Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesan Dokter pada Penderita Penyakit Kardiovaskular

Reporter

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Spesialis jantung dan pembuluh darah M. Yamin menganjurkan penderita penyakit kardiovaskular melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi Obstructive Sleep Apnea (OSA) atau terhambatnya jalan napas saat tidur untuk mencegah keparahan penyakit.

"Saya anjurkan, berdasarkan pedoman saat ini, kalau ada penyakit kardiovaskular seperti orang dengan gangguan irama, hipertensi, jantung koroner, sebaiknya OSA-nya dicek meski tidak merasa. Pastikan ada OSA atau tidak," kata dokter di RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta itu.

Yamin menjelaskan OSA dapat menyebabkan saturasi oksigen turun sehingga tidur menjadi terganggu. Kondisi tersebut terjadi pada 40-80 persen pasien dengan hipertensi, gagal jantung, penyakit jantung koroner, fibrilasi atrium, dan stroke.

Gejala OSA
Ia menambahkan sekitar 34 persen laki-laki dan 17 persen perempuan usia pertengahan antara 45-59 tahun didiagnosis OSA. Gejala OSA biasanya ditandai dengan rasa mengantuk sepanjang hari, lemas dan tidak segar, mendengkur saat tidur, sering terbangun saat tidur, hingga sulit berkonsentrasi.

Namun, Yamin mengatakan tak sedikit pasien yang tidak merasa mengalami OSA sehingga penderita penyakit kardiovaskular sebaiknya tetap memiliki kewaspadaan dengan memeriksakan diri. Menurut Yamin, OSA akan memperberat komplikasi pada penyakit kardiovaskular sehingga dengan melakukan pemeriksaan diharapkan penyakit kardiovaskular dapat lebih mudah diatasi dan tidak menyebabkan komplikasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sekitar 80 persen hipertensi yang mandek, enggak turun-turun tekanan darahnya, itu ternyata punya gangguan tidur. Jadi, dengan melakukan pengobatan OSA-nya maka pengobatan penyakit berkaitan dengan jantung akan menjadi lebih mudah," ujar Yamin. "Tapi, perlu diingat bahwa OSA itu hubungannya dengan hipertensi adalah sebagai faktor risiko, bukan penyebab. Jadi, bukan berarti mengobati OSA langsung berhenti pengobatan hipertensinya karena faktor risiko hipertensi itu banyak sekali." 

Yamin menambahkan pengobatan OSA hendaknya dilakukan secara sinkron bersamaan dengan pengobatan dan penatalaksanaan penyakit kardiovaskular.

Pilihan Editor: Mengenal Tangier, Kelainan pada Tubuh yang Dapat Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Sering Lelah di Usia Tua, Rutin Makan Sebutir Apel

1 hari lalu

Ilustrasi apel. Foto: Unsplash.com/James Yarema
Sering Lelah di Usia Tua, Rutin Makan Sebutir Apel

Sering merasa lelah, penurunan berat badan yang tidak disengaja, dan kehilangan kekuatan adalah tanda umum kelemahan. Makan apel untuk mengatasinya.


Tanda-tanda Serangan Jantung yang Muncul Sebulan Sebelumnya

4 hari lalu

Ilustrasi wanita terkena serangan jantung. shutterstock.com
Tanda-tanda Serangan Jantung yang Muncul Sebulan Sebelumnya

Penelitian telah menemukan bahwa lebih dari 50 persen kasus serangan jantung telah menunjukkan tanda-tanda sejak sebulan atau lebih sebelumnya.


Gaya Hidup yang Memicu Hipertensi

6 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Gaya Hidup yang Memicu Hipertensi

Munculnya hipertensi atau tekanan darah tinggi sangat dipengaruhi pola atau gaya hidup. Yang seperti apa?


Orang dengan Gen Kolesterol Tinggi dan Hipertensi Berisiko Terkena Alzheimer

8 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Orang dengan Gen Kolesterol Tinggi dan Hipertensi Berisiko Terkena Alzheimer

Studi menyebutkan bahwa orang yang memiliki gen yang dengan kolesterol (HDL) tinggi dan tekanan darah tinggi berisiko terkena Alzheimer.


Tips Mengontrol Tekanan Darah untuk Cegah Hipertensi

10 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Tips Mengontrol Tekanan Darah untuk Cegah Hipertensi

Berikut cara-cara alami yang dapat dilakukan untuk mengendalikan tekanan darah agar terhindar dari hipertensi.


Penyebab Obesitas yang Harus Diwaspadai

10 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Penyebab Obesitas yang Harus Diwaspadai

Pengidap obesitas difaktori oleh konsumsi makanan dan minuman yang tinggi kalori atau energi yang biasanya berasal dari glukosa dan karbohidrat


Hipertensi Sering Menyebabkan Sakit Kepala, Ini Penanganan yang Disarankan Dokter

11 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Sering Menyebabkan Sakit Kepala, Ini Penanganan yang Disarankan Dokter

Pada umumnya urgensi hipertensi muncul dengan gejala yang lain, seperti pandangannya kabur, muntah-muntah, kesemutan, dan hingga gangguan neurologi.


Hari Hipertensi Sedunia, Pentingnya Rutin Mengukur Tekanan Darah

11 hari lalu

Periksa tekanan darah. TEMPO/Budi Purwanto
Hari Hipertensi Sedunia, Pentingnya Rutin Mengukur Tekanan Darah

Di Hari Hipertensi Sedunia, dokter mengatakan tekanan darah harus diukur secara rutin serta baik dan benar untuk mendeteksi hipertensi yang akurat.


Asal-usul Hari Hipertensi Sedunia yang Diperingati Tiap 17 Mei

12 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Asal-usul Hari Hipertensi Sedunia yang Diperingati Tiap 17 Mei

Hari Hipertensi Sedunia ditetapkan oleh World Hypertension League pada 2005


Makan 10 Sayuran Ini Efektif Turunkan Darah Tinggi

19 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Makan 10 Sayuran Ini Efektif Turunkan Darah Tinggi

Manfaat dalam sayuran bisa menjaga kesehatan tubuh salah satunya menurunkan darah tinggi. Berikut 10 sayuran yang efektif turunkan darah tinggi.