TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi medis Faizal Drissa Hasibun, mengatakan diabetes yang tak terkontrol menjadi salah satu dari beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker. Ia mengingatkan diabetes tidak langsung menyebabkan kanker tetapi didahului infeksi dan iritasi akibat gula darah tidak terkontrol.
"Diabetes merupakan penyakit metabolik. Di antara beberapa faktor risiko kanker memang diabetes tidak langsung menyebabkan kanker, jadi ada perantaranya," ujarnya.
Dosen kedokteran di Universitas Yarsi itu mengatakan gula darah yang tak terkontrol pada penderita diabetes akan memudahkan terkena infeksi. Pada wanita, infeksi biasanya dapat terjadi di vagina, menyebabkan keputihan dan bila tidak diobati bisa menimbulkan lecet atau gangguan pada mulut rahim. Gangguan pada mulut rahim ini lama-lama berkembang menjadi sel kanker.
"Kalau ada peradangan kronis, iritasi kronis, luka yang lama, akan menyebabkan selnya tidak normal, suatu masa menyebabkan sel kanker tumbuh," ujarnya.
Diabetes dan faktor risiko kanker
Sementara itu, pakar kesehatan Susan M. Gapstur, seperti dilansir WebMD, menyatakan diabetes menggandakan risiko terjadinya kanker hati, pankreas, dan endometrium. Penyakit ini juga meningkatkan risiko kanker kolorektal, payudara, dan kandung kemih sebesar 20-50 persen.
Penderita diabetes cenderung memiliki beberapa faktor risiko kanker yang diketahui, seperti obesitas, pola makan buruk, dan kurang melakukan aktivitas fisik. Di sisi lain, masalah umum pada diabetes yakni kadar insulin dan gula darah yang terlalu tinggi, serta peradangan, meningkatkan risiko kanker.
Mengetahui adanya hubungan antara diabetes dan kanker, Alice Bender dari American Institute for Cancer Research menyarankan orang mengonsumsi makanan yang sehat, bervariasi, aktif secara fisik setiap hari, dan mempertahankan berat badan yang sehat.
Pilihan Editor: Cocok untuk Penderita Diabetes, Ini Daftar 10 Buah yang Mengandung Kadar Gula Rendah