Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manfaat Sering Beraktivitas Sosial bagi Lansia

Reporter

Ilustrasi warga lanjut usia (Lansia) dan kesehatan jasmani. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi warga lanjut usia (Lansia) dan kesehatan jasmani. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah penuaan menimbulkan kekhawatiran yang terus berkembang di seluruh dunia. Namun penelitian di Cina menemukan sering terlibat dalam aktivitas sosial berkaitan erat dengan umur panjang pada lansia. Diperkirakan negara itu akan mengalami peningkatan penuaan populasi pada 2027 dengan lebih dari 15 persen orang berusia 65 tahun ke atas dan akan berkembang menjadi penuaan populasi yang serius pada 2040 dengan 20 persen populasi berusia di atas 65 tahun.

Perhatian yang cukup besar telah diberikan pada konsep penuaan yang aktif atau sukses dengan kehidupan sosial yang aktif muncul sebagai komponen penting. Namun, sebagian besar bukti manfaat kesehatan dari bersosialisasi berasal dari penelitian yang dilakukan pada masyarakat di negara-negara Barat dan tidak banyak data tentang masyarakat di Asia yang dipublikasikan.

Untuk menutup kesenjangan pengetahuan ini, para peneliti ingin mengeksplorasi apakah frekuensi bersosialisasi dapat dikaitkan dengan kelangsungan hidup secara keseluruhan dalam kelompok lansia yang relatif besar yang tinggal di Cina. Para peneliti dari West Cina Hospital di Universitas Sichuan mengambil data dari Chinese Longitudinal Healthy Longevity Survey (CLHLS), yang merupakan studi representatif nasional yang sedang berlangsung tentang lansia yang hidup mandiri.

Semakin sering, semakin baik
Studi saat ini berfokus pada lima gelombang data terpisah (gelombang 2002, 2005, 2008, 2011, dan 2014), yang melibatkan total 28.563 partisipan dengan usia rata-rata 89 tahun dan mereka ditindaklanjuti hingga gelombang 2018. Para peneliti membagi lansia menjadi lima kelompok berdasarkan seberapa sering mereka berpartisipasi dalam kegiatan sosial, yaitu hampir setiap hari, setidaknya sepekan sekali, setidaknya sebulan sekali, sesekali, dan tidak pernah.

Setelah menyesuaikan faktor-faktor perancu, seperti jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pendapatan rumah tangga, dan gaya hidup, hasilnya menunjukkan dari awal hingga lima tahun masa tindak lanjut, kegiatan sosial yang lebih sering berkaitan dengan umur yang jauh lebih panjang. Semakin besar frekuensinya, semakin besar pula kemungkinan untuk hidup lebih lama.

Para peneliti juga menemukan waktu kematian tertunda sebesar 42 persen pada yang bersosialisasi sesekali, 48 persen pada yang melakukan setidaknya setiap bulan, 110 persen pada yang melakukan setidaknya setiap pekan, dan 87 persen pada yang melakukan hampir setiap hari, dibandingkan dengan yang mengatakan tidak pernah bersosialisasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika menganalisis hubungan antara sering bersosialisasi dengan kelangsungan hidup jangka panjang atau lebih dari lima tahun pada lansia, para peneliti menemukan hanya dengan berpartisipasi dalam kegiatan sosial hampir setiap hari dapat secara signifikan memperpanjang umur panjang seseorang. Waktu kematian untuk kelompok partisipan ini tertunda sebesar 204 persen.

Melalui studi tersebut, para peneliti menyimpulkan partisipasi aktif dalam kegiatan sosial berkaitan dengan kelangsungan hidup keseluruhan yang lebih lama dari warga lansia di Cina, terutama berpartisipasi hampir setiap hari dalam kegiatan sosial lebih bermanfaat bagi kelangsungan hidup jangka panjang.

Pilihan Editor: Ragam Faktor Risiko Alzheimer, Termasuk Cedera Kepala

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Penyebab Gejala Demensia pada Lansia dan Cara Mengatasinya

23 jam lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Penyebab Gejala Demensia pada Lansia dan Cara Mengatasinya

Mengenal gejala demensia pada lansia, penyebab dan cara mengatasinya. Langkah penting dalam mendiagnosis dan mengelola kondisi ini dengan baik.


