Fobia Hantu, Apa Itu Fasmofobia?

TEMPO.CO, Jakarta - Phasmophobia atau fasmofobia jenis ketakutan berlebihan terhadap hantu atau berbagai hal yang dianggap magis. Ada beragam kecenderungan penyebab fobia jenis ini.

Mengutip Healthline, orang yang memiliki gangguan kecemasan lebih rentan mengalami fobia hantu. Penyebab lainnya yang mempengaruhi antara lain trauma atau peristiwa masa lalu. Orang yang mengalami fasmofobia bisa ketika mendengar cerita hantu, penyihir, vampir bisa membangkitkan ketakutan. Film horor atau acara televisi tentang magis bisa jadi penyebabnya. 

Gejala fasmofobia

Orang dengan fobia hantu akan merasakan ketakutan tak jelas yang menganggap adanya kehadiran hantu saat sendirian. Terkadang merasa sedang diawasi oleh makhluk tak kasat mata.

Fasmofobia ditandai berbagai gejala berlainan. Mengutip Verywell Mind gejala itu antara lain, kecemasan, sulit tidur, takut sendirian, ketakutan berlebihan terhadap hantu, panik dan mudah cemas, Kondisi lainnya, misalnya mengalami gejala seperti berkeringat, gemetar, menggigil, mual, detak jantung cepat, dan sesak napas. Gejala yang terkait dengan fasmofobia termasuk dalam kecemasan dan depresi.

Psikoterapi bermanfaat untuk pemulihan fasmofobia. Beberapa jenis psikoterapi yang disarankan terapi pemaparan dan perilaku-kognitif atau CBT. Terapi pemaparan dilakukan secara bertahap terhadap sumber ketakutan. Seiring waktu, respons rasa takut secara bertahap dikurangi atau dihilangkan.

Adapun terapi perilaku-kognitif (CBT) bertujuan untuk membantu memahami sumber ketakutan dan belajar untuk mengendalikan rasa takut. Perawatan ini harus dilakukan oleh terapis. 

Pilihan Editor: Pediophobia, Pengalaman Apa yang Mempengaruhi Takut Boneka?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.