TEMPO.CO, Jakarta - Diving atau menyelam cabang olahraga bawah laut dengan durasi waktu yang lama. Salah satu jenis diving yang populer bernama scuba diving. Diving tak hanya sekadar olahraga, tapi juga diminati untuk berbagai tujuan, termasuk rekreasi menikmati pemandangan bawah laut hingga penelitian.
Apa itu scuba diving?
Merujuk Deeper Blue, untuk mencoba setidaknya harus memiliki keterampilan berenang dasar dan tak ada riwayat gangguan kesehatan tertentu. Masalah medis umum dipengaruhi scuba diving sengatan matahari, mabuk laut, dan dehidrasi.
Penyelam yang akan mencoba teknik scuba, diharuskan sudah menguasai teknik emergency swimming ascent (ESA), yakni berenang bebas ke permukaan secara cepat sambil mengembuskan napas. Teknik ini juga harus didampingi oleh profesional untuk pelatihannya.
Scuba diving menyelam di bawah air untuk menjelajahi lautan menggunakan alat bantu pernapasan. Self Contained Underwater Breathing Apparatus atau Scuba termasuk dalam salah satu olahraga yang dikategorikan berisiko tinggi.
Teknik scuba diving dalam olahraga menyelam dilakukan di ke dalam laut sekitar 18 meter hingga 39 meter. Bisa juga kurang dari itu menyesuaikan kebutuhan dan kecepatan arus laut. Scuba diving juga biasanya dilakukan untuk kebutuhan profesional, seperti menangani pekerjaan bawah air, termasuk tugas-tugas teknik sipil seperti eksplorasi minyak, konstruksi lepas pantai.
Kegiatan penelitian dan pengamatan biota laut hingga perbaikan kapal secara ringan memanfaatkan teknik menyelam ini. Tidak jarang, scuba diving dijadikan sebagai salah satu wahana wisata bawah laut.
Pilihan Editor: Aktivitas Freediving tak Bisa Sembarangan, Ada Lisensi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