Pentingnya Peran Keluarga dalam Mengatasi Depresi Lansia

3 hari lalu

Ilustrasi lansia bersama cucunya. shutterstock.com
Pentingnya Peran Keluarga dalam Mengatasi Depresi Lansia

Psikiater mengingatkan keluarga berperan besar mengatasi depresi di kalangan lanjut usia. Berikut yang perlu dilakukan.


Kunci Sehat Lansia, Latihan Fisik dan Asupan Nutrisi

3 hari lalu

Ilustrasi warga lanjut usia (Lansia) dan kesehatan jasmani. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Kunci Sehat Lansia, Latihan Fisik dan Asupan Nutrisi

Melatih kemampuan otot dan tulang serta mengonsumsi asupan bernutrisi protein whey menjadi kombinasi penting bagi gaya hidup sehat kelompok lansia.


Cegah Kekerasan terhadap Lansia, Pemprov DKI Buka Layanan Konsultasi Psikologi

4 hari lalu

Ilustrasi warga lanjut usia (Lansia) dan kesehatan jasmani. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Cegah Kekerasan terhadap Lansia, Pemprov DKI Buka Layanan Konsultasi Psikologi

Para lansia yang membutuhkan konselor untuk berkeluh kesah soal masalahnya di pusat layanan itu, termasuk lapor tindak kekerasan.


Hari Lanjut Usia Nasional 2023, Mensos Risma Minta agar Tak Menelantarkan Orangtua

4 hari lalu

Mensos Tri Rismaharini resmikan salah satu jembatan gantung yang menjadi program Tagana Kemensos. Foto: Tempo/ Fachri Hamzah.
Hari Lanjut Usia Nasional 2023, Mensos Risma Minta agar Tak Menelantarkan Orangtua

Risma meminta agar para orangtua walau pun mereka sudah lanjut usia, tetap dijaga seperti mereka merawat anaknya diwaktu kecil.


Pentingnya Lansia Aktif Bergerak untuk Cegah Penyakit

4 hari lalu

Kelompok lansia melakukan gerakan senam ringan pada peluncuran Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia di Jakarta, Senin (29/5). (ANTARA/Ahmad Faishal)
Pentingnya Lansia Aktif Bergerak untuk Cegah Penyakit

Kemampuan bergerak merupakan salah satu yang perlu diperhatikan dan dikembangkan dalam kehidupan kelompok lansia untuk mencegah berbagai penyakit.


Psikiater Sebut Kaitan Post Power Syndrome dan Depresi Terselubung pada Lansia

4 hari lalu

ilustrasi lansia (pixabay.com)
Psikiater Sebut Kaitan Post Power Syndrome dan Depresi Terselubung pada Lansia

Psikiater menyebutkan post power syndrome dapat menyebabkan depresi terselubung pada lansia. Ini yang perlu dilakukan.


Hari Lanjut Usia Nasional, Kenali Gejala Depresi Terselubung pada Orang Tua

4 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Hari Lanjut Usia Nasional, Kenali Gejala Depresi Terselubung pada Orang Tua

Hari Lanjut Usia Nasional, masyarakat diimbau mengenali gejala depresi terselubung pada lansia karena dapat mengurangi penurunan kualitas hidup.


98 Lansia Risiko Tinggi di Tangsel Gagal Berangkat Haji, Tidak Ada Kuota Pendampingan

7 hari lalu

Jamaah calon haji embarkasi Jakarta menunggu pemeriksaan administrasi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa, 23 Mei 2023. Sebanyak 385 jamaah calon haji yang terdiri atas 165 jamaah laki-laki, 220 jamaah perempuan dan 8 petugas ibadah haji tiba di embarkasi Jakarta yang berlokasi di Asrama Haji Pondok Gede untuk transit beristirahat sebelum diberangkatkan menuju tanah suci untuk melaksanakan Ibadah Haji 1444 H melalui Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
98 Lansia Risiko Tinggi di Tangsel Gagal Berangkat Haji, Tidak Ada Kuota Pendampingan

Total keseluruhan calon haji Tangsel yang seharusnya diberangkatkan pada tahun ini mencapai 1091 orang.


Wujudkan Keluarga Sejahtera, Siswa SOTH dan Selantang Diwisuda

8 hari lalu

Wujudkan Keluarga Sejahtera, Siswa SOTH dan Selantang Diwisuda

SOTH bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dalam pengasuhan yang tepat pada balita.