Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Keturunan, Simak Penjelasan Pakar soal Epilepsi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Epilepsi bukan penyakit keturunan. Namun jika dalam keluarga ada yang pernah menderita epilepsi, kemungkinan besar anak juga bisa menderita epilepsi meski kemungkinannya masih kecil.

Konsultan neurologi anak Prof. Dr. dr. Irawan Mangunatmaja Sp.A(K) mengatakan serangan kejang atau epilepsi yang berlangsung lama dapat mengganggu perkembangan otak dan motorik kasar pada anak.

"Sebagian besar epilepsi tidak menyebabkan kematian, hanya serangan kejang yang berlangsung lama atau sering. Itu dapat mengganggu perkembangan otaknya dan terutama mengganggu perkembangan motorik kasarnya. Sedangkan kalau bahaya kematian biasanya karena faktor lain, biasanya dia kejang lalu tersedak jadi meninggal," ucap Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

Secara klinis, Irawan menjelaskan epilepsi juga bisa menyebabkan menurunnya fungsi kognitif karena kejang yang berlangsung lama. Namun, tidak jarang juga ada pasien yang mengidap epilepsi bisa hidup normal meskipun dalam beberapa keadaan tertentu bisa terserang kejang mendadak.

Gejala awal tanpa penyebab
Bisa dikatakan epilepsi merupakan gejala permulaan tanpa penyebab awal. Penyakit yang di kalangan awam disebut ayan ini bisa terjadi jika anak ada gejala demam atau gangguan elektrolit yang menyebabkan kejang berulang dengan interval lebih dari 24 jam. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anak bisa dikatakan menderita epilepsi jika mengalami kejang yang berulang dari hari ke hari tanpa penyebab pasti dan terdapat suatu sindrom yang bisa diketahui jika melakukan pemeriksaan Elektroensefalogram (EEG). EEG adalah tes yang dilakukan untuk mengukur aktivitas kelistrikan dari otak untuk mendeteksi adanya kelainan dari otak. Tes ini dapat membantu dokter menentukan gejala epilepsi yang dialami anak dan diagnosis yang tepat.

“Pada anak-anak yang epilepsi dengan EEG normal itu bukan berarti diagnosisnya tidak ada tapi itu menyatakan anak itu mempunyai harapan besar untuk lebih terkontrol dibandingkan kalau EEG-nya ada kelainan,” jelas dokter yang menamatkan pendidikan S3 di Universitas Indonesia (UI) ini.

Pilihan Editor: Waspadai Gejala Epilepsi, Jangan Dibiarkan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

1 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.


Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

1 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.


Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

1 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.


Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

3 hari lalu

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com
Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

Pekerjaan paling umum dengan tuntutan kognitif tertinggi yang bantu lindungi otak dari masadalah daya ingat adalah mengajar.


4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

9 hari lalu

Ilustrasi bumbu lada hitam. REUTERS
4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

Salah satu metode efektif untuk meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik buat otak.


Kaitan Kesehatan Usus Kecil dan Otak Menurut Psikiater

22 hari lalu

Ilustrasi usus. 123rf.com
Kaitan Kesehatan Usus Kecil dan Otak Menurut Psikiater

Kesehatan usus kecil memiliki kaitan dengan kesehatan otak. Berikut penjelasannya menurut spesialis kesehatan jiwa.


5 Tanda-tanda Seseorang Mengalami Otak Popcorn

23 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
5 Tanda-tanda Seseorang Mengalami Otak Popcorn

Salah satu dampak utama dari otak popcorn adalah efeknya yang merugikan fokus pada otak.


Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

23 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.


7 Tips Mencegah Pikun di Usia Muda

25 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
7 Tips Mencegah Pikun di Usia Muda

Pikun tidak hanya merupakan masalah yang terbatas pada orang tua, tetapi juga bisa terjadi pada usia yang relatif muda.


Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

27 hari lalu

Sejumlah anak-anak yang mengalami malnutrisi bermain di rumah sakit anak di Bangui, Republik Afrika Tengah, 11 Februari 2016. AP/Jerome Delay
Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

Sindrom mengangguk menyerang ribuan anak di Afrika. Gangguan saraf ini masih misterius dan belum diketahui pasti penyebabnya.