TEMPO.CO, Jakarta - Pisang goreng baru-baru ini dinobatkan sebagai dessert atau hidangan penutup nomor satu di dunia. Masakan khas Indonesia yang jamak ditemui di warung pinggir jalan tersebut memperoleh nilai 4,6. Capaian itu mengalahkan sejumlah hidangan penutup kelas dunia lain, seperti bola de berlim dari Portugal dengan skor 4,5, pastelitos criollos dari Argentina dengan skor 4,5, dan fouskakia dari Yunani dengan skor 4,5.
Pisang goreng biasa dimasak menggunakan minyak goreng. Meskipun begitu, tak banyak orang yang mengetahui secara pasti manfaat dan kerugian mengonsumsi makanan yang menggunakan mintak goreng. Dilansir dari webmd.com, berikut adalah kelebihan dan kekurangan menggoreng pisang menggunakan minyak goreng sawit.
Kelebihan
Meningkatkan kesehatan otak
Vitamin E yang ditemukan dalam minyak sawit telah dikaitkan dengan peningkatan kesehatan otak. Bentuk vitamin E ini, yang dikenal sebagai tocotrienol, telah terbukti melindungi jaringan otak dari radikal bebas berbahaya lebih efektif daripada antioksidan lainnya.
Meningkatkan kesehatan jantung
Efek antioksidan vitamin E yang ditemukan dalam minyak sawit tampaknya mengurangi atau bahkan menghentikan perkembangan penyakit jantung pada beberapa pasien. Sementara penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mereplikasi efek ini, ekstrak minyak sawit mungkin bermanfaat bagi orang yang melawan penyakit jantung.
Meningkatkan penyerapan vitamin
Minyak sawit dapat membantu meningkatkan jumlah vitamin A yang dapat diserap tubuh. Vitamin ini merupakan vitamin penting untuk retina dan kesehatan mata Anda secara umum. Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak, yang berarti Anda membutuhkan lemak dalam makanan Anda untuk menyerap vitamin secara efisien.
Kekurangan
Meningkatkan kadar kolesterol
Kinerja minyak kelapa sawit lebih buruk daripada minyak goreng lain. Satu studi menemukan bahwa minyak sawit meningkatkan kolesterol pada orang sehat. Minyak sawit mungkin lebih sehat daripada mentega, tetapi sebaiknya Anda tidak menambahkan minyak sawit di atas minyak jenis lain.
Meningkatkan risiko penyakit jantung
Minyak sawit yang dipanaskan ulang mungkin tidak hanya menghilangkan manfaat minyak sawit segar untuk jantung, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung seperti aterosklerosis. Jika Anda berisiko terkena penyakit jantung, hindari makan minyak sawit yang dipanaskan ulang atau makanan yang mengandung minyak sawit yang dipanaskan ulang.
Tinggi Lemak Jenuh
Dibandingkan dengan minyak cair lainnya, minyak sawit relatif tinggi lemak jenuhnya. Minyak sawit mengandung sekitar 49% lemak jenuh, sedangkan minyak zaitun kurang dari setengahnya. Lemak jenuh dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan kondisi kesehatan kronis.
HAN REVANDA PUTRA
Pilihan editor : Jadi Menu Penutup Bergengsi, Ini Plus dan Minus Pisang Goreng Dimasak Mentega
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.