Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asal-usul Jamu, Bahan dan Berbagai Jenis Ramuannya

image-gnews
ilustrasi jamu (pixabay.com)
ilustrasi jamu (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ramuan jamu telah ada sejak ratusan tahun silam. Mengutip publikasi Jamu Gendong, Solusi Sehat Tanpa Obat sampai kini belum diketahui persisnya jamu mulai dikenal luas di masyarakat, khususnya Jawa. Minum jamu dipercaya kebiasaan yang sudah ada pada masa kerajaan Hindu dan Buddha.

Relief menggambarkan pembuatan atau penggunaan jamu ada di beberapa candi, antara lain Borobudur, Prambanan, Penataran, Sukuh, dan Tegalwangi. Bukti sejarah lainnya Prasasti Madhawapura. Prasasti peninggalan Kerajaan Majapahit itu menyebutkan adanya profesi peracik jamu kala itu. Peracik jamu ini disebut acaraki. Kala itu tradisi yang berlaku, seorang acaraki harus berdoa dulu sebelum membuat jamu. Ia juga bermeditasi dan puasa sebelum membuat ramuan jamu.  

Sumber tertulis penggunaan jamu, antara lain dalam Serat Centhini dan Kawruh Bab Jampi-Jampi Jawi. Serat Centhini ini ditulis tahun 1814.

Bahan jamu

Jamu bersumber dari berbagai bahan alami, tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Bahan yang digunakan untuk membuat jamu gendong ada tanaman segar dan yang sudah kering. Ada tujuh bahan yang umum yang digunakan para peracik jamu, yaitu kunyit, kencur, kedaung, cengkih, kayu manis, jahe, dan kapulaga. 

Ketujuh bahan dasar tersebut memiliki manfaat khusus menjaga agar jamu yang dibuat bersifat ramah di saluran pencernaan dan memberi cita rasa. Selain ketujuh bahan dasar itu masih banyak bahan lain yang digunakan dalam pembuatan jamu. Ada pula peralatan tradisional yang sering digunakan untuk membuat jamu secara tradisional. Penggunaan alat-alat itu mengandalkan tenaga manusia.

Tidak semua jenis jamu bisa diproses menggunakan peralatan modern seperti blender. Ada jenis-jenis jamu tertentu yang harus dibuat secara tradisional, karena membutuhkan tekstur yang kasar dan kesat. Peralatan yang digunakan untuk membuat jamu antara lain lumpang dan alu, batu pipisan dan gandik, panci, saringan, kain katun, cobek dan ulekan, talenan, pisau, serta sendok sayur. 

Jenis jamu

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada masa Kerajaan Majapahit, jamu minuman kebesaran raja beserta keluarganya. Ada delapan jenis jamu yang diminum raja dan putra-putri keraton di kerajaan. Delapan jenis jamu itu antara lain  kunyit asam, beras kencur, cabe puyang, pahitan, kunci sirih, kudu laos, uyup-uyup atau gepyokan, dan sinom. Seluruh jenis jamu itu berkhasiat untuk kebugaran dan awet muda. 

Rasa dari delapan jamu itu juga beragam. Ada yang manis-asam (kunyit asam), sedikit pedas (beras kencur), pedas manis (cabai puyang), pahit (pahitan), tawar (uyup-uyup), hingga manis kembali (sinom). Urutan rasa jamu ini melambangkan siklus kehidupan manusia.

Pada 1940, pernah diadakan seminar jamu di Solo, dikutip dari laporan berjudul Jamu Ramuan Tradisional Kaya Manfaat yang diterbitkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Setelah itu dilanjutkan pembentukan panitia yang bertugas untuk mengimbau para saudagar jamu secara sukarela mendaftarkan resep pribadi mereka untuk dinilai oleh Jawatan Kesehatan Rakyat.

Penghujung 1944, diumumkan beberapa tanaman obat terpilih di koran Asia Raya, di antaranya biji kopi dan daun pepaya untuk disentri. Ada pula daun ketepeng, kulit batang pohon pule, daun sirih, bunga belimbing wuluh, dan cengkih.

Pilihan Editor: Cara Pertama Kali Perkenalkan Jamu pada Anak

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Paus Fransiskus Antarkan Pasokan Medis ke Hutan Terpencil Papua Nugini

2 hari lalu

Para siswa berpose dengan biola di Sekolah Humaniora Holy Trinity selama kunjungan Paus Fransiskus, di Baro, dekat Vanimo, Papua Nugini, 8 September 2024. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Antarkan Pasokan Medis ke Hutan Terpencil Papua Nugini

Paus Fransiskus terbang jauh ke dalam hutan Papua Nugini mengunjungi umat Katolik yang tinggal di salah satu daerah paling terpencil di dunia.


