Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Komplikasi, Penderita Diabetes Perlu Perhatikan Ini saat Puasa Ramadan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi minuman manis (pixabay.com)
Ilustrasi minuman manis (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPuasa Ramadan memang diwajibkan untuk umat Islam. Meski demikian, penderita diabetes sebaiknya mempertimbangkan kembali kondisi sebelum menjalaninya. Karena itu, mereka disarankan menjalani pemeriksaan kesehatan dan berkonsultasi ke spesialis penyakit dalam atau spesialis penyakit dalam subspesialis endokrin, metabolik, dan diabetes setidaknya 1-2 bulan sebelum puasa. 

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mengevaluasi gula darah, dan menentukan apakah kondisi tubuh pasien aman untuk berpuasa. Jika kadar gula darah terkontrol dengan baik, ibadah puasa tentu dapat dilakukan tanpa kendala. Spesialis penyakit dalam subspesialis endokrinologi metabolik dan diabetes M. Ikhsan Mokoagow mengingatkan sejumlah hal yang perlu penderita diabetes perhatikan saat berpuasa demi mencegah terjadinya komplikasi.

"Jangan melewatkan makan sahur agar cadangan energi selama berpuasa cukup dan tidak terjadi hipoglikemia," kata dokter di RS Pondok Indah – Puri Indah itu.

Ia mengatakan kebutuhan kalori tidak berubah saat puasa Ramadan, yakni komposisi 40-50 persen saat berbuka puasa dan 30-40 persen saat sahur, ditambah 1-2 camilan sehat sejumlah 10-20 persen dari total kalori. Makan sahur dianjurkan mendekati waktu imsak atau subuh. Sementara berbuka sebaiknya sesegera mungkin agar kadar gula darah tidak turun terlalu lama.

Penderita diabetes harus menghindari makan berlebihan saat sahur dan berbuka puasa karena mengatur porsi makan sangat penting untuk mengontrol kadar gula darah dan berat badan. Mereka perlu memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung banyak serat karena memberikan rasa kenyang lebih lama.

"Misalnya nasi merah, gandum, sayur, dan buah, dianjurkan untuk dikonsumsi lebih banyak, khususnya saat makan sahur," ujar Ikhsan.

Hindari makanan manis
Pasien juga perlu menghindari makanan yang digoreng dan terlalu manis. Makanan yang digoreng dapat menyebabkan penimbunan lemak dalam tubuh dan secara tidak langsung akan meningkatkan kadar gula darah. Sementara makanan terlalu manis dapat mengganggu kestabilan kadar gula darah sehingga tidak dianjurkan saat sahur maupun berbuka puasa.

Khusus saat berbuka puasa, pasien juga tidak disarankan menyantap jus kalengan atau jus segar dengan tambahan gula dan sirup karena dapat meningkatkan risiko hiperglikemia atau peningkatan kadar gula darah. Di sisi lain, perhatikan kecukupan cairan untuk mencegah dehidrasi. Menurut Ikhsan, penderita diabetes mudah mengalami dehidrasi karena tubuh kekurangan cairan. Terlebih saat berpuasa, otomatis tubuh tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup sehingga perlu digantikan setelah berbuka sampai waktu sahur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Minum air putih lebih dianjurkan dibanding minuman manis atau yang mengandung kafein seperti kopi dan teh. Minuman berkafein bersifat diuretik, mendorong lebih sering kencing sehingga berisiko memicu dehidrasi. Selain asupan makanan, Ikhsan juga mengingatkan pemeriksaan gula darah teratur selama berpuasa sesuai anjuran dokter yang didasarkan pada kondisi dan pengobatan yang diberikan.

Akan tetapi, kapan pun pasien mengalami gejala hipoglikemia atau hiperglikemia dianjurkan untuk segera memeriksakan kadar gula darah. Gejala hipoglikemia atau kadar gula darah turun antara lain berkeringat dingin, gemetar, dan pusing. Untuk mengatasinya, segera batalkan puasa dengan mengonsumsi makanan dan minuman manis yang dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula darah, seperti permen, teh manis, dan jus buah.

"Jika kadar gula darah kurang dari 70 mg/dl, lebih dari 300 mg/dl, dianjurkan untuk membatalkan puasa atau saat merasa tubuh tidak sehat atau fit," jelasnya.

