Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sudah Menopause Kena Endometriosis, Kok Bisa?

Reporter

Harapan Baru Penderita Endometriosis
Harapan Baru Penderita Endometriosis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kebidanan dan kandungan di IVF Center RS Pondok Indah, M. Luky Satria Syahban Marwali, mengatakan wanita yang sudah memasuki masa menopause masih bisa terkena endometriosis akibat sel yang tumbuh di bagian tubuh lain.

"Bisa juga orang menopause terkena endometriosis, jadi estrogen masalahnya bukan cuma produksi di ovarium tapi ada yang diproduksi di lemak, jadi ada keluhan endometriosis di orang menopause, cuma memang jarang," kata Luky.

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengatakan tingginya hormon estrogen yang menjadi penyebab tumbuhnya endometriosis di mana saja selain di ovarium, seperti di saluran kandung kemih, usus, atau hanya di permukaan perut meskipun ia tak menampik endometriosis masih bisa terjadi di rahim wanita yang sudah menopause sehingga masih tetap merasakan nyeri di sekitar rahim. Luky juga mengatakan endometriosis bisa terjadi pada orang obesitas karena hormon esterogen yang tinggi.

"Ini penyakit hormonal dependen, jadi penyakit hormonal karena berkaitan dengan siklus menstruasi, akan timbul terus selama wanita belum menopouse. Ini penyakitnya kronis, jadi terus menerus," ucap Luky.

Operasi dan laparoskopi
Ia mengatakan selain konsumsi obat hormonal, endometriosis bisa dihilangkan dengan metode operasi laparoskopi, yaitu pembedahan di perut tanpa harus membuat sayatan besar di kulit. Namun, untuk melakukan tindakan ini perlu memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dan pertimbangan yang matang, terutama wanita yang belum menikah, karena bisa mengurangi jumlah sel telur. Pertimbangan tersebut mulai dari usia, program hamil apa yang ingin dilakukan setelah operasi, cadangan sel telur, dan penyakit lain yang menyebabkan gangguan kesuburan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tindakan operasi kalau semua pengobatan tidak sukses, operasinya dengan laparoskopi, tapi cadangan sel telur bisa berkurang. Kalau belum nikah bahaya untuk kesuburan," paparnya.

Sedangkan untuk wanita yang sudah menikah ada baiknya memeriksakan kemungkinan adanya endometriosis sejak dini dengan melakukan USG Transvaginal atau MRI dan segera melakukan program hamil dengan inseminasi atau program bayi tabung (IVF).

Pilihan Editor: Masalah Berikut Jadi Indikasi Perlunya Program Bayi Tabung

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


3 Cara Penting Menjaga Gula Darah Stabil untuk Wanita 40-an

16 hari lalu

Ilustrasi wanita makan buah apel. Foto: Freepik.com/lifestylememory
3 Cara Penting Menjaga Gula Darah Stabil untuk Wanita 40-an

Meskipun normal dan sehat jika gula darah Anda naik dan turun perlahan sepanjang hari, ini menjadi masalah ketika fluktuasi ini terlalu sering


Memahami Jenis Disfungsi Ereksi dan Penyebabnya

16 hari lalu

Ilustrasi disfungsi ereksi. Shutterstock
Memahami Jenis Disfungsi Ereksi dan Penyebabnya

Salah satu kondisi dan penyakit yang mungkin terjadi pada pria adalah disfungsi ereksi. Pakar menjelaskan jenis dan penyebabnya.


Bayi-bayi Lahir dengan DNA 3 Orang Tua, Bagaimana Bisa Terjadi?

18 hari lalu

Ilustrasi DNA (Pixabay.com)
Bayi-bayi Lahir dengan DNA 3 Orang Tua, Bagaimana Bisa Terjadi?

Diperkenalkan pertama di Inggris, teknik tiga-bagian DNA ini diterapkan pertama oleh tim dokter Amerika di Meksiko.


Peneliti Temukan Kaitan Obesitas dengan Gangguan Kesuburan

19 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Peneliti Temukan Kaitan Obesitas dengan Gangguan Kesuburan

Penelitian menunjukkan anak laki-laki yang obesitas cenderung memiliki volume testis lebih rendah yang berisiko infertilitas saat dewasa.


Makanan yang Dianjurkan dan Harus Dihindari Seseorang Jelang Menopause

21 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Makanan yang Dianjurkan dan Harus Dihindari Seseorang Jelang Menopause

Pola makan bisa mengurangi keluhan tubuh yang dirasakan seseorang menjelang menopause. Apa saja makanan yang dianjurkan dan harus dihindari?


7 Gejala yang Muncul Petanda Segera Alami Menopause

22 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
7 Gejala yang Muncul Petanda Segera Alami Menopause

Kedatangan menopause akan diawali dengan sejumlah gejala fisik


Mengenal Masalah Sistem Reproduksi Wanita: Ini Beda Adenomiosis dan Endometriosis

28 hari lalu

Deteksi Endometriosis Melalui Darah
Mengenal Masalah Sistem Reproduksi Wanita: Ini Beda Adenomiosis dan Endometriosis

Ihwal sistem reproduksi wanita, adenomiosis dan endometrosis dapat menyebabkan perdarahan menstruasi berat, kram menstruasi, nyeri panggul kronis.


Mulai Gaya Hidup Sehat, Siapkan Tubuh Hadapi Menopause

30 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Mulai Gaya Hidup Sehat, Siapkan Tubuh Hadapi Menopause

Menyikapi menopause mulai gaya hidup sehat via makanan seimbang yang menahan kenaikan berat badan sehingga mengurangi risiko obesitas dan diabetes.


5 Perubahan Kulit yang Terjadi saat Menopause

30 hari lalu

Ilustrasi wanita paruh baya mengoleskan krim pelembap. Freepik.com
5 Perubahan Kulit yang Terjadi saat Menopause

Seiring dengan perubahan suasana hati, hot flashes, dan kekeringan pada vagina saat menopause, ada perubahan lain yang dapat terjadi saat menopause.


Kenali Perimenopause, Masa Wanita Sebelum Alami Menopause

30 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Kenali Perimenopause, Masa Wanita Sebelum Alami Menopause

Perimenopause adalah periode waktu saat tubuh seseorang menjelang menopause. Biasanya dimulai pada pertengahan hingga akhir 40-an dan berlangsung sekitar 4 tahun.