Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada! Komplikasi yang Bisa Terjadi Akibat Batu Empedu

image-gnews
Ilustrasi batu empedu. harvard.edu
Ilustrasi batu empedu. harvard.edu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Batu empedu atau cholelithiasis adalah kondisi dimana terbentuknya gumpalan seperti batu di kantong empedu.

Mengutip dari Mayoclinic, batu empedu dapat terjadi ketika empedu sudah mengandung terlalu banyak kolesterol jahat.

Biasanya, empedu mengandung bahan kimia untuk melarutkan kolesterol yang dikeluarkan oleh hati.

Tetapi jika hati mengeluarkan lebih banyak kolesterol daripada yang dapat dilarutkan oleh empedu, maka kelebihan kolesterol ini dapat terbentuk menjadi kristal dan akhirnya menjadi batu.

Biasanya batu empedu yang terbentuk dari kolesterol yang berlebih ini disebut dengan batu empedu kolesterol. Warnanya kuning dan sebagian besar terdiri dari dari kolesterol yang tidak larut, tetapi juga mungkin mengandung komponen lain.

Kedua, empedu mengandung terlalu banyak bilirubin yaitu bahan kimia yang diproduksi saat tubuh memecah sel darah merah. Kondisi tertentu menyebabkan hati membuat terlalu banyak bilirubin, termasuk sirosis hati, infeksi saluran empedu, dan kelainan darah tertentu. Kelebihan bilirubin inilah yang berkontribusi dalam pembentukan batu empedu.

Biasanya batu empedu yang terbentuk bilirubin ini disebut dengan batu empedu pigmen karena berwarna coklat tua atau hitam.

Beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat batu empedu antara lain:

1. Radang kantung empedu

Batu empedu yang tersangkut di leher kantong empedu dapat menyebabkan peradangan pada kantong empedu atau disebut dengan kolesistitis. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri hebat dan demam.

2. Penyumbatan Saluran Empedu

Batu empedu dapat menyumbat saluran tempat empedu mengalir dari kantong empedu atau hati ke usus kecil. Hal ini akan menyebabkan nyeri yang hebat, penyakit kuning dan infeksi saluran empedu dapat terjadi.

3. Penyumbatan saluran pankreas

Saluran pankreas adalah tabung yang mengalir dari pankreas dan terhubung ke saluran empedu tepat sebelum memasuki duodenum. Batu empedu dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran pankreas, yang dapat menyebabkan radang pankreas atau pankreatitis. kondisi ini bisa menyebabkan nyeri perut yang intens dan konstan bahkan bisa memerlukan rawat inap.

4. Kanker

Orang dengan riwayat batu empedu memiliki peningkatan risiko kanker kandung empedu. Namun kanker kandung empedu ini sangat jarang terjadi, sehingga meskipun risiko kanker meningkat, kemungkinan terkena kanker kandung empedu masih sangat kecil.

FANI RAMADHANI

Pilihan Editor: Jauhi Makanan Ini Agar Terhindar dari Batu Empedu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Tips Tingkatkan Kolesterol Baik dalam Tubuh

21 jam lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
4 Tips Tingkatkan Kolesterol Baik dalam Tubuh

Kolesterol baik membantu dalam menyerap kolesterol dalam darah dan membawanya ke hati. Ini 4 Tips tingkatkan kolesterol baik dalam tubuh.


Bahaya Pewarna Makanan bagi Kesehatan, Alergi sampai Kanker

23 jam lalu

Ilustrasi camilan manis atau permen (Pixabay.com)
Bahaya Pewarna Makanan bagi Kesehatan, Alergi sampai Kanker

Masyarakat disarankan untuk menghindari pewarna makanan untuk mencegah risiko kesehatan seperti reaksi alergi atau bahkan kanker.


Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara setelah Jalani Mammogram, pada Usia Berapa Harus Dilakukan?

4 hari lalu

Olivia Munn, aktris dan pembawa acara televisi, menceritakan bahwa dirinya didiagnosis kanker payudara. Instagram.com/@oliviamunn
Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara setelah Jalani Mammogram, pada Usia Berapa Harus Dilakukan?

Olivia Munn membagikan kisahnya didiagnosis kanker payudara hanya dua bulan setelah menjalani mammogram. Saran mammogram di AS pun kini berubah.


Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara, 4 Kali Operasi dan Mastektomi

5 hari lalu

Olivia Munn, aktris dan pembawa acara televisi, menceritakan bahwa dirinya didiagnosis kanker payudara. Instagram.com/@oliviamunn
Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara, 4 Kali Operasi dan Mastektomi

Olivia Munn mengungkapkan kepada publik perjuangannya mengalami kanker payudara pada tahun 2023


Kaki Bengkak Bisa Jadi Gejala Kanker Pankreas, Cek Gejala Lainnya

5 hari lalu

Ilustrasi kaki bengkak (edema). Foto : Alomedika.com
Kaki Bengkak Bisa Jadi Gejala Kanker Pankreas, Cek Gejala Lainnya

Salah satu gejala kanker pankreas yang sering disalahartikan penyakit lain muncul di kaki dan mata kaki. Perhatikan juga gejala lainnya.


5 Manfaat Makan Pepaya

6 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Ginekolog Sebut Perkembangan Kanker Serviks Bisa Dicegah, Cek Caranya

8 hari lalu

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Ginekolog Sebut Perkembangan Kanker Serviks Bisa Dicegah, Cek Caranya

Spesialis kandungan mengatakan perkembangan kanker serviks bisa dicegah dengan menghentikan perilaku berisiko dan menjalani tindakan penanganan tepat.


Kanker Serviks Dominasi Proporsi Kasus Kanker, Mayoritas Terdeteksi pada Stadium Lanjut

9 hari lalu

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Kanker Serviks Dominasi Proporsi Kasus Kanker, Mayoritas Terdeteksi pada Stadium Lanjut

Kanker serviks mendominasi proporsi kasus kanker yang sering dijumpai sekitar 62 persen.


Deteksi dan Obat, Kunci Harapan Hidup Anak dengan Kanker

12 hari lalu

Dua orang guru mengajarkan sambil bermain bersama anak penderita kangker di Yayasan Kasih Kangker Anak Indonesia (YKAKAI) di Salemba, Jakarta, 15 Februari 2016. Selain belajar bermain, anak-anak penderita Kanker juga melakukan pengobatan. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Deteksi dan Obat, Kunci Harapan Hidup Anak dengan Kanker

Kanker pada anak tidak bisa dicegah sehingga harapan hidup pasien sangat tergantung pada kecepatan deteksi dan pengobatan.


Kenali Bromat dalam Dunia Pangan dan Isunya di Air Minum Dalam Kemasan

13 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Kenali Bromat dalam Dunia Pangan dan Isunya di Air Minum Dalam Kemasan

Pakar di Universitas Trilogi Jakarta menilai perlu pengujian analisis berkala air tanah terkait kandungan bromat di air minum dalam kemasan.