Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Cara Memahami dan Mengendalikan Emosi Anak

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi anak main petak umpet/Freepik-master1305
Ilustrasi anak main petak umpet/Freepik-master1305
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terkadang anak meluapkan emosinya secara tak menentu saat merespons sesuatu. Emosi anak tak jarang membingungkan orang tua. Walaupun begitu emosi anak penting dalam kehidupan dan perkembangan kesehatan mentalnya. Sebab, emosi membantu anak untuk menilai situasi, berkomunikasi, dan memecahkan masalah. 

Ketika emosi berkembang, anak bisa melatih kreativitas dan kelincahan mental. Anak akan mempelajari kemampuan untuk membina hubungan yang mendalam dengan orang lain. Peran orang tua sangat penting untuk perkembangan emosi anak supaya mendapat manfaat baiknya. Orang tua perlu memahami kiat mengembangkan dan mengendalikan emosi anak.

Kiat mengendalikan emosi anak

1. Petunjuk perasaan dan emosi

Mengutip Psychologies, inti dari perkembangan kecerdasan emosional kemampuan untuk mengenali dan membicarakan emosi. Hal ini terjadi di tingkat yang luas ketika anak belajar memberi petunjuk pengalamannya.

Pelabelan membantu anak untuk mulai mengenali dan mengatur emosinya. Itu memungkinkan anak untuk mulai berkomunikasi dengan orang lain. Emosi yang dibicarakan bisa menjadi lebih bernuansa dan adaptif.

2. Anak merasa aman dan didukung

Saat anak emosi orang tua bersikap menerima sambil memberi pemahaman. Itu sangat penting, karena lehadiran orang tua yang terbuka membantu anak memahami, ia aman dan terjamin. Ketika anak merasa aman dan diterima akan mampu merefleksikan perasaan dan memusatkan perhatian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Mulai dengan berbagai hal mendasar

Untuk anak-anak yang lebih kecil, orang tua memulai dengan label mendasar seperti senang, marah, sedih. Label emosi itu membantu terhubung dengan pengalaman fisik. Anak perlahan-lahan juga akan mengembangkan kosakata yang lebih luas.

4. Mencontohkan

Mengutip Psychology Today, orang tua mencontohkan manajemen diri emosional yang sehat. Misalnya, menahan marah kecil orang tua seperti berteriak. Sebaliknya, orang tua mengambil waktu istirahat untuk menenangkan diri. Anak-anak belajar dari orang tua.

Pilihan Editor:Perlunya Orang Tua Memahami Perkembangan Sosial Emosional Anak

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Manfaat Silent Walking atau Berjalan dalam Keheningan

1 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com
5 Manfaat Silent Walking atau Berjalan dalam Keheningan

Silent walking dapat membantu memicu ide-ide baru dan menjernihkan pikiran setelah berada di bawah tekanan.


Tak Cuma Fisik, Cek Manfaat Lari bagi Kesehatan Mental

1 hari lalu

Ilustrasi lari (pixabay.com)
Tak Cuma Fisik, Cek Manfaat Lari bagi Kesehatan Mental

Olahraga lari memberi banyak manfaat baik bagi kesehatan fisik dan mental serta bisa dilakukan di berbagai area. Berikut manfaatnya.


Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

2 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Teknologi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan anak.


Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

2 hari lalu

Ilustrasi anak perempuan dan laki-laki melihat telepon pintar. (Unsplash/Tim Gouw)
Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

Psikolog menyarankan media sosial sebaiknya digunakan untuk hal-hal yang menimbulkan dampak positif dan bukan konten negatif.


Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

3 hari lalu

Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

Waktu bermain bukan saat anak memegang gawai melainkan berinteraksi dengan teman-teman sebaya dan hal ini harus jadi perhatian orang tua.


Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

3 hari lalu

Ilustrasi anak-anak yang sedang membuka media sosial atau sosmed (Foto: Pexels)
Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

Paparan konten negatif di media sosial bisa menimbulkan gangguan perkembangan sosial pada anak yang belum matang secara emosional.


Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

4 hari lalu

Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

Pengaruh media sosial merupakan pemicu remaja rentan terpengaruh hal buruk, selain karena korban pola asuh yang kurang maksimal.


Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

4 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

Psikolog mengatakan persiapan pernikahan dan berkeluarga sebaiknya sudah dipikirkan sejak remaja, ini alasannya.


Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

6 hari lalu

Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

Rekan kerja yang melihat rekan lain sedang menghadapi masalah berat bisa dibantu dengan mengamati lingkungan sekitar untuk mencegahnya bunuh diri.


Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

6 hari lalu

Ilustrasi anak makan sambil bermain gadget. Kuali.com
Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

Pemerintah Australia akan memperkenalkan undang-undang yang melarang anak-anak menggunakan platform media sosial.