Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Kelebihan Asupan Protein bagi Ginjal

Reporter

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis gizi dari RSCM, Yudhi Adrianto, mengatakan asupan protein berlebihan dan jangka panjang dapat menyebabkan efek samping mempengaruhi fungsi ginjal.

"Kalau misalnya proteinnya kelebihan, ginjal akan terjadi dekompensasi dalam filtrasinya. Lama-lama ginjalnya bisa bocor. Kalau ginjal bocor akan terjadi gangguan fungsi ginjal ataupun penyakit ginjal," kata Yudhi.

Biasanya, pola makan dengan asupan protein tinggi dan rendah karbohidrat dapat menurunkan berat badan dengan cepat, seperti diet keto. Namun, Yudhi mengingatkan efek jangka panjang yang bisa terjadi jika diet ini terus-menerus dilakukan, yakni berisiko terhadap metabolisme.

Apabila konsumsi berlebihan maka protein tersebut akan disimpan dalam bentuk lain di dalam tubuh, yaitu dalam bentuk lemak lipoprotein. Protein berubah bentuk menjadi lemak dan disimpan di dalam jaringan adiposa atau jaringan di balik kulit, terutama biasanya disimpan di bagian kulit perut.

Yudhi mengataan kebutuhan protein normal berkisar 0,8 gram per kilogram berat badan. Sementara pada diet keto, protein yang dikonsumsi biasanya berkisar antara 1,5-2 gram per kilogram berat badan.

"Di dalam darah juga ada protein yang disaring, di ginjal juga menyaring protein. Kalau misalnya protein kelebihan, ginjal akan terjadi dekompensasi dalam filtrasinya," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain tinggi protein, diet keto juga cenderung tinggi lemak. Yudhi mengatakan konsumsi lemak yang tinggi secara terus-menerus juga akan mengakibatkan peningkatan simpanan lemak di dalam tubuh. Sama seperti protein, kelebihan lemak tersebut akan disimpan dalam bentuk lipoprotein.

Bahaya diet keto
Diet keto memang efektif menurunkan berat badan dalam jumlah banyak karena tidak menggunakan glukosa sebagai sumber energi utama melainkan protein sebagai sumber energi utama. Meski begitu, Yudhi mengingatkan pentingnya asupan glukosa yang tetap dibutuhkan tubuh.

"Otak kita minimal itu membutuhkan 120-180 gram glukosa untuk kehidupan sehari-hari untuk bisa berfungsi dengan baik. Kalau tidak tercukupi, otomatis efek sampingnya misalnya kita akan lemas, kemudian berpikirnya lambat, mudah ngantuk, aktivitas jadi berkurang, sehingga itu akan mengganggu aktivitas sehari-hari," terang Yudhi.

Oleh sebab itu, Yudhi menganjurkan untuk berkonsultasi terlebih dulu kepada ahli gizi jika masyarakat ingin diet. Dengan begitu, orang dapat memahami jenis diet seperti apa yang cocok dan sesuai kebutuhan. Jangan sampai akibat diet berlebih serta tanpa anjuran ahli justru terjadi malnutrisi dan risiko infeksi penyakit pun meningkat.

Pilihan Editor: Hari Ginjal Sedunia, Kemenkes Ingatkan soal Pergeseran Tren Usia Penyakit Ginjal Kronis

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Hindari Makanan dan Minuman Ini saat Perut Kosong

1 jam lalu

Ilustrasi jus buah (Pixabay.com)
Hindari Makanan dan Minuman Ini saat Perut Kosong

Sejumlah makanan ini bisa menimbulkan masalah pencernaan ketika dicerna dalam perut yang sudah lama tidak terisi makanan.


Penderita Diabetes Tipe 2 Dianjurkan Pilih Makanan Rendah Karbohidrat

2 hari lalu

Ilustrasi makanan untuk pasien diabetes (pixabay.com)
Penderita Diabetes Tipe 2 Dianjurkan Pilih Makanan Rendah Karbohidrat

Penderita diabetes tipe 2 diminta mengonsumsi makanan rendah karbohidrat dengan lebih banyak protein dan lemak untuk mengontrol kadar gula darah.


Bentuk Kuku Cekung, Apa Itu Koilonychia?

3 hari lalu

ilustrasi kuku kaki (pixabay.com)
Bentuk Kuku Cekung, Apa Itu Koilonychia?

Bentuk kuku bisa menjadi tanda atau petunjuk kondisi kesehatan secara keseluruhan


Anak dengan Alergi Berisiko Alami Stunting, Atasi dengan Ini

3 hari lalu

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Anak dengan Alergi Berisiko Alami Stunting, Atasi dengan Ini

Anak penting konsumsi protein tinggi selama proses tumbuh kembang mereka. Anak dengan alergi, berisiko alami stunting. Waspadai hal ini.


7 Tips Menjaga Kesehatan Ginjal untuk Hidup yang Lebih Bugar

5 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
7 Tips Menjaga Kesehatan Ginjal untuk Hidup yang Lebih Bugar

Pentingnya menjaga kesehatan ginjal untuk hidup yang lebih baik. Perhatikan pola makan seimbang hingga gaya hidup yang sehat.


Kunci Sehat Lansia, Latihan Fisik dan Asupan Nutrisi

5 hari lalu

Ilustrasi warga lanjut usia (Lansia) dan kesehatan jasmani. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Kunci Sehat Lansia, Latihan Fisik dan Asupan Nutrisi

Melatih kemampuan otot dan tulang serta mengonsumsi asupan bernutrisi protein whey menjadi kombinasi penting bagi gaya hidup sehat kelompok lansia.


Ingin Pola Makan Sehat? Lakukan 5 Hal Berikut

7 hari lalu

Ilustrasi wanita makan sayuran. Freepik.com
Ingin Pola Makan Sehat? Lakukan 5 Hal Berikut

Pola makan sehat menghindarkan tubuh dari malnutrisi dan penyakit tidak menular, seperti kanker, diabetes, stroke, dan penyakit jantung.


Terinfeksi Malaria Bisa Jadi Faktor Risiko Penyakit Ginjal Akut

9 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Terinfeksi Malaria Bisa Jadi Faktor Risiko Penyakit Ginjal Akut

Acute Kidney Injury (AKI) atau cedera ginjal akut adalah salah satu komplikasi malaria yang dapat muncul.


Konsumsi Daging Sapi Atasi Masalah Gizi Makro dan Mikro. Beda dengan Ayam?

9 hari lalu

Ilustrasi daging sapi. Foto: Unsplash/PK
Konsumsi Daging Sapi Atasi Masalah Gizi Makro dan Mikro. Beda dengan Ayam?

Ahli gizi menyebut konsumsi daging sapi secara rutin mampu mengatasi masalah zat gizi makro dan mikro. Ini alasannya.


6 Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit, Salah Satunya Makan Terlalu Cepat

10 hari lalu

Perut buncit bisa disebabkan oleh stress eating akibat pola tidur yang buruk.  (Canva)
6 Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit, Salah Satunya Makan Terlalu Cepat

Berikut beberapa kebiasaan yang dapat menyebabkan perut buncit atau penimbunan lemak di perut.