Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penelitian Sebut Kaitan Olahraga dan Berkurangnya Risiko Depresi

Reporter

Ilustrasi wanita lari di atas treadmill. Freepik.com
Ilustrasi wanita lari di atas treadmill. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak dulu olahraga dipercaya bisa memberi sejumlah hal, termasuk meningkatkan kepercayaan diri. Begitu menurut profesor psikiatri dan perilaku manusia di Sekolah Kedokteran Alpert Universitas Brown, Lisa Uebelacker.

Menurut Livestrong, olahraga juga dapat membantu orang mengelola stres, menurunkan berat badan, meningkatkan kewaspadaan mental, dan tidur lebih nyenyak. Penlitian di 2022 dalam Journal of Affective Disorders menunjukkan kurang tidur dan tidur berlebihan sama-sama meningkatkan risiko depresi. Studi lain pada tahun yang sama dan diterbitkan dalam Epidemiology and Psychiatric Sciences menunjukkan sulit tidur terkait prevalensi depresi yang lebih tinggi dan hubungan itu berlaku untuk semua kelompok umur.

Hal ini berarti, meningkatkan kualitas tidur hingga sekitar 7-9 jam semalam dapat meredakan gejala depresi. Berbicara cara olahraga meningkatkan suasana hati secara keseluruhan, maka ini melibatkan sejumlah faktor. Olahraga telah lama dikaitkan dengan pelepasan endorfin (bahan kimia otak di balik perasaan euforia) dan serotonin (zat yang terkait perasaan bahagia), menurut American Council on Exercise (ACE).

Durasi yang disarankan
Jadi, berapa lama olahraga yang diperlukan? Jumlah aktivitas fisik apapun lebih baik daripada tidak sama sekali. Sebuah studi pada Januari 2018 dalam The American Journal of Psychiatry melaporkan setidaknya satu jam aktivitas fisik selama seminggu, terlepas dari intensitasnya, dapat membantu melindungi dari depresi di masa depan. Bahkan, jika dilakukan kurang dari 10 menit per hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penelitian lain yang diterbitkan dalam JAMA Psychiatry edisi 2019 menunjukkan sekitar 15 menit sehari berolahraga dengan intensitas tinggi seperti berlari, atau satu jam aktivitas fisik dengan tingkat rendah seperti berjalan kaki atau melakukan pekerjaan rumah tangga dapat melindungi dari depresi. Tinjauan penelitian tahun 2022 di JAMA Psychiatry mencatat jalan cepat sekitar 2,5 jam setiap minggu dikaitkan dengan risiko depresi yang jauh lebih rendah.

Pilihan Editor: Berapa Lama Sebaiknya Olahraga Setelah Makan?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Rekomendasi 5 Jenis Olahraga untuk Pengidap Diabetes

19 jam lalu

Ilustrasi dua orang sedang berolahraga di stadion (Sumber: shutterstock.com)
Rekomendasi 5 Jenis Olahraga untuk Pengidap Diabetes

Terlepas dari pola makan yang baik dan gaya hidup sehat, penderita diabetes harus memasukkan olahraga ke dalam rutinitas harian mereka.


4 Kebiasaan Buruk Penyebab Perut Buncit

1 hari lalu

Perut buncit bisa jadi indikasi penyakit. Kurangi karbohidrat agar ukuruan tubuhmu tetap terjaga. Canva/Pexels
4 Kebiasaan Buruk Penyebab Perut Buncit

Perut buncit salah satunya disebabkan oleh kebiasaan tubuh yang tidak sehat. Apa saja kebiasaan-kebiasan tersebut?


Pengaruh Gaya Hidup Aktif dan Toleransi terhadap Rasa Sakit

1 hari lalu

Ilustrasi dua orang sedang berolahraga di stadion (Sumber: shutterstock.com)
Pengaruh Gaya Hidup Aktif dan Toleransi terhadap Rasa Sakit

Orang dengan gaya hidup aktif secara fisik memiliki toleransi yang lebih baik terhadap rasa sakit jika dibandingkan yang tidak banyak bergerak.


Rambut Rontok Segera Lakukan 3 Hal Ini Agar Rambut Tumbuh Kuat

1 hari lalu

Ilustrasi rambut rontok. Shutterstock
Rambut Rontok Segera Lakukan 3 Hal Ini Agar Rambut Tumbuh Kuat

Beberapa orang mengalami rambut rontok secara musiman, yang lain karena usia, dan beberapa hampir tidak pernah mengalami rambut rontok


Alasan Asam Lambung Sejumlah ASN Kabupaten Meranti Tak Penuhi Panggilan KPK, Stres Sebab Asam Lambung?

2 hari lalu

Ilustrasi gerd. Pexels/Cottonbro
Alasan Asam Lambung Sejumlah ASN Kabupaten Meranti Tak Penuhi Panggilan KPK, Stres Sebab Asam Lambung?

Sejumlah pejabat dan ASN Kabupaten Meranti tidak menghadiri panggilan KPK dengan alasan sedang mengalami sakit asam lambung. Apa sebabnya?


5 Tips Mengurangi Risiko Kanker Usus Besar

2 hari lalu

Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
5 Tips Mengurangi Risiko Kanker Usus Besar

Risiko kanker usus besar dapat diturunkan secara signifikan dengan melakukan langkah-langkah pencegahan sebagai berikut.


Peneliti Ungkap Kaitan Stres dan Kambuhnya Multiple Sclerosis

3 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Peneliti Ungkap Kaitan Stres dan Kambuhnya Multiple Sclerosis

Para peneliti telah mencoba mengidentifikasi pemicu yang tepat multiple sclerosis , termasuk stres.


Aura Kasih Mengaku Alami Anxiety Disorder, Kenali Gejalanya

3 hari lalu

Aura Kasih. Foto: Instagram/@aurakasih
Aura Kasih Mengaku Alami Anxiety Disorder, Kenali Gejalanya

Penyanyi Aura Kasih mengaku mengalami anxiety disorder, berikut gejala dan siapa yang rentan terkena. Mengapa wanita lebih banyak mengalaminya?


6 Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit, Salah Satunya Makan Terlalu Cepat

3 hari lalu

Perut buncit bisa disebabkan oleh stress eating akibat pola tidur yang buruk.  (Canva)
6 Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit, Salah Satunya Makan Terlalu Cepat

Berikut beberapa kebiasaan yang dapat menyebabkan perut buncit atau penimbunan lemak di perut.


Main Futsal atau Sepak Bola, Mana yang Lebih Berisiko Cedera?

4 hari lalu

Ilustrasi Futsal. just.4ove.com
Main Futsal atau Sepak Bola, Mana yang Lebih Berisiko Cedera?

Pakar mengatakan risiko cedera saat bermain futsal lebih besar dari sepak bola karena ukuran lapangan yang lebih kecil.