Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Psikolog Jelaskan Fenomena Child Grooming dan Cara Menghindarinya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pelecehan seksual pada anak perempuan. Shutterstock
Ilustrasi pelecehan seksual pada anak perempuan. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog dari Universitas Indonesia, A. Kasandra Putranto, menjelaskan fenomena child grooming yang belakangan ini ramai dibicarakan merupakan salah satu upaya memanipulasi hingga melecehkan anak maupun remaja. Ia menjelaskan umumnya upaya tersebut dilakukan melalui tindakan yang diam-diam menghanyutkan karena tidak disertai kekerasan dalam upaya untuk akses seksual dan mengontrol korban.

"Menurut National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC), grooming merupakan upaya yang dilakukan seseorang untuk membangun hubungan, kepercayaan, dan hubungan emosional dengan seorang anak atau remaja sehingga mereka dapat memanipulasi, mengeksploitasi, dan melecehkan mereka," jelas Kasandra.

Kasandra mengatakan child grooming bisa terjadi karena beberapa faktor penyebab, dari internal maupun eksternal, misalnya dari pelaku, korban, bahkan lingkungan.

"Fenomena child grooming ini terjadi karena dua faktor pendukung, yang pertama adalah faktor internal. Faktor internal ini terjadi melalui diri korban dan pelaku (groomer) itu sendiri. Faktor internal dari korban adalah mudahnya penerimaan yang dilakukan oleh korban terhadap pelaku," paparnya.

Ia menambahkan anak-anak maupun remaja sangat rentan terhadap manipulasi seperti ini karena belum mempunyai pola pikir yang matang dan mampu mengambil keputusan secara pribadi.

"Dalam fenomena child grooming, korban adalah anak di bawah 18 tahun, yang berarti memiliki pola pikir yang belum matang sehingga rentan untuk mengambil suatu keputusan. Faktor internal dari pelaku adalah adanya gangguan kejiwaan yang dialami pelaku," tambahnya.

Hati-hati media sosial
Ia memaparkan adanya trauma masa lalu seperti penolakan oleh lawan jenis seusia membuat pelaku memilih mendekati dan menjalin hubungan dengan anak di bawah umur karena pelaku berpikiran tidak akan adanya penolakan dari anak tersebut. Selain itu, faktor tidak seimbangnya hormon estrogen membuat pelaku merasa terangsang pada anak di bawah umur dibanding lawan jenis seusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kemudian faktor eksternal penyebab adanya child grooming adalah kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh orang tua kepada anak dalam memberikan fasilitasi gadget dan menggunakan media sosial," ucap Kasandra.

Faktor lain yang cukup berperan adalah kurangnya perhatian orang tua terhadap kehidupan anak sehari-hari sehingga kurang pengawasan tersebut ikut menjadi penyebab.

"Kurangnya perhatian orang tua dalam pergaulan anak pun menjadi faktor eksternal penyebab adanya child grooming. Adapun, faktor eksternal bagi pelaku adalah terpengaruh film, video, bacaan yang memuat konten pornografi yang mengarah kepada perilaku penyimpangan seksual, serta proses sosialisasi yang tidak sempurna," lanjutnya.

Untuk mencegah fenomena ini, Kasandra mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua. Misalnya dengan memberi pemahaman tentang pentingnya keterbukaan hingga menciptakan komunikasi yang baik dengan anak. Tak hanya itu, ia juga mengatakan orang tua juga perlu mengajarkan kepedulian dan hubungan romantis. Meskipun anak belum berkencan, orang tua perlu menjelaskan tentang kapan waktu yang tepat untuk berpegangan tangan, berpelukan, dan berciuman atau terlibat dalam aktivitas seksual di waktu yang tepat agar anak lebih bijaksana.

"Menghindari child grooming memerlukan peran dan kerjasama dari seluruh anggota keluarga. Orang tua diharapkan berpartisipasi secara aktif untuk mengawasi dan mengajari anak," tegasnya.

Pilihan Editor: Kenali Gangguan Kejiwaan Binge Eating

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Fenomena Suhu Dingin pada Musim Kemarau

57 hari lalu

Ilustrasi kedinginan. Shutterstock
Mengenal Fenomena Suhu Dingin pada Musim Kemarau

Fenomena suhu dingin merupakan hal normal karena memang proses fisisnya berkaitan dengan kondisi atmosfer saat musim kemarau.


