Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa itu Kolesterol LDL dan HDL, Mana Paling Jahat?

image-gnews
Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penderita kolesterol di Indonesia masih terbilang cukup tinggi. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, penderita kolesterol di Indonesia mencapai 28 persen. Sedangkan, 7,9 persen orang di dunia meninggal karena sebab penyakit ini. Itu sebabnya, penting mengetahui kolesterol dan istilah-istilahnya.

Cek Kolesterol 5 Tahun Sekali

Dilansir dari WebMD, kadar kolesterol harus diukur setidaknya setiap lima tahun sekali pada setiap orang yang berusia di atas 20 tahun. Tes kadar kolesterol ini biasanya dilakukan dengan tes darah yang disebut profil lipid.

Sedangkan untuk pria berusia lebih dari 35 tahun dan wanita berusia lebih dari 45 tahun, para ahli merekomendasikan untuk melakukan tes lebih sering.

Apa Itu LDL?

Kolesterol dibagi menjadi dua, yakni LDL dan HDL. LDL adalah low-density lipoprotein kolesterol atau yang biasa disebut sebagai kolesterol jahat. Sedangkan, HDL adalah high-density lipoprotein atau yang biasa disebut sebagai kolesterol baik.

Kolesterol LDL dapat menumpuk di dinding arteri dan meningkatkan peluang terkena serangan jantung. Oleh sebab itu, LDL biasa disebut sebagai kolesterol jahat. Semakin rendah kadar kolesterol LDL, semakin rendah risiko penyakit kolesterol.

Jika kadar LDL mencapai 190 atau lebih, hal tersebut akan dianggap dokter sangat tinggi. Dokter akan merekomendasikan statin, tentu di luar saran gaya hidup yang lebih sehat. Statin adalah obat yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa Itu HDL?

Dalam hal kolesterol HDL, angka yang lebih tinggi berarti risiko yang lebih rendah. Hal ini karena kolesterol HDL melindungi dari penyakit jantung dengan mengeluarkan kolesterol "jahat" dari darah dan menjaganya agar tidak menumpuk di arteri. Statin dapat sedikit meningkatkan HDL Anda, seperti halnya olahraga.

Bagaimana Cara Mengatasi Kolesterol Tinggi?

Menurut healthline,terdapat  gaya hidup yang direkomendasikan oleh dokter untuk mengatasi kolesterol tinggi. Di antaranya adalah berhenti merokok, makan makanan dengan nutrisi berimbang, berolahraga secara rutin, dan mempertahankan berat badan.

Pilihan Editor: Mengenal HDL dan LDL, Kisah tentang Kolesterol Baik dan Jahat

https://gaya.tempo.co/read/1628793/mengenal-hdl-dan-ldl-kisah-tentang-kolesterol-baik-dan-jahat

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal yang Perlu Dihindari untuk Menekan Faktor Risiko Stroke

11 hari lalu

ilustrasi stroke (Pixabay.com)
Hal yang Perlu Dihindari untuk Menekan Faktor Risiko Stroke

Faktor risiko yang tak terdeteksi membuat stroke tak bisa dikontrol. Tapi 80 persen risiko stroke bisa dicegah dengan perubahan gaya hidup.


Pakar Ungkap Naiknya Kasus Kematian Akibat Penyakit Jantung Terkait Obesitas

11 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Bruno Vincent/Getty Images
Pakar Ungkap Naiknya Kasus Kematian Akibat Penyakit Jantung Terkait Obesitas

Sebuah penelitian baru menyebutkan kaitan obesitas dan kematian akibat penyakit jantung. Simak penjelasannya.


Alasan Utama Hipertensi Jadi Silent Killer

14 hari lalu

TEMPO/Yosep Arkian
Alasan Utama Hipertensi Jadi Silent Killer

Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering disebut sebagai silent killer, bagaimana maksudnya?


Hilang Kekuatan atau Kondisi Sangat Lemas, Apa Itu Astenia?

16 hari lalu

Ilustrasi perempuan lelah/kurang istirahat/mengantuk. Shutterstock
Hilang Kekuatan atau Kondisi Sangat Lemas, Apa Itu Astenia?

Astenia kondisi yang terjadi ketika tubuh menjadi loyo atau kehilangan kekuatan


Ahli Gizi Sarankan Ginseng untuk Turunkan Kolesterol, Apa Lagi?

17 hari lalu

Ilustrasi ginseng. Pixabay.com/markroad1230
Ahli Gizi Sarankan Ginseng untuk Turunkan Kolesterol, Apa Lagi?

Ahli gizi menyebut lima macam bahan alami yang bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat, termasuk ginseng dan jahe.


Bisa Turunkan Kolesterol, 3 Makanan Ini Dianjurkan untuk Sarapan

19 hari lalu

Ilustrasi buncis (Pixabay.com)
Bisa Turunkan Kolesterol, 3 Makanan Ini Dianjurkan untuk Sarapan

Berikut tiga jenis makanan yang perlu dijadikan menu sarapan untuk menurunkan kadar kolesterol.


Kadar Kolesterol Sehat yang Dianjurkan Dokter

22 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Kadar Kolesterol Sehat yang Dianjurkan Dokter

Kadar kolesterol total 150 mg/dL adalah batas yang sehat dan kalau sudah di atas 200 mg/dL disebut tinggi.


Panggung Terakhir Jon Kastella di Festival Keuken Bandung

24 hari lalu

Jon Kastella. Foto: Instagram @syarikat_idola_remaja.
Panggung Terakhir Jon Kastella di Festival Keuken Bandung

Jon Kastella meninggal usai tampil menghibur pengunjung di Festival Keuken bersama teman-teman segrupnya.


Ini Perbedaan Batu Empedu dan Batu Ginjal

33 hari lalu

Ilustrasi batu empedu. harvard.edu
Ini Perbedaan Batu Empedu dan Batu Ginjal

Meskipun fungsinya sangat berbeda, namun kedua organ itu dapat memiliki masalah serupa, yakni batu yang memiliki kesamaan dalam gejalanya.


6 Bahaya Asap Rokok Bagi Perokok Pasif, Tak Merokok Tapi Kena Penyakit

39 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
6 Bahaya Asap Rokok Bagi Perokok Pasif, Tak Merokok Tapi Kena Penyakit

Menghisap asap rokok atau perokok pasif berisiko memiliki penyakit jantung dan serangan jantung. Takmerokok tapi bisa kena penyakit.