Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenapa Remaja Mendengkur, dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

image-gnews
Ilustrasi anak tidur/mimpi buruk. Shutterstock.com
Ilustrasi anak tidur/mimpi buruk. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mendengkur atau mengorok saat tidur adalah hal yang wajar terjadi. Namun apakah mendengkur pada anak-anak atau remaja dapat berbahaya?

Dilansir dari Verywellhealth.com, mendengkur cenderung terjadi ketika aliran udara keluar dari paru-paru melalui mulut dan hidung menjadi terganggu. 

Biasanya mendengkur tidak berbahaya dan tidak menimbulkan masalah, namun pada kondisi tertentu, mendengkur menjadi tanda masalah yang lebih serius. Hal ini terkait dengan adanya penyumbatan di jalan napas karena apnea tidur obstruktif (OSA) atau gangguan pernapasan saat tidur. 

Adanya OSA dengan oksigen rendah menyebabkan orang terbangun selama beberapa detik, dan kemudian kembali tertidur. Jika gangguan tidur ini sering terjadi, maka dapat menyebabkan rasa lelah atau mengantuk di siang hari, sehingga memengaruhi perilaku dan fokus di siang hari.

Penyebab mendengkur pada remaja

Sebagian besar remaja umumnya tidur tanpa mendengkur, namun ada pula yang mendengkur hingga mengalami gangguan pernapasan saat tidur. Salah satu penyebab besarnya adalah amandel atau kelenjar gondok. 

Jika struktur ini membesar, maka dapat mengganggu aliran udara melalui tenggorokan, mulut, dan hidung. Selain itu mendengkur juga dapat terjadi jika si remaja menderita tonsilitis kronis. Di sisi lain, terdapat faktor-faktor risiko lain dalam gangguan pernapasan saat tidur, yaitu sebagai berikut.

  • Riwayat keluarga apnea tidur
  • Rahang kecil atau jalan napas kecil
  • Kegemukan atau obesitas
  • Riwayat mengi atau batuk kronis
  • Merokok
  • Asupan alkohol sebelum tidur

Bagaimana pengaruhnya terhadap prestasi di sekolah?

Hanya sekitar 10% anak-anak dan remaja yang memiliki kebiasaan mendengkur. Seseorang dikatakan memiliki kebiasaan mendengkur jika melakukannya tiga kali atau lebih dalam seminggu.

Siswa yang sering mendengkur biasanya memiliki prestasi yang lebih buruk di sekolah daripada rekan mereka yang tidak mendengkur. Hal ini terjadi karena anak-anak yang mengantuk di siang hari akibat mendengkur di malam hari memiliki tingkatan fokus yang lebih pendek serta memiliki masalah dalam mengendalikan perilaku mereka. 

Kedua masalah tersebut dapat menyebabkan masalah lainnya di rumah maupun di sekolah. Masalah ini dapat membuat anak remaja merasa frustrasi, karena mereka sebetulnya ingin berprestasi di sekolah dan bergaul dengan orang lain tetapi terhalang kelelahan yang parah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun jangan khawatir, apabila kebiasaan mendengkur diperbaiki, maka masalah perilaku dan masalah di sekolah dapat diatasi dengan baik.

Mengurangi kebiasaan mendengkur

Cara mengurangi dengkuran bisa dengan menggunakan bantal penopang yang digunakan untuk menopang kepala. Atau bisa juga dengan cara memakai penutup mulut, atau menggunakan dekongestan.

Dekongestan menurut nhs.uk adalah obat yang dapat digunakan untuk memberikan bantuan jangka pendek dalam penanganan hidung tersumbat. Obat ini juga dapat membantu meringankan gejala kondisi seperti pilek dan flu, demam, serta reaksi alergi lainnya seperti radang selaput lendir hidung dan sinusitis.

Cara kerja dekongestan adalah dengan mengurangi pembengkakan pembuluh darah di hidung, sehingga dapat membantu membuka saluran udara.

Selain itu, remaja yang menderita asma atau alergi mungkin mendapat manfaat dari pengobatan. Akan tetapi solusinya tidak dapat disamaratakan untuk semua orang. Ada pula orang yang mendengkur karena pembesaran amandel atau kelenjar gondok, sehingga harus melakukan pembedahan.

