Dampak buruk obat pencahar, salah satunya tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi. Masalah dehidrasi akibat penggunaan obat pencahar, karena banyak menyerap kandungan air dalam tubuh, seperti dikutip dari Healthline. Prosesnya dikeluarkan bersamaan dengan feses, sehingga terjadi ketidakseimbangan elektrolit. Ada komponen bermuatan positif dan negatif yang larut dengan cairan dalam tubuh mengalami masalah.
Efek lainnya, obat pencahar mengurangi kemampuan respons otot dan saraf. Penggunaan obat pencahar dalam kurun waktu yang lama bisa merusak organ dalam. Usus besar akan berkurang kinerjanya (sindrom iritasi usus besar).
Konsumsi berlebihan obat pencahar juga bisa mempengaruhi kebiasaan normal buang air besar. Sebab ada ketergantungan usus dengan obat pencahar selama proses buang air besar.
Efek samping lainnya dari obat ini yang paling umum adalah kembung, gas, dan sakit perut. Anda harus selalu minum banyak cairan dan tetap terhidrasi saat mengonsumsi obat pencahar sehingga dapat memicu ketergantungan.
Penyalahgunaan Laksatif
Tidak hanya efek samping diatas, penyalahgunaan pencahar bisa terjadi ketika seseorang mengonsumsi obat pencahar dengan dosis lebih tinggi atau lebih sering dibandingkan dengan yang direkomendasikan.
Penyalahgunaan obat-obatan ini berbahaya dan dapat mengakibatkan komplikasi serius atau mengancam jiwa, seperti:
a. Ketidakseimbangan elektrolit dan mineral
b. Dehidrasi parah
c. Ketergantungan pencahar
d. Sembelit kronis
e. Kerusakan organ dalam
f. Peningkatan risiko kanker usus besar
Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat juga memperingatkan konsumen bahwa beberapa obat pencahar yang dijual bebas berbahaya bahkan ketika instruksi dosis diikuti dengan benar.
DANAR TRIVASYA FIKRI
Pilihan editor : Mengenali Berbagai Masalah Sistem Pencernaan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.