Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gangguan Obsesi Cinta, Seperti Apa Ciri Gejalanya?

image-gnews
Ilustrasi pria jatuh cinta. Shutterstock
Ilustrasi pria jatuh cinta. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaObsessive love disorder menunjukkan kondisi mental seseorang mengalami perasaan obsesi cinta yang tidak sehat terhadap orang yang disukai. Orang yang mengalami obsesi ini mengalami perasaan yang sangat kuat terhadap pasangan. Misalnya, bisa cemburu berlebihan, pengejaran, atau pemantauan yang tidak sehat.

Apa itu obssesive love disorder?

Mengutip Verywell Mind, orang yang obsessive love disorder cenderung terus-menerus memikirkan orang yang disukai. Bahkan, sampai mengabaikan kebutuhan dan kepentingan sendiri. 

Mengutip Healthline, meski tak ada klasifikasi medis atau psikologis yang terpisah untuk obsesi itu, namun kondisi itu rentan menyertai masalah kesehatan mental lainnya. Misalnya, sering dikaitkan dengan gangguan stres pascatrauma, gangguan obsesif-kompulsif, gangguan kepribadian ambang, dan delusional jealousy.

Attachment disorder atau gangguan keterikatan telah dikaitkan dengan pemicu gangguan obsesi cinta. Ketika seseorang tak bisa membentuk keterikatan yang sehat dengan orang lain maka akan mempengaruhi kualitas hubungan dan cara bertindak.

Bagi beberapa orang dengan gangguan keterikatan, kondisi tersebut mungkin membuat mereka merasa jauh dari pasangan. Tapi, gangguan keterikatan menyebabkan menjadi obsesif dengan orang-orang yang berhubungan dengan dia. 

Gejala gangguan obsesi cinta 

Mengutip Psych Central, mengalami gangguan obsesi cinta obsesif akan mengabaikan privasi dan perasaan orang yang disukai. Mungkin merasa seolah-olah kebutuhan untuk melindungi, tapi mengesampingkan minat dan masukan orang yang disukai atau pasangan.

Gangguan obsesi cinta rentan mengganggu kehidupan sosial, pekerjaan, dan kebahagiaan seseorang. Apa saja ciri perilaku gangguan obsesi cinta?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Pikiran posesif

2.  Rendah diri

3. Kebutuhan untuk kontak terus-menerus, seperti panggilan telepon dan pesan berulang

4. Perasaan cemburu yang intens

5. Mengendalikan perilaku

6. Rasa tak percaya dalam hubungan

7. Memata-matai

8. Tampilan emosional yang ekstrem

9. Hipersensitivitas

10. Mengabaikan batasan pribadi orang yang dicintai

11. Mencari nilai secara konstan

Pilihan Editor: Perbedaan Bahasa Cinta Setiap Orang Bisa Picu Konflik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

5 hari lalu

Ilustrasi pasangan putus. shutterstock.com
Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

Seperti juga perempuan, laki-laki pun punya banyak alasan untuk memutus hubungan cinta. Berikut di antaranya.


6 Tanda Pasangan Bukan Istri yang Baik

6 hari lalu

Ilustrasi Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), istri terhadap suami. shutterstock.com
6 Tanda Pasangan Bukan Istri yang Baik

Sikap-sikap berikut menunjukkan perempuan tak bisa jadi istri yang baik, bahkan hanya menyusahkan suami dan mengganggu hubungan.


Kualitas yang Diharapakan dari Pasangan, Tak Cuma Sekedar Penampilan Fisik

7 hari lalu

Ilustrasi pasangan. Shutterstock
Kualitas yang Diharapakan dari Pasangan, Tak Cuma Sekedar Penampilan Fisik

Berikut hal-hal yang bisa menjadi daya tarik seseorang lebih dari sekedar penampilan fisik dan akan membuat hubungan bertahan lebih lama.


10 Sinyal Pasangan Serius Membangun Hubungan

12 hari lalu

Ilustrasi pasangan (pixabay.com)
10 Sinyal Pasangan Serius Membangun Hubungan

Tak perlu menunggu hubungan berjalan lama, komitmen bisa muncul jika pasangan serius menjalin hidup bersama. Berikut tandanya.


Alasan Pria Mempertahankan Hubungan dengan Wanita yang Tak Dicintai

13 hari lalu

Ilustrasi pasangan. dailymail.co.uk
Alasan Pria Mempertahankan Hubungan dengan Wanita yang Tak Dicintai

Kenapa laki-laki mempertahankan hubungan dengan perempuan yang bahkan tak disukainya? Berikut beberapa alasannya.


Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

22 hari lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

Menyaksikan gerhana dapat membangkitkan berbagai emosi dan memiliki efek psikologis yang signifikan pada masing-masing orang.


Pikirkan Hal Ini Masak-masak bila Ingin Balikan dengan Mantan

23 hari lalu

Ilustrasi putus cinta. shutterstock.com
Pikirkan Hal Ini Masak-masak bila Ingin Balikan dengan Mantan

Balikan dengan mantan adalah ide buruk dalam hubungan karena berpotensi gagal lagi dan sakit hati yang sama akan terulang.


10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

25 hari lalu

Ilustrasi pasangan cemburu. Freepik.com
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.


1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

29 hari lalu

Ilustrasi pasangan jenuh. Shutterstock
1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

Pasangan selalu menunda tanggal pernikahan tanpa sebab yang jelas meski sudah lama berhubungan. Berikut 10 sinyal ia enggan menikah.


Tak Cuma Faktor Fisik, Masalah Emosional Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Ginjal

30 hari lalu

Ilustrasi ginjal. ANTARA-Shutterstock
Tak Cuma Faktor Fisik, Masalah Emosional Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Ginjal

Selain faktor risiko yang bersifat fisik atau keturunan, masalah emosional juga bisa menjadi faktor risiko terjadinya kanker ginjal.