai lembut untuk bayi dan mengurangi tingkat stres ibu. Metode water birth cukup diminati di berbagai negara. Merujuk American Pregnancy Association, berikut deretan manfaat persalinan water birth:
Manfaat water birth untuk ibu
1. Air hangat menenangkan, nyaman, dan membuat rileks.
2. Saat tahap akhir persalinan, air akan meningkatkan energi
3. Efek daya apung mengurangi berat badan ibu, memungkinkan gerakan yang lebih bebas.
4. Daya apung meningkatkan kontraksi rahim atau uterus yang tepat dan sirkulasi darah. Itu bermanfaat untuk mengalirkan oksigen otot uterus yang lebih baik. Kondisi itu mengurangi rasa sakit yang akan dialami ibu dan banyak oksigen untuk bayi.
5. Perendaman dalam air membantu menurunkan tekanan darah tinggi tersebab kecemasan.
6. Mengurangi hormon yang berhubungan dengan stres, memungkinkan tubuh ibu memproduksi endorfin yang berfungsi sebagai meredam rasa sakit.
7. Air menyebabkan perineum menjadi lebih elastis dan rileks, mengurangi risiko luka.
8. Saat ibu yang melahirkan rileks secara fisik, ia juga tenang secara mental sehingga meningkatkan fokus proses melahirkan
9. Memberikan sense of privacy yang lebih besar sehingga mengurangi hambatan, kecemasan, dan ketakutan.
Manfaat water birth untuk bayi
1. Menyediakan lingkungan yang mirip dengan kantung ketuban.
2. Meringankan stres kelahiran, sehingga meningkatkan rasa aman.
Kemungkinan risiko water birth
Prosedur pelaksanaan metode water birth harus dilakukan ahli tersertifikasi dan berpengalaman untuk meminimalkan risiko dan komplikasi. Melahirkan water birth maupun metode lainnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Itu sebabnya, penting mempertimbangkan kondisi yang tepat menurut konsultasi dengan dokter kandungan mengenai metode persalinan yang sesuai dengan kondisinya.
Walaupun banyak manfaat, melahirkan dengan metode water birth juga perlu dipertimbangkan kemungkinan risiko, dikutip dari publikasi Melahirkan dengan Metode Water Birth, Apakah Aman? dalam situs web RSUP Dr. Sardjito, risikonya antara lain:
1. Kekurangan oksigen
Saat melahirkan di dalam air ada kemungkinan risiko tenggelam bayi yang baru lahir. Kondisi itu rentan untuk bayi mengalami kekurangan oksigen.
2. Infeksi
Saat melahirkan, otot-otot di sekitar saluran pelepasan juga ikut berkontraksi yang mendorong kemungkinan keluarnya feses. Kondisi itu rentan mengontaminasi air yang digunakan untuk melahirkan yang berakibat infeksi.
3. Pertimbangan kecocokan
Kondisi ini terjadi ketika bayi sudah buang air besar sebelum lahir, sehingga cairan ketuban yang terkontaminasi kotoran terhirup bayi, kemudian mengganggu pernapasan.
Berdasarkan deretan risiko tersebut, tidak semua ibu bisa menggunakan metode water birth. Ada sebagian ibu dengan kondisi tertentu yang sebaiknya tidak melahirkan dengan metode ini, antara lain:
- Berusia kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun
- Sedang mengalami infeksi
- Mengalami komplikasi kehamilan, seperti pre-eklampsia, diabetes atau penyakit jantung
- Bayi kembar
- Usia bayi prematur
- Posisi bayi sungsang
- Diperkirakan melahirkan bayi berbobot besar
- Memiliki kondisi yang mengharuskan proses melahirkan untuk dipantau secara teratur sehingga tidak disarankan melahirkan di air
Pilihan Editor: Hilary Duff Melahirkan Anak Ketiga dengan Water Birth di Rumah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.