Jadi, konsultasikan lebih lanjut mengenai kebiasaan mendengkur pada remaja agar penanganannya bisa sesuai dengan kondisi yang dirasakan.

PUTRI SAFIRA PITALOKA
Pilihan editor : Tidur Mengeluarkan Suara Aneh tapi Bukan Mengorok, Apa Itu Catathrenia?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UNICEF: Eskalasi Israel-Lebanon Berdampak Buruk terhadap Anak-anak

14 jam lalu

Suasana rumah sakit American University of Beirut Medical Center (AUBMC) setelah pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Duta besar Iran untuk Lebanon termasuk di antara 2.800 orang yang terluka oleh ledakan serentak di Beirut dan beberapa wilayah lainnya. REUTERS/Mohamed Azakir
UNICEF: Eskalasi Israel-Lebanon Berdampak Buruk terhadap Anak-anak

UNICEF memperingatkan dampak negatif dari eskalasi ketegangan antara Israel dan Lebanon terhadap anak-anak.


PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Beri Dosis Kedua Vaksin Polio ke Anak-anak di Gaza

3 hari lalu

Seorang bocah Palestina divaksinasi polio di pusat layanan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah, 1 September 2024. REUTERS/Hussam Al-Masri
PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Beri Dosis Kedua Vaksin Polio ke Anak-anak di Gaza

Sekitar 560 ribu anak Palestina di bawah usia 10 tahun menerima dosis pertama vaksin polio.


Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

4 hari lalu

Warga Palestina berebut menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal, di tengah krisis kelaparan saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Jalur Gaza utara pada 14 Agustus 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

Blokade Israel yang terus berlanjut memaksa lima dari enam toko roti yang beroperasi di wilayah Gaza utara tutup. Kelaparan di Gaza utara


PBB Umumkan Tahap Pertama Vaksinasi Polio di Gaza Sudah Tuntas

6 hari lalu

Seorang bocah Palestina divaksinasi polio di pusat layanan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah, 1 September 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB Umumkan Tahap Pertama Vaksinasi Polio di Gaza Sudah Tuntas

PBB dan mitra-mitranya telah memberikan vaksinasi polio kepada lebih dari 560.000 anak berusia di bawah 10 tahun di Gaza untuk tahap pertama


Paus Fransiskus Kecam Pembantaian Anak-anak Palestina di Gaza akibat Pengeboman Israel

7 hari lalu

Paus Fransiskus tiba di Singapura, 11 September 2024. Singapura merupakan negara terakhir dalam perjalanan apostolik Paus di ASEAN. Cindy Wooden/Vatican Press Pool
Paus Fransiskus Kecam Pembantaian Anak-anak Palestina di Gaza akibat Pengeboman Israel

Paus Fransiskus mengecam kematian anak-anak Palestina dalam serangan militer Israel di Gaza


Kemenkes Gandeng JICA Kerja Sama Pelatihan Makan Bergizi di Sekolah

7 hari lalu

Kunjungan JICA dan lintas kementerian-organisasi Indonesia dalam program makanan siang bergizi di sekolah Jepang di Tokyo dan Nagasaki pada 3-12 September 2024. Foto: JICA
Kemenkes Gandeng JICA Kerja Sama Pelatihan Makan Bergizi di Sekolah

Kemenkes mengandeng Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) bekerja sama dalam pelatihan pendidikan makanan dan gizi anak sekolah


Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

7 hari lalu

Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

Waktu bermain bukan saat anak memegang gawai melainkan berinteraksi dengan teman-teman sebaya dan hal ini harus jadi perhatian orang tua.


Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

8 hari lalu

Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

Pengaruh media sosial merupakan pemicu remaja rentan terpengaruh hal buruk, selain karena korban pola asuh yang kurang maksimal.


Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

8 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

Psikolog mengatakan persiapan pernikahan dan berkeluarga sebaiknya sudah dipikirkan sejak remaja, ini alasannya.


Ratusan Anak-anak di Panti Sosial Malaysia Diduga Alami Kekerasan dan Pelecehan Seksual

9 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak laki-laki. Shutterstock
Ratusan Anak-anak di Panti Sosial Malaysia Diduga Alami Kekerasan dan Pelecehan Seksual

Lebih dari 400 anak-anak dan remaja di panti sosial di Malaysia, yang dikelola GISB diduga mengalami pelecehan seksual.