TEMPO.CO, Jakarta - Kurang tidur dari rata-rata 7 hingga 8 jam sehari membuat jantung berisiko pada perkembangan penyakit arteri perifer (PAD). Setidaknya itulah klaim dari sebuah studi baru berjudul ‘Short sleep duration at night associated with increased risk of peripheral artery disease’ yang terbit dalam European Heart Journal pada Kamis, 16 Maret 2023.
“Studi kami menunjukkan bahwa tidur selama tujuh hingga delapan jam semalam adalah kebiasaan yang baik untuk menurunkan risiko PAD,” kata salah satu penulis studi tersebut, Shuai Yuan dari Karolinska Institute, Stockholm, Swedia dikutip dari Science Daily.
Apa itu penyakit PAD?
PAD adalah penyakit yang terjadi ketika arteri lengan dan kaki menyempit karena pengendapan plak. Ini adalah salah satu gejala utama aterosklerosis, yakni terganggunya aliran darah ke kaki dan lengan karena timbunan lemak. Tanda-tanda umum PAD adalah mati rasa atau dingin di kaki bagian bawah, denyut nadi lemah di kaki, kram yang menyakitkan di pinggul, perubahan warna kulit di kaki, luka di kaki yang tidak kunjung sembuh, disfungsi ereksi pada pria, hingga kerontokan rambut di kaki.
Melibatkan 650 ribu partisipan
Studi ini dilakukan dalam skala besar yang terbagi menjadi dua fase. Pada fase pertama, para peneliti mencoba memahami hubungan durasi tidur dan tidur siang dengan risiko PAD pada 650 ribu peserta. Pada fase kedua, mereka menggunakan informasi genetik untuk melakukan uji coba terkontrol acak alami yang disebut pengacakan Mendel untuk memeriksa kausalitas asosiasi.
Pada 53.416 orang dewasa, ditemukan bahwa kurang jam tidur meningkatkan risiko PAD. "Hasilnya menunjukkan bahwa tidur malam yang singkat dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan PAD, dan memiliki PAD meningkatkan risiko kurang tidur," jelas Yuan.
Apa yang menyebabkan kurang tidur?
Pada beberapa individu, kondisi kesehatan tertentu membuat mereka kurang tidur seperti penggunaan gadget yang berlebihan. Begadang dengan berselancar di internet atau bekerja sampai larut malam dan tidur pada pagi harinya telah menjadi kebiasaan banyak orang. Pakar kesehatan terus-menerus memperingatkan terhadap kurang tidur dan kebiasaan tidur larut malam karena ini menimbulkan risiko hidup yang lebih besar, seperti yang ditemukan dalam penelitian ini.
Studi ini juga menarik kesimpulan tentang tidur panjang. Ditemukan bahwa tidur lebih dari 8 jam meningkatkan risiko PAD sebesar 24 persen. “Hasil serupa dilaporkan untuk tidur siang, di mana orang yang tidur siang memiliki risiko PAD 32 persen lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak tidur siang,” demikian temu para peneliti.
Pilihan editor : Bagaimana Kurang Tidur Memengaruhi Kesehatan Mental?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.