Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang Awam Mengenal sebagai Darah Rendah, Begini Tanda dan Gejala Anemia

Ilustrasi anemia. (Style Craze)
Ilustrasi anemia. (Style Craze)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anemia adalah salah satu gangguan dalam tubuh yang berkaitan dengan sel darah dan sering ditemukan. Setiap orang, baik itu anak-anak wanita, orang tua maupuan orang yang memiliki penyakit jangka panjang berpotensi mengalami anemia. Secara umum, anemia ditandai dengan kadar hemoglobin yang rendah. 

Dilansir healthline.com, hemoglobin berfungsi sebagai pengikat dan pengirim oksigen ke seluruh tubuh. Hemoglobin merupakan protein yang ada di dalam sel darah merah. Ketika hemoglobin rendah menandakan sel darah merah dalam tubuh menurun sehingga kinerja dan fungsi organ tubuh akan terganggu. Kondisi inilah yang disebut sebagai anemia. 

Ketika jumlah sel darah merah rendah, tubuh harus bekerja ekstra yang berakibat tubuh cepat lelah dan lemas. Tubuh yang mengalami anemia menjadi mudah lelah dan pucat karena organ tubuh tidak mendapatkan cukup. Pada awalnya, gejala anemia bisa sangat ringan sehingga tubuh tidak menyadari. Akan tetapi, gejala memburuk saat anemia semakin parah. Tanda dan gejala anemia bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan anemia.

Melansir mayoclinic.org, tanda dan gejala anemia apabila terjadi antara lain kelelahan, kulit pucat atau kekuningan, detak jantung tidak teratur, sesak napas, pusing atau sakit kepala ringan, sakit di dada, hingga tangan dan kaki dingin.

Anemia dapat terjadi karena berbagai faktor. Pertama, produksi sel darah merah  rendah. Kedua, kehilangan darah berlebihan. Ketiga, sel darah merah yang hancur terlalu cepat. Keempat, tubuh memproduksi hemoglobin, tapi tidak bekerja secara benar. Kegiatan lain seperti diet pengurangan zat besi, penggunaan obat, donor darah, kehamilan, menyusui dan sering mengonsumsi minuman kafein juga menyebabkan anemia.

Anemia bisa bersifat sementara atau jangka panjang dengan tingkat ringan sampai berat. Pengobatan anemia pun beragam tergantung kondisi yang dialami. Beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu mengatur pola makan dan konsumsi suplemen zat besi juga diperlukan untuk menambah kadar darah dalam tubuh.

Pilihan Editor: Anda Menderita Anemia, Wajib Konsumsi 4 Jenis Makanan Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


3 Manfaat Pendidikan Pola Makan Shokuiku

2 hari lalu

ilustrasi makan bersama (pixabay.com)
3 Manfaat Pendidikan Pola Makan Shokuiku

Shokuiku diartikan sebagai pendidikan makanan dalam bahasa Jepang


Memahami Shokuiku, Pendidikan Pola Makan Sehat ala Jepang

3 hari lalu

ilustrasi makan bersama (pixabay.com)
Memahami Shokuiku, Pendidikan Pola Makan Sehat ala Jepang

Shokuiku bagian dari program pendidikan gizi sekolah umum di Jepang. Apa itu?


5 Manfaat Makan Jagung bagi Kesehatan

3 hari lalu

ilustrasi pria makan nabati atau sayur  atau jagung (pixabay.com)
5 Manfaat Makan Jagung bagi Kesehatan

Apabila rutin dikonsumsi, jagung dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan. Apa saja?


Usia Pasien Kanker Paru di Indonesia 10 Tahun Lebih Muda Dibanding Luar Negeri

4 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Usia Pasien Kanker Paru di Indonesia 10 Tahun Lebih Muda Dibanding Luar Negeri

Perokok pemula di Indonesia jauh lebih muda dibanding di luar negeri. Akibatnya, usia pasien kanker paru di Indonesia pun 10 tahun lebih muda.


Bentuk Kuku Cekung, Apa Itu Koilonychia?

4 hari lalu

ilustrasi kuku kaki (pixabay.com)
Bentuk Kuku Cekung, Apa Itu Koilonychia?

Bentuk kuku bisa menjadi tanda atau petunjuk kondisi kesehatan secara keseluruhan


Kenali Perburukan Gejala Penyakit Paru Obstruktif Kronis

5 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Kenali Perburukan Gejala Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) memiliki potensi dapat berubah menjadi perburukan gejala atau eksaserbasi. Simak penjelasan dokter.


Dampak Penyakit Paru Obstruktif Kronis pada Penderita, Kualitas Hidup Turun

6 hari lalu

ilustrasi sesak napas. shutterstock.com
Dampak Penyakit Paru Obstruktif Kronis pada Penderita, Kualitas Hidup Turun

Dokter mengingatkan penyakit paru obstruktif kronis dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup penderita.


7 Manfaat Kulit Melinjo untuk Kesehatan

7 hari lalu

Ilustrasi melinjo. Wikipedia.org
7 Manfaat Kulit Melinjo untuk Kesehatan

Selain biji dan daunnya, kulit melinjo dapat dikonsumsi serta memiliki banyak manfaat yang baik untuk kesehatan.


Ingin Pola Makan Sehat? Lakukan 5 Hal Berikut

7 hari lalu

Ilustrasi wanita makan sayuran. Freepik.com
Ingin Pola Makan Sehat? Lakukan 5 Hal Berikut

Pola makan sehat menghindarkan tubuh dari malnutrisi dan penyakit tidak menular, seperti kanker, diabetes, stroke, dan penyakit jantung.


Manfaat Konsumsi Umbi Garut Umbi Asal Amerika yang Bisa Mengobati Luka

8 hari lalu

Umbi-umbian bakar batu di festival kuliner khas Pulau Tanibar di Kongres Asosiasi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) ke IV, Minggu (12/4). TEMPO/Eni Saeni
Manfaat Konsumsi Umbi Garut Umbi Asal Amerika yang Bisa Mengobati Luka

Umbi Garut yang berasal dari Amerika ini tak hanya mengenyangkan, namun juga punya manfaat kesehatan