Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Multitasking, Apakah Ada Dampak Buruknya?

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi multitasking. thenewdaily.com.au
Ilustrasi multitasking. thenewdaily.com.au
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kemampuan mengerjakan dua atau lebih pekerjaan sekaligus ciri aktivitas yang multitasking. Mengutip Medical News Today, sejak pertengahan 1990-an, rangkaian penelitian telah dilakukan dan menunjukkan alih-alih seseorang melakukan multitasking, otak manusia hanya bisa mengerjakan hal secara bergantian.

Multitasking terkadang terpaksa dilakukan, karena beban kerja yang makin tinggi dan sulit membagi waktu. Itu sebabnya, multitasking menjadi suatu pilihan untuk memenuhi keterbatasan waktu dengan beban kerja yang tak seimbang. Orang yang sering beraktivitas multitasking bisa mengalami pengurangan bagian gray matters di otaknya. Bagian tersebut berfungsi untuk mengendalikan emosi, motivasi, dan kemampuan kognitif.

Dampak buruk multitasking

1. Stres

Multitasking  rentan menyebabkan stres kronis. Mengutip Psychology Today, kelompok mahasiswa yang sering multitasking berisiko mengalami peningkatan stres. Sebab, multitasking memproses terlalu banyak informasi daripada biasanya. Semakin banyak informasi yang diproses membuat kadar stres mengalami peningkatan.

2. Produktivitas dan efisiensi berkurang

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang-orang yang melakukan multitasking menyatakan, melakukan hal tersebut untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Namun, faktanya berlawanan. Beberapa pelajar dan pekerja yang menjadi subjek dalam penelitian menunjukkan, multitasking berakibat pekerjaan selesai dengan kualitas yang tidak baik.

3. Performa turun

Menurut Harvard Business Review, diperlukan waktu sekitar 15 menit untuk bisa kembali fokus aktivitas utama yang sedang dilakukan setelah menyambi kegiatan lainnya. Sebab, otak tidak bisa melakukan berbagai aktivitas sekaligus, tetapi bergantian.

Efisiensi performa bisa turun sebanyak 40 persen saat melakukan tugas ganda sekaligus dalam waktu yang sama. Itu menyebabkan memori jangka panjang dan kreativitas seseorang berkurang. Contoh multitasking, saat seseorang sedang melakukan panggilan dan secara bersamaan diberikan barang-barang untuk dipegang, ia akan menerima tanpa bertanya.

4. Masalah proses informasi

Otak manusia terhubung untuk merespons pesan sosial dengan kuat, verbal maupun nonverbal. Pesan sosial bisa diartikan sebagai interaksi. Saat ini distraksi atau pengalihan perhatian tersebab media sosial. Status dan kesadaraan sosial dianggap penting, akibatnya informasi yang berkaitan dengan hal tersebut sering diproses secara otomatis, apa pun aktivitas yang sedang dilakukan.

Pilihan Editor: Multitasking, Apakah Sungguh Efektif Mengerjakan Tugas Ganda?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

16 jam lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

22 jam lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

22 jam lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

4 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

6 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

7 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

7 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

7 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

8 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

9 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.