TEMPO.CO, Jakarta - Spastisitas gangguan pola pergerakan otot yang menyebabkan kontraksi dan menolak untuk diregangkan saat sedang bergerak atau istirahat. Spastisitas mempengaruhi cara berbicara, bergerak, dan berjalan.
Mengutip WebMD, spastisitas tersebab ketakseimbangan isyarat sistem saraf pusat, otak dan sumsum tulang belakang ke otot. Ketakseimbangan itu rentan dialami cerebral palsy, traumatic brain injury (TBI), stroke, multiple sclerosis, dan spinal cord injury.
Gejala spastisitas
Baca Juga:
1. Peningkatan tegangan otot
2. Refleks yang terlalu aktif
3. Gerakan tak sadar, termasuk kejang dan klonus atau rangkaian kontraksi tak sadar yang berlangsung cepat
Baca Juga:
4. Penurunan kemampuan fungsional dan keterlambatan perkembangan motorik
5. Postur tubuh yang tidak normal
6. Kontraksi otot dan tendon permanen karena kekakuan dan kejang yang terus-menerus
7. Perubahgan struktur tulang dan sendi
Perawatan menangani spastisitas
Merujuk John Hopkins Medicine, tanpa terapi, spastisitas menyebabkan nyeri, kelainan bentuk sendi, infeksi saluran kemih, sembelit, dan luka tekan. Tujuan perawatan bertujuan mengendurkan otot, mengurangi rasa sakit dan kekakuan, mendorong pertumbuhan otot panjang yang optimal anak. Ahli kesehatan akan menentukan kombinasi perawatan yang tepat.
1. Terapi fisik
Terapi memanfaatkan kelenturan otot, rentang gerak, koordinasi, dan kekuatan. Gips atau kawat gigi sementara, therapeutic heat, cold, stimulasi listrik, dan biofeedback dibutuhkan dalam program perawatan spastisitas. Terapi meningkatkan kemampuan untuk melakukan aktivitas harian.
2. Aktivitas penunjang pengobatan
Dokter akan menyesuaikan regimen atau rencana tindakan seperti diet, olahraga atau perawatan medis. Itu bertujuan untuk menyeimbangkan perbaikan gejala yang optimal dan meminimalkan efek samping.
3. Perawatan operasi
Tindakan medis seperti operasi bisa saja dibutuhkan untuk menangani kondisi yang serius, misalnya, rizotomi. Prosedur pembedahan yang dilakukan ahli bedah saraf di tulang belakang. Prosedur ini untuk memencilkan saraf yang mengirim pesan kontraksi ke otot yang mengalami gangguan. Prosedur bertujuan meredakan kelenturan sambil mempertahankan fungsi motorik dan sensorik lainnya.
Pilihan Editor: Peregangan Statis, Apa Manfaatnya untuk Otot?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.