Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Manfaat Utama Mengonsumsi Buah Utuh

Reporter

Editor

Nurhadi

Ilustrasi buah dan sayur segar. shutterstock.com
Ilustrasi buah dan sayur segar. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Buah memiliki sejumlah nutrisi yang baik untuk tubuh. Buah disarankan dikonsumsi secara utuh karena lebih menyehatkan dibandingkan saat menjadi jus. Buah utuh sebaiknya dikonsumsi setiap hari karena mengandung beragam manfaat untuk kesehatan tubuh. 

Melansir laman Times of India, makan buah utuh dapat memberi tubuh banyak serat, yang dapat membantu meningkatkan pencernaan, manajemen berat badan, dan kontrol gula darah. Mengonsumsi buah-buahan segar dalam bentuk utuh juga menyehatkan tubuh dengan banyak vitamin, mineral, antioksidan, dan fitokimia. 

Buah-buahan rendah kalori dan kandungan seratnya dapat memuaskan seseorang dengan cepat tanpa mengonsumsi terlalu banyak. Namun seseorang tetap harus makan makanan seimbang seperti sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian.

Dikutip dari laman Healthline, berikut beberapa manfaat mengonsumsi buah utuh:

1. Mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan

Buah utuh memiliki banyak nutrisi yang penting untuk kesehatan, termasuk vitamin, mineral, dan banyak antioksidan serta senyawa lainnya. Selain itu, buah-buahan cenderung mengandung banyak vitamin dan mineral termasuk vitamin C, potasium, dan folat.

Selain itu, kulit buah juga kaya akan antioksidan dan serat. Salah satu di antaranya yaitu buah beri yang memiliki lebih banyak kulit dibandingkan buah lainnya. Buah ini pun sering dianggap sebagai bagian dari diet sehat.

2. Mengurangi risiko penyakit kardiovaskular

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa makan buah dan sayuran dikaitkan dengan penurunan risiko serangan jantung dan stroke. Ini merupakan dua penyebab utama kematian di banyak negara. Sebuah penelitian menemukan bahwa setiap porsi buah yang dikonsumsi setiap hari mengurangi risiko penyakit jantung sebesar 7 persen.

3. Menurunkan risiko diabetes tipe 2

Sebuah studi menemukan bahwa asupan buah dan sayuran yang tinggi dikaitkan dengan risiko diabetes 46 persen lebih rendah pada wanita. Para peneliti menyimpulkan bahwa orang yang paling banyak mengonsumsi anggur, apel, dan blueberry memiliki risiko paling rendah diabetes tipe 2.

4. Membantu menurunkan berat badan

Mengganti beberapa makanan padat kalori dalam diet dengan makanan rendah kalori seperti buah bisa membantu menurunkan berat badan. Dalam sebuah studi pada 2013, peserta dengan kelebihan berat badan atau obesitas merasa lebih kenyang setelah makan buah dan sayuran serta makan dalam porsi kecil. 

WINDA OKTAVIA

Pilihan Editor: Buah dan Jus Buah, Manakah yang Lebih Baik?

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Faktor Risiko Diabetes Melitus yang Perlu Diwaspadai

1 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Faktor Risiko Diabetes Melitus yang Perlu Diwaspadai

Banyak faktor yang berkontribusi pada terjadinya diabetes melitus obesitas, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik. Cegah sebelum terjadi.


Rekomendasi 5 Jenis Olahraga untuk Pengidap Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi dua orang sedang berolahraga di stadion (Sumber: shutterstock.com)
Rekomendasi 5 Jenis Olahraga untuk Pengidap Diabetes

Terlepas dari pola makan yang baik dan gaya hidup sehat, penderita diabetes harus memasukkan olahraga ke dalam rutinitas harian mereka.


Guru Besar UGM: Ancaman Diabetes Semakin Menyerang Usia Muda

1 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Guru Besar UGM: Ancaman Diabetes Semakin Menyerang Usia Muda

Data Health and Demographic Surveillance System Yogyakarta menyatakan penderita diabetes merupakan yang tertinggi dan telah merambah ke usia muda.


Sering Lelah di Usia Tua, Rutin Makan Sebutir Apel

1 hari lalu

Ilustrasi apel. Foto: Unsplash.com/James Yarema
Sering Lelah di Usia Tua, Rutin Makan Sebutir Apel

Sering merasa lelah, penurunan berat badan yang tidak disengaja, dan kehilangan kekuatan adalah tanda umum kelemahan. Makan apel untuk mengatasinya.


10 Minuman Diet Penurun Berat Badan, Cocok Diminum Setiap Hari

2 hari lalu

Ilustrasi jus seledri dan sayuran (pixabay.com)
10 Minuman Diet Penurun Berat Badan, Cocok Diminum Setiap Hari

Temukan 10 minuman diet penurun berat badan yang efektif dan aman untuk dikonsumsi setiap hari, mulai dari teh hijau hingga air lemon.


Manfaat Buah-buahan untuk Kesehatan Kulit Berdasarkan Penelitian

5 hari lalu

Ilustrasi wanita makan buah apel. Foto: Freepik.com/lifestylememory
Manfaat Buah-buahan untuk Kesehatan Kulit Berdasarkan Penelitian

Konsumsi buah dan sayuran yang lebih banyak dikaitkan dengan peningkatan penampilan kulit dan pengurangan kerutan.


Daftar Makanan yang Bisa Menekan Diabetes

5 hari lalu

Mie Shirataki. shutterstock.com
Daftar Makanan yang Bisa Menekan Diabetes

Salah satu cara mencegah dan menangani diabetes dengan menjaga pola makan yang baik. Lantas, apa saja makanan yang bisa membantu proses ini?


Cegas Diabetes dengan Asupan Vitamin K

6 hari lalu

Ilustrasi vitamin. TEMPO/Subekti
Cegas Diabetes dengan Asupan Vitamin K

Penelitian telah menunjukkan hubungan antara berkurangnya asupan vitamin K dan peningkatan risiko diabetes.


Mengenal Apa Itu Diabetes Tipe 4

7 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Mengenal Apa Itu Diabetes Tipe 4

Apakah diabetes tipe 4 menjadi kelanjutan dari diabetes tipe 1 dan tipe 2? Atau bagaimana?


1 dari 2 Penderita Diabetes Mengalami Neuropati, Ini Gejala dan Akibatnya

7 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
1 dari 2 Penderita Diabetes Mengalami Neuropati, Ini Gejala dan Akibatnya

Sebanyak 80 persen orang yang memiliki neuropati perifer tidak menyadari memiliki penyakit ini karena tidak terdiagnosa, termasuk penderita diabetes.