Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa yang Dialami Tubuh dalam Kondisi Koma?

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi pasien koma. shutterstock.com
Ilustrasi pasien koma. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - D, 17 tahun, korban kekerasan kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo, anak Rafael Alun Trisambodo, pegawai Direktorat Jenderal Pajak dikabarkan mulai membaik. D masih belum sadar diri meski telah melewati masa koma di ICU RS Mayapada. 

Apa itu kondisi koma?

Koma keadaan tidak sadar dan responsif atau tak bisa dibangunkan. Kondisi itu akibat cedera berat atau mengalami stroke. Koma juga bisa tersebab keracunan atau infeksi otak.  Merujuk Mayo Clinic, gejala koma yang umum ditandai mata tertutup, bagian pupil tak merespons cahaya sama sekali, karena refleks batang otak tertekan

Saat koma tidak ada respons terhadap rangsangan nyeri kecuali gerakan refleks dan pernapasan tak teratur.

Merujuk National Institute of Neurological Disorders and Stroke, gejala koma bisa tersebab  beberapa kondisi antara lain cedera kepala traumatis. Kondisi kurang atau gangguan aliran darah ke otak dan minim oksigenseperti hipotermia parah bisa berakibat koma. Kondisi yang bisa berakibat koma antara lain, tenggelam, radang otak, meningitis, overdosis obat dan alkohol.

Menilai kondisi koma

Dokter menilai tingkat kesadaran pasien koma menggunakan alat Glasgow Coma Scale. Tingkat ini terus dipantau untuk melihat tanda-tanda perbaikan atau penurunan. Kebanyakan orang yang koma memiliki skor total kurang dari 8. Skor yang lebih rendah berarti kemungkinan mengalami kerusakan otak yang serius.

Mengutip National Health Service UK,  skala loma menurut ukuran Glasgow Coma Scale.

1. Membuka mata

Skor 1 berarti tidak membuka mata. Skor 4 berarti mata terbuka secara spontan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Respons verbal terhadap perintah 

Skor 1 berarti tidak ada respons. Skor 5 berarti waspada dan membalas dengan tepat

3. Gerakan sebagai respons terhadap perintah 

Skor 1 berarti tidak ada respons. Skor 6 berarti mematuhi perintah

Pilihan Editor: David Korban Penganiayaan Mario Dandy Anak Eks Pejabat Ditjen Pajak Sudah Lewati Fase Koma

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

2 hari lalu

Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal.


4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

3 hari lalu

Ilustrasi video game. Sumber: Korea e-Sports Association via Facebook/asiaone.com
4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.


Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

4 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

Aneurisma otak yang pecah menimbulkan banyak gejala, termasuk "sakit kepala petir", yang dikenal dengan rasa sakit yang tiba-tiba dan menyiksa.


Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

4 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?


Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

11 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Meruyert Gonullu
Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

Praktisi kesehatan menjelaskan tidur siang yang berkualitas banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Berikut di antaranya.


Cedera saat Syuting, Aktris Ha Yeon Joo Dapat 3 Jahitan di Kepala

12 hari lalu

Aktris Korea Selatan, Ha Yeon Joo. Foto: Instagram/@hi_iamjoojoo
Cedera saat Syuting, Aktris Ha Yeon Joo Dapat 3 Jahitan di Kepala

Aktris Ha Yeon Joo mendapat 3 jahitan di kepalanya karena mengalami cedera saat syuting drama.


Akira Toriyama Pencipta Dragon Ball Meninggal karena Subdural Hematoma Akut, Penyakit Apa Itu?

18 hari lalu

Akira Toriyama. EPA-EFE/JIJI PRESS JAPAN
Akira Toriyama Pencipta Dragon Ball Meninggal karena Subdural Hematoma Akut, Penyakit Apa Itu?

Subdural Hematoma akut telah mengambil nyawa seorang legenda dalam dunia manga pada anime, Akira Toriyama.


8 Macam Sakit Kepala Paling Umum, Pemicu dan Pengobatannya

23 hari lalu

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
8 Macam Sakit Kepala Paling Umum, Pemicu dan Pengobatannya

Ada lebih dari 150 jenis sakit kepala dengan penyebab mulai dari stres, otot tegang, sampai perubahan hormon. Berikut yang paling umum dialami orang.


Elon Musk Cerita Manusia Pertama Tanam Chip ke Otak, Bisa Kendalikan Komputer lewat Pikiran

34 hari lalu

Logo Neuralink dan foto Elon Musk terlihat dalam ilustrasi yang diambil, 19 Desember 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Elon Musk Cerita Manusia Pertama Tanam Chip ke Otak, Bisa Kendalikan Komputer lewat Pikiran

Elon Musk mengatakan pasien sudah dalam kondisi pulih dengan kemajuan yang bagus.


Mengenal Saraf Kranial dan Fungsinya

38 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Saraf Kranial dan Fungsinya

Saraf kranial adalah saraf yang menghubungkan otak ke berbagai bagian kepala, leher, dan tubuh.