Besok Sidang Putusan Pemuda Skizofrenia Tikam Wanita di Central Park

7 Juli 2024

Ilustrasi pembunuhan dengan senjata tajam. news18.com
Besok Sidang Putusan Pemuda Skizofrenia Tikam Wanita di Central Park

PN Jakarta Barat besok menggelar sidang putusan kasus penikaman seorang wanita di Central Park dengan pelaku yang mengidap skizofrenia.


Film Dokumenter I Am: Celine Dion Merekam Perjuangan Sang Diva Hadapi Penyakit Stiff Person Syndrome

2 Juli 2024

Film dokumenter I Am: Celine Dion. (dok. Prime Video)
Film Dokumenter I Am: Celine Dion Merekam Perjuangan Sang Diva Hadapi Penyakit Stiff Person Syndrome

Idap penyakit langka stiff person syndrome, penyanyi Celine Dion ceritakan perjuangannya melalui film dokumenter berjudul I Am: Celine Dion.


Polisi Hentikan Kasus Penyayatan Leher Pemuda di Aceh, Pelaku Alami Skizofrenia

30 Juni 2024

Kasat Reskrim Polres Aceh Barat, Iptu Fachmi Suciandy. Foto: ANTARA/Teuku Dedi Iskandar
Polisi Hentikan Kasus Penyayatan Leher Pemuda di Aceh, Pelaku Alami Skizofrenia

Seorang warga Aceh Barat tiba-tiba menyayat leher pemuda hingga membuat korban terluka dan dirawat di rumah sakit


Cerita Ibu Terdakwa Penikaman di Central Park yang Menderita Skizofrenia: Sempat Ingin Diperiksa

26 Juni 2024

Polres Metro Jakarta Barat menggelar jumpa pers ihwal kasus pembunuhan yang terjadi di kawasan Central Park, Selasa, 24 Oktober 2023. AH, pria berusia 26 tahun, menggorok leher FD, wanita berusia 44 tahun. Setelah melalui pemeriksaan medis, polisi mengungkap bahwa AH mengidap skizofrenia paranoid. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Cerita Ibu Terdakwa Penikaman di Central Park yang Menderita Skizofrenia: Sempat Ingin Diperiksa

Widyawati, ibu dari Andi Andoyo, terdakwa kasus penikaman seorang wanita di Central Park Mall menceritakan gejala gangguan jiwa terhadap anaknya.


Menderita Skizofrenia, Terdakwa Kasus Penikaman Wanita di Central Park Dituntut 18 Tahun Penjara

25 Juni 2024

Polres Metro Jakarta Barat menggelar jumpa pers ihwal kasus pembunuhan yang terjadi di kawasan Central Park, Selasa, 24 Oktober 2023. AH, pria berusia 26 tahun, menggorok leher FD, wanita berusia 44 tahun. Setelah melalui pemeriksaan medis, polisi mengungkap bahwa AH mengidap skizofrenia paranoid. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Menderita Skizofrenia, Terdakwa Kasus Penikaman Wanita di Central Park Dituntut 18 Tahun Penjara

Andi Andoyo, terdakwa kasus penikaman seorang wanita di Central Park Mall, dituntut 18 tahun penjara, oleh jaksa di Pengadilan Negeri Jakarta Barat.


Penderita Gangguan Kepribadian Narsistik Rentan Alami Depresi

7 Juni 2024

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Penderita Gangguan Kepribadian Narsistik Rentan Alami Depresi

Psikiater mengatakan penderita gangguan kepribadian narsistik dapat mengalami komplikasi berupa gangguan kejiwaan seperti depresi.


Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

17 Mei 2024

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang


Ibu Pembunuh Anak di Bekasi Kembali Ditahan usai Dirawat di RSJ Grogol

8 Mei 2024

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ibu Pembunuh Anak di Bekasi Kembali Ditahan usai Dirawat di RSJ Grogol

Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol menyatakan kondisi kejiwaan ibu yang bunuh anak di Bekasi sudah stabil


Pemicu Orang Kebelet BAB saat Sedang Belanja

14 April 2024

Ilustrasi seorang pria berbelanja. .scarborough.com
Pemicu Orang Kebelet BAB saat Sedang Belanja

Jangan malu dan sungkan bila tiba-tiba kebelet BAB ketika sedang belanja. Pakar menjelaskan fenomena tersebut.