Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Masalah Jantung Seiring Penuaan Usia

image-gnews
ilustrasi jantung (pixabay.com)
ilustrasi jantung (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring bertambah usia, tubuh mengalami beberapa perubahan fungsi organ, salah satunya jantung. Organ itu berfungsi memompa darah juga membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Faktor penuaan bisa mempengaruhi adanya gangguan jantung.

Masalah jantung dipengaruhi usia

1. Perubahan detak jantung

Detak jantung tidak teratur pada orang berusia lanjut berkemungkinan tidak teratur. Kondisi ini juga dikenal sebagai fibrilasi atrium. Mengutip WebMD, fibrilasi atrium rentan memunculkan risiko pembentukan bekuan darah yang bisa berpindah ke otak menyebabkan stroke.

2. Berat badan

Metabolisme proses kimia dalam tubuh yang mengubah makanan menjadi energi. Tingkat metabolisme ketika masih muda dan berusia lanjut akan berbeda. Saat mencapai usia 50 tahun atau lebih, metabolisme akan berkurang membuat sulit untuk mempertahankan berat badan yang sehat. Kondisi yang rentan obesitas, resistansi insulin, kolesterol tinggi, dan hipertensi.

3. Tekanan darah

Seiring bertambahnya usia jantung, risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi juga meningkat. Kondisi hipertensi ketika kekuatan darah mengalir melalui pembuluh secara konsisten terlalu tinggi, menurut American Heart Association (AHA).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Angina pektoris

Angina pektoris atau nyeri dada bagian kiri gejala yang rentan dialami orang tua seiring bertambahnya usia. Angina pektoris tanpa rasa sakit disebut silent ischemia. Jika terasa nyeri terasa seperti sensasi diremas, ditekan, berat, sesak, hingga nyeri dada.

5. Pengerasan dan penyempitan pembuluh darah

Merujuk Mayo Clinic, penuaan meningkatkan risiko penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam dan dinding arteri. Penumpukan plak menyebabkan pengerasan dan penyempitan pembuluh dan menyumbat aliran darah. Terkadang, plak juga bisa pecah dan menyebabkan penggumpalan darah.

Pilihan Editor: Pasien Jantung Koroner Masih Minim Pengetahuan, Ini Dampaknya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

14 jam lalu

Ilustrasi stroke. autoimuncare.com
Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.


Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

1 hari lalu

ilustrasi memar (pixabay.com)
Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

1 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

2 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.


Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Kolesterol

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Kolesterol

Salah satunya dengan cek kolesterol rutin. Hal ini agar seseorang bisa melakukan pengobatan-pengobatan lebih cepat


Usai Santap Menu Lebaran Normalkan Kolesterol dengan 5 Buah-buahan Ini, Termasuk Alpukat dan Nanas

6 hari lalu

Ilustrasi jus alpukat. shutterstock.com
Usai Santap Menu Lebaran Normalkan Kolesterol dengan 5 Buah-buahan Ini, Termasuk Alpukat dan Nanas

Beberapa buah dapat menurunkan kadar kolesterol. Saatnya mengonsumsi alpukat, buah beri hingga nanas untuk luruhkan kolesterol jahat.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

7 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


6 Buah Penurun Kolesterol Usai Kebanyakan Menyantap Hidangan Lebaran

8 hari lalu

Ilustrasi makan buah-buahan. Shutterstock
6 Buah Penurun Kolesterol Usai Kebanyakan Menyantap Hidangan Lebaran

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kadar kolesterol dalam tubuh, terutama setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula selama perayaan Lebaran.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

8 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?