Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Down Syndrome Sedunia, Pentingnya Siapkan Dunia yang Inklusif

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi anak down syndrome. Foto: Pixabay.com/PX41-Media
Ilustrasi anak down syndrome. Foto: Pixabay.com/PX41-Media
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Down Syndrome Sedunia yang akan diperingati pada 21 Maret. Dalam menyambut Hari Down Syndrome, Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Diyah Puspitarini mengatakan  seharusnya peringatan ini bisa menjadi momentum introspeksi untuk dapat menciptakan dunia yang ramah dan inklusif.

Diyah mengajak pemangku kepentingan dan masyarakat untuk melakukan upaya perbaikan dalam pemenuhan hak anak dengan down syndrome. Menurut dia, tidak ada kata terlambat untuk memperbaikinya. Selain itu, dia juga mengajak untuk menghilangkan perspektif negatif terhadap anak down syndrome. "Mari kita mulai mengubah pola pikir, kemudian mengubah perspektif negatif terhadap anak down syndrome. Justru kita balik, ya, kita sebagai manusia harus bersama menciptakan dunia yang ramah dan inklusif," kata Diyah.

Diyah mengatakan keyakinannya bahwa kehidupan anak dengan down syndrome akan berubah menjadi lebih baik lagi walaupun harus melalui perjuangan yang tidak mudah. Dia mengingatkan bahwa setiap manusia yang dilahirkan pada kondisi apapun selalu memiliki kelebihan sekalipun anak dengan down syndrome.

Oleh sebab itu, dia menekankan bahwa keluarga dan masyarakat harus membuka kesempatan dan ruang kepada anak dengan down syndrome untuk bertumbuh dan berkembang, setara dengan anak-anak lainnya.

Menurut Diyah, peringatan Hari Down Syndrome Sedunia juga seharusnya dapat menggugah masyarakat agar semakin memberikan ruang yang aman dan nyaman bagi anak-anak down syndrome mengingat mereka mempunyai hak yang sama dengan anak yang lainnya.

Diyah menilai bila edukasi masyarakat soal down syndrome sudah bagus, anak dengan down syndrome dianggap sama dengan yang lainnya. "(Mereka) mendapatkan pendidikan, mendapatkan fasilitas kesehatan, mendapatkan hak sipil, kemudian kalau dia punya pendapat harus kita perhatikan. Nah, persoalannya di situ. Saya kira yang masih menjadi PR hari ini," kata Diyah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anak dengan down syndrome memiliki hak untuk mendapatkan pengasuhan yang baik dari orang tuanya, baik secara psikis seperti perhatian penuh dari orang tua serta secara fisik termasuk pemantauan terhadap pemenuhan gizi yang cukup sejak masih balita hingga kebutuhan vaksinasi. "Orang tua yang tidak paham terhadap penanganan dan pengasuhan sehingga kadang pemenuhan kesehatan anak down syndrome ini kurang diperhatikan," kata Diyah.

Dia mencontohkan ketika vaksinasi COVID-19, tidak banyak anak dengan down syndrome yang divaksin atau mendapatkan edukasi tentang vaksin COVID-19.

Sementara dalam konteks yang lebih luas, pemerintah juga perlu berperan untuk meningkatkan pemenuhan hak anak down syndrome melalui akses pendidikan formal yang inklusif, pelayanan kesehatan, pelatihan keterampilan untuk mencapai kemandirian ekonomi, hingga pemenuhan hak-hak sipil mereka sebagai warga negara Indonesia.

Pilihan Editor: Down Syndrome: Kelainan Kromosom yang Wajib Diketahui Penyebab dan Pencegahan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemendikbudristek Luncurkan Program Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif, Ini Artinya

25 hari lalu

Pelajar tunanetra mengikuti Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) A Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 1 April 2019. ANTARA
Kemendikbudristek Luncurkan Program Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif, Ini Artinya

Kemendikbudristek merilis program pendidikan inklusif di Indonesia. Apa arti program tersebut?


