TEMPO.CO, Jakarta - Mengonsumsi 20 gram almond 30 menit sebelum makan secara signifikan mengurangi hiperglikemia postprandial atau lonjakan glukosa, demikian sebut sebuah penelitian terbaru yang terbit di laman Nature.
Para peneliti mengatakan ini menjadi studi pertama yang menyelidiki efek dari muatan almond sebelum makan pada parameter glikemia pada orang India Asia dengan pradiabetes.
Baca juga:
"Penggabungan 20 g almond, 30 menit sebelum setiap makan utama menyebabkan penurunan PPHG yang signifikan (sebagaimana terungkap dalam fase studi berbasis OGTT) dan juga meningkatkan insulin, C-peptida, kadar glukagon, dan peningkatan variabilitas glukosa dan parameter glikemik CGMS pada peserta dengan pradiabetes," jelas studi berjudul ‘Beneficial effects of premeal almond load on glucose profile on oral glucose tolerance and continuous glucose monitoring’ tersebut.
Jumlah Almond yang perlu Dimakan Tiap Hari
Secara umum, sebagian orang mengonsumsi 5-6 almond dalam sehari, paling sering pada pagi hari. Jumlah almond yang direkomendasikan studi tersebut untuk dikonsumsi sebelum makan adalah 20 gram atau setara dengan 17-18 butir.
Penelitian ini melibatkan 27 laki-laki dan 33 perempuan untuk dipelajari. "Mereka yang memiliki diabetes, infeksi akut, kerusakan organ akhir lanjut, riwayat pankreatitis, penyakit ginjal dan hati yang signifikan, perubahan berat badan lebin dari 5 persen dalam waktu 3 bulan, alergi terhadap kacang, memiliki hipertensi, atau hipotiroidisme yang tidak terkontrol dikecualikan dari penelitian," kata para peneliti.
"Rata-rata kadar glukosa darah pada 30, 60, 90, dan 120 menit secara signifikan lebih rendah untuk diet perawatan beban almond pra makan vs diet kontrol," kata studi tersebut. "Dalam penelitian kami, konsumsi 20 g almond 30 menit sebelum beban glukosa oral menunjukkan penurunan yang signifikan dalam glukosa darah, insulin serum, glukagon plasma, dan serum C-peptida dalam diet perawatan muatan almond sebelum makan dibandingkan dengan kontrol pola makan," tambahnya.
Bagaimana mekanismenya?
"Konsumsi almond sebelum makan merangsang pelepasan insulin yang disimpan 30 menit lebih cepat daripada pelepasan insulin yang distimulasi oleh 75-g beban glukosa," jelas para peneliti. Mereka menyebut hipotesis ini sebagai "pompa pankreas".
"Kandungan serat almond meningkatkan kekentalan isi usus yang menghambat difusi glukosa. Selain itu, kandungan lemaknya dapat memperlambat waktu pengosongan lambung,sehingga menunda penyerapan glukosa," kata mereka lagi.
Almond memiliki kandungan seng dan magnesium tinggi yang dapat merangsang reseptor tirosin kinase di jaringan adiposa, sehingga meningkatkan sensitivitas insulin. Kandungan asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) yang tinggi dalam almond juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin.
Kesimpulan penelitian ini merekomendasikan bahwa seseorang harus mengkonsumsi almond mentah. Saat almond dimakan mentah, komposisi nutrisinya tetap terjaga. Kacang almond yang direndam mengurangi jumlah antioksidan dan nutrisi yang ada di bawah kulitnya juga akan hilang, jelas para ahli.
Almond kaya akan lemak tak jenuh tunggal, dan serat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Makan kacang almond secara rutin tidak hanya dapat mengatasi diabetes, tetapi juga membantu fungsi biologis lainnya. Sebanyak 20 gram almond mengandung 2,9 gram serat dan memiliki 116 kalori. Studi juga menemukan bahwa almond mengurangi risiko penyakit jantung dengan menurunkan kolesterol total dan LDL.
Pilihan editor : 4 Makanan Ini Bisa Membantu Menambah Tinggi Badan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.