Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Leptospirosis pada Pemilik Komorbid, Bisa Fatal

Reporter

image-gnews
Ilustrasi tikus. REUTERS
Ilustrasi tikus. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Leptospirosis ialah penyakit menular akibat bakteri yang umumnya dialami orang yang terkena banjir atau berada di genangan air. Biasanya bakteri tersebut disebarkan melalui kencing tikus yang mengontaminasi banjir ataupun genangan air. 

Gejalanya secara umum adalah demam tinggi, sakit kepala, hingga nyeri otot. Untuk gejala berat biasanya disertai pendarahan, bisa mimisan, gusi berdarah, hingga batuk berdarah.

Spesialis penyakit dalam di RSUP Dr. Kariadi Semarang Muchlis Achsan Udji Sofro mengatakan penyakit yang disebabkan bakteri leptospira intterogans atau leptospirosis akut rawan menjangkiti penderita dengan komorbid atau penyakit bawaan. Umumnya para penderita leptospirosis akut, yang tertular dari kencing hewan yang terinfeksi, ikut mengalami infeksi pada organ tubuh lain dan meningkatkan fatalitas kasus.

"Faktor yang menyebabkan kasus leptospirosis akhirnya meninggal terutama karena adanya komorbid seperti diabetes melitus tidak terkontrol, hipertensi tidak terkendali, ginjal kronis," jelas Muchlis.

Risiko kematian
Menurutnya, biasanya fatalitas terjadi akibat bakteri leptosprira intterogans penyebab leptospirosis menjalar ke organ-organ yang sebelumnya telah bermasalah dari adanya penyakit penyerta. Beberapa penyakit penyerta yang memiliki fatalitas kasus lebih tinggi apabila pasien juga mengalami leptospirosis di antaranya diabetes melitus, ginjal kronis, sirosis hati, dan lupus eritematosus sistemik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apabila tidak ditangani dengan tepat maka potensi kasus kematian bisa lebih tinggi. Muchlis pun menyarankan untuk dapat mencegah kasus leptospirosis akut pada penderita komorbid maka pasien harus disiplin mengecek kondisi penyakit penyertanya.

"Kelemahan kita itu penyakit tidak menularnya belum dikontrol dengan baik. Banyak pasien diabetes melitus tidak mau kontrol karena tidak bergejala, banyak pasien hipertensi malas minum obat. Harusnya penyakit menular itu diatasi berbarengan dengan penyakit tidak menularnya," sarannya.

Apabila bergejala ringan hingga sedang, Muchlis menyebut penyakit leptospirosis dapat diobati dengan meminum antibiotik. Namun untuk kasus leptospirosis berat, pasien disarankan untuk mendapatkan penanganan khusus di rumah sakit.

Pilihan Editor: Pahami Penyebab dan Penanganan Leptospirosis

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspadai Komplikasi Diabetes pada Anak, Ini yang Perlu Dilakukan

16 hari lalu

ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Waspadai Komplikasi Diabetes pada Anak, Ini yang Perlu Dilakukan

Dokter mengatakan komplikasi diabetes melitus pada anak dapat dicegah dengan cara deteksi dini untuk meminimalisir komplikasi di kemudian hari.


Beda dengan Dewasa, Simak Penanganan Diabetes pada Anak

17 hari lalu

Ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Beda dengan Dewasa, Simak Penanganan Diabetes pada Anak

Orang tua perlu mengenali gejala diabetes pada anak sejak dini agar tidak terlambat penanganannya. Simak penjelasan dokter.


Tanda Anak Obesitas yang Terlihat dari Leher

49 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Tanda Anak Obesitas yang Terlihat dari Leher

Tanda anak obesitas tak hanya berupa pipi tembam tetapi juga leher hitam dan tak bisa dihilangkan. Simak penjelasan dokter.


Mahasiswa UMM Bikin Inovasi Permen Jeli untuk Cegah Diabetes Melitus

57 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Mahasiswa UMM Bikin Inovasi Permen Jeli untuk Cegah Diabetes Melitus

Mahasiswa UMM mengembangkan inovasi berupa permen jeli untuk mencegah diabetes melitus, khususnya di kalangan anak-anak.


Pakar Ungkap Kaitan Diabetes Tipe 1 dengan Enterovirus dan Bahan Kimia

16 Juli 2023

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Pakar Ungkap Kaitan Diabetes Tipe 1 dengan Enterovirus dan Bahan Kimia

Pakar menyatakan virus hingga kontaminasi zat kimia ditengarai sebagai faktor penyebab kasus diabetes tipe 1 pada anak yang naik satu dekade terakhir.


Pakar Sebut 5 Pilar Intervensi untuk Anak dengan Diabetes Tipe 1

15 Juli 2023

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Pakar Sebut 5 Pilar Intervensi untuk Anak dengan Diabetes Tipe 1

Pakar dari IDAI menyebut lima pilar intervensi yang efektif untuk menstabilkan diabetes tipe 1 pada anak. Berikut penjelasannya.


Waspadai Gula Darah Tinggi pada Ibu Hamil, Butuh Penanganan Khusus

5 Juni 2023

Ilustrasi hamil bermasalah. shutterstock.com
Waspadai Gula Darah Tinggi pada Ibu Hamil, Butuh Penanganan Khusus

Ibu hamil yang mengalami diabetes perlu mendapatkan penanganan khusus. Pasalnya, gula darah tinggi akan mempengaruhi kehamilan.


Faktor Risiko Diabetes Melitus yang Perlu Diwaspadai

28 Mei 2023

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Faktor Risiko Diabetes Melitus yang Perlu Diwaspadai

Banyak faktor yang berkontribusi pada terjadinya diabetes melitus obesitas, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik. Cegah sebelum terjadi.


Mengenal Apa Itu Diabetes Tipe 4

22 Mei 2023

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Mengenal Apa Itu Diabetes Tipe 4

Apakah diabetes tipe 4 menjadi kelanjutan dari diabetes tipe 1 dan tipe 2? Atau bagaimana?


Cegah Kenaikan Kasus Covid-19, Dinkes DKI Jakarta Imbau Masyarakat Hindari Bukber

26 Maret 2023

Petugas medis menunggu pengguna jasa layanan 'drive thru' tes antigen dan PCR Covid-19 harian di salah satu laboratorium di Setiabudi, Jakarta, Selasa, 3 Januari 2023. Pihak laboratorium tersebut mengaku permintaan layanan tes antigen maupun PCR Covid-19 terus menurun usai pemerintah mencabut PPKM dan menyatakan tes PCR dan antigen tidak lagi diwajibkan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Cegah Kenaikan Kasus Covid-19, Dinkes DKI Jakarta Imbau Masyarakat Hindari Bukber

Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit bagi pasien Covid-19 atau bed occupancy rate (BOR) tetap berada di angka 6-7 persen.