Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jane Fonda Cerita Penyesalan Terbesar dalam Hidup Terhadap Anak-anaknya

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Jane Fonda saat menghadiri penganugerahan Oscar ke-92 di Los Angeles, California, Ahad, 9 Februari 2020. (Instagram/@janefonda)
Jane Fonda saat menghadiri penganugerahan Oscar ke-92 di Los Angeles, California, Ahad, 9 Februari 2020. (Instagram/@janefonda)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jane Fonda berusia 85 tahun. Meski banyak berpikir tentang kematian. Dia tidak mengkhawatirkan hal tersebut. Baginya hidup adalah petualangan. Namun dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya.

"Aku tidak takut mati," katanya, dalam wawancara terbaru dengan CNN, seperti dilansir dari laman Self. “Ini sebuah petualangan. Saya tidak ingin pergi—masih banyak yang harus saya lakukan—tetapi jika saya mengetahui bahwa saya menderita kanker lagi, dan tidak ada yang dapat saya lakukan, saya akan baik-baik saja.”

Namun, aktor dan aktivis iklim itu khawatir melihat kembali kehidupannya dan berharap dia bisa melakukan hal-hal tertentu secara berbeda. Salah satunya tentang penyesalan terbesar dalam hidupnya, yaitu tentang hubungannya dengan ketiga anaknya, Mary, 55 tahun, Vanessa,54 tahun, dan Troy, 49 tahun.

“Saya bukan tipe ibu yang saya harapkan untuk anak-anak saya,” kata Fonda. “Saya memiliki anak-anak yang hebat, hebat—berbakat, pintar. Dan saya tidak tahu bagaimana melakukannya. Saya telah mempelajari parenting, dan saya tahu apa yang seharusnya dilakukan sekarang. Waktu itu saya tidak tahu. Jadi saya mencoba untuk muncul sekarang."

Dalam diskusi tahun 2017 dengan aktris Brie Larson, Fonda menjelaskan satu alasan mengapa hal ini penting baginya: “Kamu bisa belajar… bagaimana menjadi orang tua. Tidak pernah ada kata terlambat,” katanya. “Ketika saya meninggal, saya ingin keluarga saya ada di sekitar saya. Saya ingin mereka mencintai saya dan saya harus mendapatkannya. Saya masih berusaha.”

Jane Fonda menyadari penyesalannya dan melakukan yang terbaik untuk memperbaikinya jika memungkinkan. Ini adalah salah satu cara dia mempersiapkan akhir hidupnya. “Sangat penting untuk mencoba menjernihkan semuanya sebelum Anda pergi,” katanya. “Yang benar-benar saya takuti adalah mengakhiri hidup dengan banyak penyesalan ketika tidak ada waktu untuk melakukan apa-apa. Itu salah satu alasan saya mencoba menyelesaikan semuanya sebelum saya sampai pada akhirnya."

Ini bukan pertama kalinya Jane Fonda terbuka tentang penuaan dan perasaannya tentang kematian. “Saya sangat sadar bahwa saya semakin dekat dengan kematian. Dan itu tidak terlalu mengganggu saya,” katanya dalam sebuah wawancara tahun lalu. “Kamu tahu, kamu bisa sangat tua di usia 60 tahun, dan kamu bisa sangat muda di usia 85 tahun.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Itu sebabnya dia mendorong orang lain untuk tetap fokus pada kesejahteraan mereka seiring bertambahnya usia. Awal bulan ini, dia berbicara tentang pentingnya terus berolahraga seiring bertambahnya usia, dengan mengatakan, "Saya berasal dari barisan panjang orang yang benar-benar depresi, dan cara terbaik untuk melawan depresi adalah terus bergerak," jelasnya.

Dan selama wawancara baru-baru ini dengan CBS Sunday Morning, Jane Fonda mengatakan dia masih tertarik untuk mencari teman baru. Menurutnya seseorang orang tidak boleh berhenti membangun koneksi ini hanya karena mereka telah mencapai usia tertentu: “Mantan suami favorit saya, Ted Turner, berkata kepada saya, 'Kamu tidak punya teman baru setelah 60 tahun,' Tapi saya pikir dia benar-benar salah," katanya.

