TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh secara alami memberikan sinyal mengenai kondisi kesehatan seseorang. Penelitian gaya hidup di Asia oleh Kantar mencatat 99 persen masyarakat Indonesia mengaku memahami pentingnya tindakan pencegahan dalam kesehatan.
Bagi sebagian besar orang, upaya menjaga kesehatan dan pencegahan penyakit diasosiasikan dengan penerapan gaya hidup sehat, seperti pola makan 4 sehat 5 sempurna, olahraga teratur, dan tidur cukup. Padahal, ada beragam tindakan pencegahan lain yang dapat dilakukan, seperti melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.
Kesadaran akan kondisi atau gejala yang dirasakan tubuh penting agar dapat mengantisipasi penyakit yang lebih serius. Halodoc sebagai platform ekosistem kesehatan digital menjawab berbagai kebutuhan dan preferensi masyarakat akan kesehatan untuk membantu mewujudkan Indonesia yang lebih sehat.
Veronica Utami, Chief Operating Officer Halodoc menjelaskan lewat keterangannya, “Kami terus meningkatkan layanan kami untuk memenuhi berbagai kebutuhan kesehatan masyarakat melalui ekosistem kesehatan digital yang terintegrasi. Teknologi bagi dunia kesehatan memudahkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter, mendapatkan rekomendasi obat maupun layanan rujukan yang sesuai dengan kebutuhan pasien dengan nyaman. Untuk itu, kami menghadirkan layanan Home Lab yang memungkinkan masyarakat melakukan tes kesehatan dari rumah secara privat dan seamless.”
“Sementara itu, survei pun menunjukan bahwa 60 persen pasien ingin menggunakan teknologi untuk berkomunikasi dengan penyedia layanan kesehatan, dan 76 persen ingin teknologi menjadi standar layanan kesehatan di masa depan. Hadirnya Home Lab jadi semakin memperkuat ekosistem Halodoc dalam memberikan layanan kesehatan preventif yang sejalan dengan fokus pemerintah saat ini,” tambahnya.
Baca juga:
Saat ini, masyarakat dapat mengakses layanan Home Lab dengan nyaman di aplikasi Halodoc yang telah yang memudahkan pengguna untuk melakukan tes seperti pemeriksaan kesehatan, vaksinasi, imunisasi berbasis home care. Berikut beberapa jenis tes kesehatan yang dapat dilakukan secara rutin dan diakses melalui layanan Home Lab.
Cek gula darah
Cek gula darah dilakukan untuk mengukur kadar glukosa (gula) dalam darah. Pada umumnya, tes ini dilakukan bagi penderita diabetes untuk memantau kadar gula dalam tubuh untuk mencegah komplikasi penyakit. Akan tetapi, pemeriksaan ini juga dapat dilakukan untuk mengetahui kadar gula tubuh untuk mendeteksi kondisi kesehatan sejak dini dan menentukan tindakan selanjutnya. Kadar gula darah dikatakan normal apabila berada pada tingkat 70-99 mg/dL.
Cek asam urat
Cek asam urat merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar asam urat di dalam darah. Lebih lanjut, pengecekan asam urat dapat dilakukan kapan saja dan kerap digunakan untuk mengetahui pemicu dari beberapa kondisi medis tertentu, misalnya nyeri pada sendi. Bahaya asam urat jika tidak diobati dapat mengakibatkan batu ginjal. Kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh akan membentuk kristal yang dapat menghambat kerja ginjal.
Cek kadar kolesterol
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah yang perlu dilakukan secara berkala. Ada beberapa macam pemeriksaan kolesterol yang diperiksa, yang umum adalah kolesterol total, kolesterol LDL dan HDL. Kadar kolesterol total bisa dikatakan normal apabila berada pada tingkat di bawah 200 mg/dL. Pemeriksaan ini bertujuan agar orang dapat mengelola risiko penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) dengan mengambil langkah awal untuk menurunkan dan mempertahankan kadar kolesterol pada kadar normal.
Tes urine lengkap
Tes urine atau urinalisis adalah pemeriksaan menggunakan spesimen urine (kencing), untuk mengetahui kondisi terkait ginjal dan saluran kencing, juga karena urine mengandung sisa metabolisme. Pemeriksaan ini juga bisa menggambarkan beberapa kondisi metabolisme, terutama glukosa, umumnya dilakukan untuk melihat adanya infeksi pada saluran kencing, kerusakan pada ginjal, dan juga pada penderita diabetes.
Cek kadar vitamin D
Pengecekan ini dilakukan untuk memeriksa persediaan vitamin D dalam tubuh yang diperiksa melalui spesimen darah. Pemeriksaan kadar vitamin D dilakukan untuk mengetahui kondisi metabolisme tulang, kadar mineral dalam darah, fungsi paratiroid, hingga hormonal. Tes ini termasuk ke dalam pemeriksaan umum yang dapat dilakukan secara berkala oleh orang-orang yang memiliki kemungkinan kekurangan vitamin D. Metabolisme vitamin D dipengaruhi oleh sinar matahari. Namun beberapa penelitian menunjukkan masyarakat di daerah tropis ternyata masih banyak yang kekurangan vitamin D.
Pilihan Editor: Makan Buah Durian, Apa Manfaatnya untuk Kesehatan?