Di Depan Jokowi, Bos BRI Pamer 741 Ribu Agen BRILink dengan Nilai Transaksi Tembus Rp 1.400 Triliun

49 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso yang dinobatkan sebagai Pemimpin /CEO Terpopuler di Media Sosial 2022, untuk kategori BUMN Tbk.
Di Depan Jokowi, Bos BRI Pamer 741 Ribu Agen BRILink dengan Nilai Transaksi Tembus Rp 1.400 Triliun

Bos BRI Sunarso membeberkan upaya pihaknya untuk mendorong inklusivitas, salah satunya dengan menghadirkan 741 ribu agen BRILink di Tanah Air.


Alat Bantu Mencoblos untuk Tunanetra di Pemilu 2024, Ada Karton dan Map Khusus

28 Januari 2024

Pemilih tunanetra, Siti Saadah, 41 tahun, menunjukkan template braille untuk surat suara DPD seusai mencoblos di TPS 027 Danunegaran, Yogyakarta, Rabu, 17 April 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Alat Bantu Mencoblos untuk Tunanetra di Pemilu 2024, Ada Karton dan Map Khusus

KPU telah menyiapkan skenario dan fasilitas untuk memudahkan tunanetra pada Pemilu 2024.


Kisah June Lin Penyintas Down Syndrome yang Jadi Penari

23 Januari 2024

Ilustrasi anak down syndrome. Foto: Pixabay.com/PX41-Media
Kisah June Lin Penyintas Down Syndrome yang Jadi Penari

June Lin berusia 12 tahun ketika dia menari pertama kalinya di Towner Gardens School, sekolah anak-anak berkebutuhan khusus, termasuk down syndrome.


Terapi dan Deteksi Dini Down Syndrome

22 Januari 2024

Ilustrasi anak dengan down syndrome atau autis dengan ibu. shutterstock.com
Terapi dan Deteksi Dini Down Syndrome

Berkat kemajuan dalam teknologi medis sejumlah metode deteksi dini telah dikembangkan untuk membantu mengidentifikasi Down syndrome alias sindrom Down


Apa Itu Down Syndrome alias Sindrom Down?

22 Januari 2024

Ilustrasi anak down syndrome. Foto: Pixabay.com/PX41-Media
Apa Itu Down Syndrome alias Sindrom Down?

Kondisi sindrom Down ini umumnya terlihat pada anak-anak dan dapat memengaruhi perkembangan fisik dan kognitif.


Direktur Utama BRI Sunarso Ungkap Peran Holding Ultra Mikro Dorong Pertumbuhan Inklusif

18 Januari 2024

Direktur Utama BRI Sunarso Ungkap Peran Holding Ultra Mikro Dorong Pertumbuhan Inklusif

Hadiri World Economic Forum 2024, Direktur Utama BRI Sunarso Ungkap Peran Holding Ultra Mikro Dorong Pertumbuhan Inklusif


Dorong Pendidikan Inklusif, Direktur Beasiswa LPDP: Syarat Beasiswa Putra-putri Papua Jauh Lebih Ringan

17 Januari 2024

LPDP. lpdp.kemenkeu.go.id
Dorong Pendidikan Inklusif, Direktur Beasiswa LPDP: Syarat Beasiswa Putra-putri Papua Jauh Lebih Ringan

Beasiswa ini memiliki syarat yang lebih mudah dibandingkan dengan beasiswa LPDP lainnya.


6 Drama Korea Menampilkan Penyandang Autisme

2 Januari 2024

Drama Korea It's Okay to Not Be Okay (Netflix)
6 Drama Korea Menampilkan Penyandang Autisme

Ini sejumlah Drama Korea tentang perjuangan penyandang disabilitas intelektual


Rekomendasi Aktivitas Liburan Akhir Tahun untuk Menjauhkan Anak dari Gawai

22 Desember 2023

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahyono dan Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Henry Tanoto saat pembukaan booth Toyota di Museum Angkut Nasional di Malang, Jawa Timur, Rabu, 20 Desember 2017. TEMPO/Wawan Priyanto
Rekomendasi Aktivitas Liburan Akhir Tahun untuk Menjauhkan Anak dari Gawai

Liburan akhir tahun bisa jadi momentum untuk menjauhkan anak dari gawai.