Jangan Gunakan Kapur Barus di Lemari Bayi: Bisa Sebabkan Keracunan

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Unsplash.com/Hessam Nabavi
Ilustrasi bayi tidur. Foto: Unsplash.com/Hessam Nabavi

TEMPO.CO, Jakarta - Kapur barus atau kamper adalah salah satu pengharum ruangan yang mampu menghilang berbagai macam bau tidak sedap. Bahkan aromanya bisa mengusir berbagai hama seperti tikus dan kecoa. 

Biasanya kapur barus ini diletakkan di kamar mandi, laci, atau lemari. Namun banyak pula orang yang khawatir dengan zat kimia yang terkandung dalam kapur barus. Apalagi jika diletakkan di lemari pakaian bayi.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kapur barus tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dan aman digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Pada awalnya, kapur barus terbuat dari potongan batang pohon Cinnamomum Camphora yang banyak tumbuh di kawasan Barus, Sumatera Barat. Namun seiring berkembangnya jaman, pohon Kamfer ini semakin langka ditemukan.

Kemudian, kapur barus ini m dibuat secara sintetis dari minyak terpentin dan dicampur dengan zat kimia sehingga ini yang memberi dampak negatif jika kapur barus digunakan dalam jumlah yang berlebihan.

Menurut Children’s Health Queensland Hospital and Health Service, ada sejumlah bahaya kapur barus sehingga tidak disarankan untuk menjadi pengharum di lemari bayi, di antaranya:

Pertama, kapur barus bisa terserap oleh kulit. Bagi bayi yang berusia kurang dari enam pekan seharusnya tidak mengenakan pakaian bayi atau tidur di atas sprei yang disimpan dengan kapur barus. Karena kapur barus ini bisa diserap dengan mudah melalui kulit apalagi oleh bayi yang baru lahir.

Kedua, bayi belum memiliki metabolisme. Bayi yang berusia kurang dari enam minggu memiliki kulit yang sangat sensitif dengan kamper karena tubuhnya belum memiliki metabolisme untuk menangkalnya. Sehingga bayi bisa mengalami keracunan parah jika kulitnya tersentuh pakaian bayi dan sprei yang disimpan dengan kapur barus.

Ketiga, bayi memerlukan waktu lama untuk sembuh. Jika kulit bayi sudh terpapar oleh kapur barus dan terserap oleh kulit, maka bayi bisa mengalami sakit dan membutuhkan waktu lama untuk sembuh.

Keempat, aroma kapur barus masih melekat meski telah dicuci. bau kapur barus yang begitu menyengat sangat tidak baik bagi pernapasan bayi. Meskipun pakaian bayi sudah dicuci dengan deterjen, namun aromanya masih akan tetap melekat.

Itulah bahaya menggunakan kapur barus di lemari bayi yang perlu bunda-bunda perhatikan.

FANI RAMADHANI

Pilihan Editor: Inilah 5 Fakta Menarik tentang Kapur Barus

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

 








Tujuan dan Pola Diet CICO, Menghitung Kalori dan Aktivitas Fisik

1 hari lalu

Ilustrasi diet. shutterstock.com
Tujuan dan Pola Diet CICO, Menghitung Kalori dan Aktivitas Fisik

Diet CICO memperbolehkan makan yang diinginkan, tapi harus memastikan jumlah kalori yang masuk dan pembakarannya.


Mengapa Ikan Buntal Termasuk Ikan Paling Berbahaya di Dunia?

3 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Mengapa Ikan Buntal Termasuk Ikan Paling Berbahaya di Dunia?

Ikan buntal mengandung tetrodotoxin, racun mematikan yang dapat bereaksi mulai dari 15-20 menit setelah dimakan.


Saran Dokter agar Puasa Ramadan Tak Terganggu Aktivitas

7 hari lalu

Ilustrasi dua orang sedang berolahraga (Sumber: freepik)
Saran Dokter agar Puasa Ramadan Tak Terganggu Aktivitas

Puasa Ramadan tak mengurangi aktivitas fisik harian. Karena itu, lakukan hal-hal berikut agar puasa tak terganggu aktivitas dan tubuh tetap sehat.


5 Kondisi yang Berkemungkinan Menandakan Sirosis Hati

13 hari lalu

Ilustrasi Liver. Shutterstock
5 Kondisi yang Berkemungkinan Menandakan Sirosis Hati

Saat fungsi hati memburuk, tubuh mengalami kesulitan untuk melakukan metabolisme yang menyebabkan mudah lelah dan rasa tidak enak badan


Uni Eropa Minta PBB Selidiki Peracunan Siswi di Iran

15 hari lalu

Seorang siswi terbaring di rumah sakit setelah laporan keracunan di lokasi yang tidak ditentukan di Iran, 2 Maret 2023.  WANA/Reuters TV via REUTERS
Uni Eropa Minta PBB Selidiki Peracunan Siswi di Iran

Parlemen Eropa mengeluarkan resolusi yang mengutuk peracunan belasan ribu siswi di Iran.


Puluhan Warga Jasinga Keracunan Usai Hadiri Pengajian, Ini Penyebabnya

18 hari lalu

Ilustrasi keracunan makanan. Freepik
Puluhan Warga Jasinga Keracunan Usai Hadiri Pengajian, Ini Penyebabnya

Camat Jasinga minta aparat kepolisian mendalami kasus keracunan massal ini dengan memeriksa sampel makanan.


Tersangka Peracun 5.000 Siswi Iran Ditangkap, Dituduh Agen Media Asing

23 hari lalu

Seseorang dibawa ke ambulans di luar sekolah putri setelah laporan keracunan di Ardabil, Iran, 1 Maret 2023. REUTERS
Tersangka Peracun 5.000 Siswi Iran Ditangkap, Dituduh Agen Media Asing

Iran menangkap tersangka pelaku keracunan massal terhadap 5.000 siswi di Iran.


Keracunan Massal Siswi di Iran, Rezim Ali Khamenei Kian Tertekan?

25 hari lalu

Sejumlah pekajar dibawa ke dalm ambulance yang mengalami keracunan massal di Fardis, provinsi Alborz, Iran, 1 Maret 2023. REUTERS
Keracunan Massal Siswi di Iran, Rezim Ali Khamenei Kian Tertekan?

Usai diguncang protes akibat kematian Mahsa Amini, Iran kembali dilanda gonjang-ganjing keracunan massal siswi. Siapa pelakunya?


Iran Kembali Diguncang Protes akibat Keracunan Massal Siswi Sekolah

27 hari lalu

Seorang wanita muda terbaring di rumah sakit setelah laporan keracunan di lokasi yang tidak ditentukan di Iran dalam gambar diam dari video tanggal 2 Maret 2023. WANA/Reuters TV via REUTERS
Iran Kembali Diguncang Protes akibat Keracunan Massal Siswi Sekolah

Unjuk rasa kembali terjadi di Iran. Orang tua memprotes kasus keracunan massal yang terjadi para siswi sekolah.


Raisi Curigai Musuh Iran Ada di Balik Keracunan Ratusan Siswi

28 hari lalu

Raisi Curigai Musuh Iran Ada di Balik Keracunan Ratusan Siswi

Presiden Raisi mencurigai adanya musuh Iran yang berada di balik keracunan para siswi. Ada kapal tangker yang ditangkap.