Lucy Liu Cerita Keputusannya Memiliki Anak di Usia 40-an

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

Lucy Liu. Instagram.com/@lucyliu
Lucy Liu. Instagram.com/@lucyliu

TEMPO.CO, Jakarta - Lucy Liu mengatakan dia tidak memiliki rencana apa pun ketika memutuskan untuk menjadi orang tua tunggal di usia 40-an. Aktris Shazam! Fury of the Gods itu memiliki seorang anak laki-laki, Rockell, yang kini berusia 7 tahun, melalui ibu pengganti.

Keputusnnya tersebut sebagian besar merupakan usaha yang tidak direncanakan. "Saya tidak punya rencana. Saya hanya berpikir, 'Saya ingin mengubah pembicaraan sedikit,'" kata wanita berusia 54 tahun itu kepada The Cut. "Saya tidak terlalu memikirkannya. Saya tidak melakukan banyak penelitian, saya hanya menarik pelatuknya."

Lucy, yang fasih berbahasa Cina Mandarin, serta Italia dan Spanyol, mengaku tidak mempertimbangkan keputusan atau melakukan penelitian tentang topik tersebut. "Aku bisa berpikir sendiri keluar dari sesuatu dengan mudah," tambahnya. "Jika saya berpikir terlalu banyak, saya tidak akan melakukannya. Lebih baik bagi saya untuk merasakan sesuatu dan melakukannya. Banyak orang membaca buku tentang mengasuh anak. Saya tidak melakukan semua itu. Saya seperti, 'Kapan anak itu ada di sini, saya hanya akan memikirkannya.' "

Aktris itu yakin dia ingin membesarkan putranya di kampung halamannya di New York, Amerika Serikat. "Saya benar-benar ingin membesarkan seorang anak di New York," kisahnya. "Orang-orang akan berkata, 'Tidak nyaman, kamu bahkan tidak punya mobil,' tetapi dengan cara ini, mereka akan melihat semuanya. Anda akan menunjukkan kepada mereka apa yang aman dan apa yang tidak, dan mereka akan memahaminya melalui pengalaman."

Dia bahkan mengajak putranya naik kereta bawah tanah. "Jika saya tidak merasa nyaman, saya akan keluar. Saya tidak perlu duduk di suatu tempat untuk bersikap sopan. Saya adalah orang yang bertindak dalam pengertian itu. Aku harus mempercayai instingku. Hanya memiliki kesadaran membantu saya, tetapi saya tidak ingin hidup dalam ketakutan. Saya tidak akan mengambil risiko dalam hidup saya. Aku hanya tidak bodoh tentang itu," jelasnya. 

Ketika memutuskan perjalanan keibuannya pada tahun 2015, Lucy Liu mengatakan pada saat itu bahwa ibu pengganti sepertinya pilihan yang tepat. "Karena saya sedang bekerja dan saya tidak tahu kapan saya akan bisa berhenti. Saya memutuskan itu mungkin solusi terbaik untuk saya, dan ternyata itu bagus," ujarnya. 

Kini setelah menjadi seorang ibu, dia menyadari perubahan yang dialami.  "Ini adalah perubahan dramatis karena ini adalah keputusan emosional. Dan bahkan setelah itu terjadi, Anda tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya," katanya kepada People.

PEOPLE | DAILY MAIL

Pilihan editor: Gaya Lucy Liu dengan Gaun Off the Shoulder Keemasan di Premiere Shazam! Fury Of The Gods

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.




Berita Selanjutnya





Permintaan Diversi AGH Ditolak, Apa Tujuan Proses Itu dalam Peradilan Anak?

5 jam lalu

Tersangka Mario Dandy Satriyo tampak duduk dan menangis saat mengikuti rekonstruksi kasus penganiayaan terhadap David Ozora di Perumahan Green Permata Residences, Pesanggrahan, Jakarta, Jumat, 10 Maret 2023. Di tengah proses rekonstruksi, Mario Dandy terlihat duduk dan mengusap air matanya berkali-kali. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Permintaan Diversi AGH Ditolak, Apa Tujuan Proses Itu dalam Peradilan Anak?

Mediasi atau musyawarah sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam diversi


Pentingnya Cukup Tidur buat Tumbuh Kembang Anak

12 jam lalu

Ilustrasi anak tidur. shutterstock.com
Pentingnya Cukup Tidur buat Tumbuh Kembang Anak

Anak perlu cukup tidur agar hormon pertumbuhan untuk tumbuh kembang anak tak terganggu. Ketika kurang tidur, hormon pertumbuhannya turun.


Cegah Tawuran Remaja dengan Lebih Banyak Edukasi dari Orang Tua

2 hari lalu

Ilustrasi tawuran. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Cegah Tawuran Remaja dengan Lebih Banyak Edukasi dari Orang Tua

Keluarga perlu mempertimbangkan pentingnya berdiskusi dengan anak agar terhindar dari kekerasan antarkelompok, termasuk tawuran remaja.


5 Gejala TBC pada Anak yang Perlu Diwaspadai

2 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
5 Gejala TBC pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Fenomena TBC pada anak tidak boleh dibiarkan begitu saja, sebab setiap tahun angkanya semakin meningkat.


Ramadan, Momen Tepat Tumbuhkan Empati Anak

3 hari lalu

Ilustrasi anak mendapat hadiah setelah berpuasa. shutterstock.com
Ramadan, Momen Tepat Tumbuhkan Empati Anak

Pakar komunikasi mengatakan Ramadan merupakan momen tepat bagi orang tua untuk meningkatkan rasa empati pada anak.


Tahap Anak Belajar Puasa, Mulai Tahan Lapar Selama 2 Jam

7 hari lalu

Ilustrasi anak-anak menunggu berbuka puasa di Jakarta, Selasa 14 April 2020. TEMPO/Subekti.
Tahap Anak Belajar Puasa, Mulai Tahan Lapar Selama 2 Jam

Orang tua menerapkan metode pembelajaran puasa kepada anak secara bertahap.


Berencana Mudik dengan Pesawat bersama Anak, Simak Dulu Tips Berikut

9 hari lalu

Ilustrasi mudik dengan pesawat. ANTARA/Septianda Perdana
Berencana Mudik dengan Pesawat bersama Anak, Simak Dulu Tips Berikut

Berikut empat tips supaya anak tidak rewel selama perjalanan mudik dengan pesawat terbang dari blogger perjalanan.


Sebab Kian Banyak Anak Melawan Hukum Menurut Sosiolog

10 hari lalu

Ilustrasi begal motor. TEMPO/Iqbal Lubis
Sebab Kian Banyak Anak Melawan Hukum Menurut Sosiolog

Sosiolog melihat maraknya kasus anak melawan hukum, bahkan sebagai pelaku pembunuhan, dipengaruhi banyak faktor. Beriut di antaranya.


Kiat Orang Tua Menghadapi Anak Indigo

10 hari lalu

Ilustrasi anak indigo. ytimg.com
Kiat Orang Tua Menghadapi Anak Indigo

Seringkali orang tua kesulitan dalam menghadapi anak indigo karena keunikannya. Lalu, bagaimana kiat orang tua menghadapi anak indigo?


Gejala dan Cara Mengatasi Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada Anak

10 hari lalu

Ilustrasi infeksi saluran kemih. shutterstock.com
Gejala dan Cara Mengatasi Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada Anak

Kebanyakan infeksi saluran kemih (ISK) pada anak disebabkan oleh bakteri dari sistem pencernaan yang masuk ke uretra.