Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jarang Membersihkan Gelas Air Minum dapat Mengundang Risiko Kesehatan, Begini Penjelasannya

image-gnews
Ilustrasi Air Minum. shutterstock.com
Ilustrasi Air Minum. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mengisi ulang gelas air minum bekas tanpa mencucinya terlebih dahulu mungkin dianggap lumrah dan banyak dilakukan sebagian orang. Hal itu tidak dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya.

Namun bagaimana jika tidak mencuci gelas air putih itu dan terus menggunakannya selama sepekan?

Hal itu ternyata dapat berdampak buruk dan bisa membuat Anda ingin menggosok gelas atau botol air isi ulang itu dengan benar sebelum digunakan kembali. Kebiasaan yang tampaknya biasa aja ini dapat membahayakan kesehatan. Berikut penjelasan selengkapnya dikutip dari Times of India.

Air minum sangat penting untuk fungsi tubuh. Namun, pastikan untuk tidak membuat diri terkena bakteri berbahaya dan meningkatkan risiko penyakit dengan minum dari gelas yang kotor. Segelas air bekas yang tidak terlihat “kotor” juga bisa mengakibatkan penyakit yang bisa merepotkan.

Penelitian mencatat bahwa norovirus dapat bertahan selama seminggu atau lebih dalam gelas yang tidak dicuci tanpa pembersihan yang memadai. Virus yang sangat menular ini dapat menyebabkan muntah dan diare.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika menggunakan gelas air minum yang sama selama seminggu tanpa mencucinya, bakteri akan mulai tumbuh di permukaan. Bahkan jika mengisi ulang gelas dengan air bersih, bakteri dapat berkembang biak dengan cepat pada gelas yang tidak dicuci tersebut dan berisiko bagi kesehatan. 

Cuci dengan sabun dan air

Sebagian orang mencuci gelas hanya dengan air. Namun, untuk menghilangkan bakteri berbahaya, perlu untuk menggosok gelas dengan sabun dan air. Tanpa mencuci dan menggosok gelas tersebut, bakteri akan terus berkembang biak dalam jumlah lebih banyak. Seiring waktu, bakteri dapat membuat koloni yang disebut "biofilm".

Kebiasaan yang sering dilakukan adalah membiarkan gelas tidak tertutup ketika tidur atau melakukan aktivitas lainnya. Penting untuk dicatat bahwa air minum tersebut dapat terpapar bakteri di udara dari partikel debu atau sumber lainnya yang punya risiko-risiko negarif. 

Pilihan editor : Kekurangan Air Kemasan yang Perlu Anda Ketahui

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik 
Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Penularan Pneumonia Misterius dengan Langkah Berikut

2 hari lalu

Orang-orang menunggu di luar rumah sakit anak-anak di tengah peningkatan pneumonia mikoplasma, di Beijing, Cina 24 November 2023. Cina tengah dilanda wabah Penemonia yang banyak menyerang anak-anak. REUTERS/Florence Lo
Cegah Penularan Pneumonia Misterius dengan Langkah Berikut

Dokter paru menyebut penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi langkah penting untuk mencegah penularan pneumonia misterius.


Sederet Hoax soal Nyamuk Wolbachia yang Perlu Diketahui

4 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Sederet Hoax soal Nyamuk Wolbachia yang Perlu Diketahui

Beberapa informasi yang berkembang di masyarakat tidak selalu akurat dan seringkali terjadi penyebaran hoax tentang Wolbachia. Apa saja?


Ingin Gigi Putih Secara Alami, Gunakan 3 Bahan Ini

6 hari lalu

Ilustrasi veneer gigi. Foto: Freepik.com/jannoon028
Ingin Gigi Putih Secara Alami, Gunakan 3 Bahan Ini

Memutihkan gigi bisa dilakukan dengan bahan-bahan alami sekitar kita. Salah satunya soda kue bisa buat gigi putih.


Apa yang Terjadi jika Digigit Nyamuk Wolbachia?

8 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Apa yang Terjadi jika Digigit Nyamuk Wolbachia?

Nyamuk yang terinfeksi Wolbachia biasanya tak menyebabkan efek langsung yang berbeda bagi manusia saat digigit.


Nyamuk Wolbachia Disebut Juga Nyamuk Bill Gates, Apa Hubungannya dengan Bos Microsoft Itu?

9 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Nyamuk Wolbachia Disebut Juga Nyamuk Bill Gates, Apa Hubungannya dengan Bos Microsoft Itu?

Nyamuk Wolbachia ramai dibicarakan karena terbukti mengatasi Demam Berdarah Dengue. Nyamuk ini juga disebut nyamuk Bill Gates. Apa keterkaitan Bill Gates dengan nyamuk ini?


Ini Sederet Bakteri Berbahaya yang Biasa Ditemukan di Toilet

13 hari lalu

Ilustrasi wanita di toilet. Shutterstock
Ini Sederet Bakteri Berbahaya yang Biasa Ditemukan di Toilet

E.Coli , Salmonella dan Staphylococcus Aureu adalah kuman dan bakteri yang sering ditemukan di permukaan toilet dan lantai kamar mandi.


Gejala Leptospirosis yang Rawan di Musim Hujan

16 hari lalu

Ilustrasi hujan gerimis. REUTERS
Gejala Leptospirosis yang Rawan di Musim Hujan

Leptospirosis akibat terkena bakteri Leptospira interrogans rawan terjadi di musim hujan. Berikut dua gejala yang perlu dikenali.


Mengapa Bayi di Bawah 1 Tahun Tidak Boleh Diberi Madu?

17 hari lalu

Ilustrasi kurma dan madu. shutterstock.com
Mengapa Bayi di Bawah 1 Tahun Tidak Boleh Diberi Madu?

Risiko utama memberikan madu terlalu cepat pada bayi berusia di bawah 12 bulan adalah mengalami botulisme.


Depot Bahan Bakar di Gaza Kosong, Ketua UNRWA: Situasi akan Jadi Lebih Buruk

19 hari lalu

Tentara Israel menyisir sebuah bengkel milik Hamas di Jalur Gaza utara, 8 November 2023. Bengkel itu diklaim Israel diguanakan untuk produksi senjata milik Hamas. REUTERS/Ronen Zvulun
Depot Bahan Bakar di Gaza Kosong, Ketua UNRWA: Situasi akan Jadi Lebih Buruk

UNRWA memperingatkan akan kemungkinan memburuknya situasi karena depot bahan bakar di Gaza sudah kosong.


Awas Overdosis dan Efeknya, Jangan Minum Antibiotik bila Tak Perlu

21 hari lalu

Ilustrasi antibiotik (pixabay.com)
Awas Overdosis dan Efeknya, Jangan Minum Antibiotik bila Tak Perlu

Pakar meminta masyarakat minum antibiotik sesuai dosis dan indikasi agar dapat mengurangi resistensi bakteri terhadap antibiotik.