SELF

Pilihan Editor: Gara-gara Gangguan Makan, Jane Fonda Dulu Mengira Tak Akan Hidup Lebih dari 30 Tahun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Menyebut Melajang dan Tak Bersosialisasi Berisiko Kematian Dini

4 hari lalu

ilustrasi pria sendiri (pixabay.com)
Penelitian Menyebut Melajang dan Tak Bersosialisasi Berisiko Kematian Dini

Penelitian menemukan orang yang melajang atau tak punya pasangan lebih tua secara biologis dan kemungkinan kematian karena berbagai penyebab.


Pakar Saraf Jelaskan Ciri-ciri Epilepsi, dari Bengong sampai Sakit Kepala

6 hari lalu

Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
Pakar Saraf Jelaskan Ciri-ciri Epilepsi, dari Bengong sampai Sakit Kepala

Pakar menjelaskan ciri-ciri epilepsi yang sebenarnya sangat banyak, contohnya melamun atau bahkan sakit kepala.


WHO: Jumlah Korban Tewas karena Serangan Israel di Gaza Lampaui 30 Ribu Jiwa

28 hari lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah di selatan Jalur Gaza  27 Februari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
WHO: Jumlah Korban Tewas karena Serangan Israel di Gaza Lampaui 30 Ribu Jiwa

WHO menyebut jumlah kematian di Jalur Gaza sejak serangan Israel pada 7 Oktober lalu telah melampaui 30 ribu jiwa.


Santri Berusia 14 Tahun Diduga Dianiaya Senior di Kediri hingga Berujung Kematian

31 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan
Santri Berusia 14 Tahun Diduga Dianiaya Senior di Kediri hingga Berujung Kematian

Seorang santri pondok pesantren di Kabupaten Kediri tewas dengan tubuh penuh luka diduga dianiaya oleh empat seniornya


Dubes Rusia Klaim Alexei Navalny Meninggal karena Penggumpalan Darah

35 hari lalu

Dubes Rusia Klaim Alexei Navalny Meninggal karena Penggumpalan Darah

Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menyebut bahwa tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny meninggal karena masalah kesehatan


AS akan Jatuhkan Sanksi terhadap Rusia atas Kematian Navalny

36 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi terhadap Rusia atas Kematian Navalny

Amerika Serikat pada Jumat 23 Februari 2024 akan mengumumkan sanksi terhadap Rusia atas kematian tokoh pengkritik pemerintah Rusia, Alexei Navalny


WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

37 hari lalu

MERS pernah mewabah di Arab Saudi pada 2015, yang sempat terjadi 1.038 kasus, dengan 592 pasien pulih, sementara 487 meninggal. CCTV+
WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi


Puluhan KPPS Meninggal, Ini Cerita Petugas Pemilihan yang Bekerja 24 Jam

38 hari lalu

Penghitungan suara di TPS 082, Kompleks LKBN Antara II, Bintara Jaya,  Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu, 14 Februari 2024. (Tempo/Yudono)
Puluhan KPPS Meninggal, Ini Cerita Petugas Pemilihan yang Bekerja 24 Jam

Sebanyak 57 petugas KPPS Pemilu 2024 meninggal karena kelelahan akibat bekerja mengawal pemilihan sampai 24 jam tanpa istirahat tidur.


Bahaya Kelelahan Kronis Bisa Sebabkan Kematian Seperti Dialami Beberapa Petugas KPPS

38 hari lalu

Petugas KPPS TPS 60 saat melakukan penghitungan suara untuk pemilihan presiden dan wakil presiden Indonesia di Lebak Bulus, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. Proses penghitungan suara pemilihan presiden dan wakil presiden di TPS 60 dimenangkan oleh pasangan nomor urut 01, Anies-Muhaimin. TPO / Hilman Fathurrahman W
Bahaya Kelelahan Kronis Bisa Sebabkan Kematian Seperti Dialami Beberapa Petugas KPPS

Beberapa petugas KPPS meninggal diduga karena kelelahan. Kenali bahaya dari kelelahan kronis dan gejala yang mengiringinya.


Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

38 hari lalu

Tamara Tyasmara didampingi tim kuasa hukumnya datang ke Gedung SDM Polri pada Kamis, 15 Februari 2024 untuk menjalani pemeriksaan psikologis. TEMPO/Desty Luthfiani.
Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

Tamara Tyasmara akan didampingi oleh kuasa hukumnya, Sandy Arifin, pada pemeriksaan lanjutan di Polda Metro Jaya hari ini.