Jurusan Farmasi: Obat, Apotek, dan Pengaruhnya di Kehidupan Kampus

4 hari lalu

Apoteker memeriksa paket ramuan obat tradisional Tiongkok. Dok. Tempo
Jurusan Farmasi: Obat, Apotek, dan Pengaruhnya di Kehidupan Kampus

Mahasiswa jurusan farmasi di kampus ternyata bukan cuma belajar obat dan jadi apoteker. Tapi bisa membuka berbagai peluang karier yang tak terduga.


RUU Paten Dibahas di DPR, Koalisi Khawatirkan Masa Monopoli atas Obat

8 hari lalu

Suasana rapat keputusan pembahasan RUU Pilkada dengan Badan Legislasi DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024. Badan Legislasi DPR RI mengesahkan Revisi Undang-Undang (RUU) Pilkada dibawa ke rapat Paripurna untuk disahkan menjadi UU. Sebanyak delapan Fraksi DPR RI menyetujui RUU Pilkada dan hanya Fraksi PDI Perjuangan yang tak sependapat RUU tersebut dibawa ke Paripurna. TEMPO/M Taufan Rengganis
RUU Paten Dibahas di DPR, Koalisi Khawatirkan Masa Monopoli atas Obat

Indonesia AIDS Coalition (IAC) menyebut aturan yang akan memperpanjang masa monopoli adalah pada perubahan pada Pasal 4 huruf f RUU Paten.


Perlunya Inovasi agar Jamu Bisa Diterima Generasi Muda

12 hari lalu

ilustrasi jamu (pixabay.com)
Perlunya Inovasi agar Jamu Bisa Diterima Generasi Muda

Pakar perlunya inovasi agar jamu atau ramuan herbal lebih digemari generasi muda. Contohnya dikombinasikan dengan minuman atau makanan kekinian.


Benarkah Obat Generik Tak Semanjur Obat Paten? Simak Penjelasan Berikut

17 hari lalu

Ilustrasi pembuatan obat di pabrik. Shutterstock
Benarkah Obat Generik Tak Semanjur Obat Paten? Simak Penjelasan Berikut

Apoteker menjelaskan tidak ada perbedaan yang berarti antara obat paten dan obat generik. Bahkan, keduanya memiliki kualitas yang setara.


5 Tanaman Hias Tahan Panas yang Cantik dan Cocok untuk Taman Rumah

18 hari lalu

Kendaraan melintas di samping Taman Bougenville Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 19 Agustus 2019. tanaman Bougenville ini merupakan salah satu upaya membuat Jakarta semakin hijau dan lestari serta untuk menekan polusi udara Jakarta. TEMPO/Muhammad Hidayat
5 Tanaman Hias Tahan Panas yang Cantik dan Cocok untuk Taman Rumah

Tanaman tahan panas cocok dipilih untuk tanaman di halaman rumah, mengingat Indonesia memiliki iklim kemarau. Ini daftarnya.


Menlu Retno Marsudi Temui Wang Yi di Beijing, Bahas Pengembangan Vaksin Hingga Herbal

19 hari lalu

Menlu Retno Marsudi Temui Wang Yi di Beijing, Bahas Pengembangan Vaksin Hingga Herbal

Menlu Retno Marsudi akan bertemu dengan Menlu Cina Wang Yi dalam pertemuan di Beijing mulai Kamis 22 Agustus 2024


Jenis Obat dan Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan

21 hari lalu

ilustrasi obat (pixabay.com)
Jenis Obat dan Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan

Interaksi antara obat dan makanan bisa mengubah cara kerja obat tersebut secara drastis.


Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris Ajukan Negosiasi Penurunan Harga Obat

25 hari lalu

Ilustrasi obat sirup. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana/Ilustrasi
Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris Ajukan Negosiasi Penurunan Harga Obat

Negosiasi ini diharapkan bisa menurunkan harga obat-obat yang mahal yang digunakan 60 juta lebih warga Amerika Serikat.


6 Tanaman Langka yang Bisa Ditemui di Indonesia

32 hari lalu

Bunga bangkai dengan nama latin Amorphophallus titanum Becc tengah mekar di Kebun Raya Cibodas dengan nomor koleksi 76 K. (BRIN)
6 Tanaman Langka yang Bisa Ditemui di Indonesia

Memiliki iklim tropis membuat tanaman langka hidup subur di Indonesia.