Lebih lanjut, penderita diabetes sebaiknya tetap berolahraga rutin ketika puasa untuk menjaga kebugaran dan sebaiknya tidak dilakukan berlebihan agar tak menyebabkan hipoglikemia. Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan ialah tetap mengonsumsi obat yang diberikan dokter.

Pilihan Editor: Jangan Paksakan Diri, Penderita Diabetes Harus Lakukan Ini bila Mau Puasa Ramadan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Benarkah Diabetes Berisiko Lebih Tinggi Sebabkan Pneumonia?

2 hari lalu

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Benarkah Diabetes Berisiko Lebih Tinggi Sebabkan Pneumonia?

Kadar gula darah tinggi yang disebabkan oleh diabetes juga dapat mempersulit tubuh melawan pneumonia setelah penyakit tersebut berkembang.


Mengapa Luka Penderita Diabetes Sulit Sembuh?

3 hari lalu

ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Mengapa Luka Penderita Diabetes Sulit Sembuh?

Banyak keluhan tentang luka pada penderita diabetes susah sembuh. Berikut adalah penjelasan dari beberapa faktor penyebab hal itu terjadi.


Alasan Pisang Tak Tepat untuk Sarapan, Bagaimana Baiknya?

5 hari lalu

Ilustrasi pisang. Foto: Unsplash.com/Anastasia Eremina
Alasan Pisang Tak Tepat untuk Sarapan, Bagaimana Baiknya?

Ternyata pisang bukan pilihan yang tepat untuk dimakan di pagi hari meski kaya potasium dan vitamin B6, bebas kolesterol dan sodium. Cek alasannya.


Ini Hubungan Makan Nasi Dingin dengan Gula Darah

5 hari lalu

Ilustrasi nasi putih. Freepik.com/xb100
Ini Hubungan Makan Nasi Dingin dengan Gula Darah

Mengonsumsi nasi putih yang dingin dapat membantu mengendalikan kadar gula darah pada pasien diabetes tipe 1.


5 Efek Buruk Mengonsumsi Gula Berlebihan

8 hari lalu

Ilustrasi gula pasir. shutterstock.com
5 Efek Buruk Mengonsumsi Gula Berlebihan

Mengonsumsi gula berlebihan memiliki efek samping yang dapat mempengaruhi kesehatan dalam jangka panjang.


Food Coma, Lesu dan Mengantuk Usai Makan Besar. Cek Pemicunya

9 hari lalu

Ilustrasi keluarga makan bersama di meja makan. Foto: Freepik.com
Food Coma, Lesu dan Mengantuk Usai Makan Besar. Cek Pemicunya

Istilah medisnya postprandial somnolence. Berikut definisi food coma yang bikin orang mengantuk dan lesu setelah makan besar.


Inilah Jenis Diet yang Cocok untuk Penderita Diabetes

11 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah Jenis Diet yang Cocok untuk Penderita Diabetes

Salah satu kunci utama menghadapi penyakit diabetes adalah melalui pola makan yang sehat dan teratur dengan diet.


Yang Perlu Diperhatikan Penderita Diabetes sebelum Olahraga

11 hari lalu

Ilustrasi wanita lelah usai berolahraga. Freepik.com/Drazen Zigic
Yang Perlu Diperhatikan Penderita Diabetes sebelum Olahraga

Ada sejumlah persiapan yang perlu dilakukan penderita diabetes sebelum memulai latihan fisik. Berikut penjelasannya.


Fakta Unik Wine dari Belimbing Wuluh, Minuman Sehat yang Punya Khasiat Antidiabetes

12 hari lalu

Daun dan buah belimbing wuluh ( Averrhoa bilimbi) difoto pada Senin, 4 Oktober 2021. Daun belimbing wuluh diteliti tim mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai antibakteri yang dapat menyingkirkan zat berbahaya salmonela sehingga daging ayam lebih sehat dan segar untuk dikonsumsi. Kredit: TEMPO/Abdi Purmono
Fakta Unik Wine dari Belimbing Wuluh, Minuman Sehat yang Punya Khasiat Antidiabetes

Belimbing wuluh bisa diolah menjadi wine. minuman sehat yang punya banyak khasiat


Pantau Perkembangan Anak untuk Deteksi Diabetes

12 hari lalu

Ilustrasi anak mengukur tinggi badan. answcdn.com
Pantau Perkembangan Anak untuk Deteksi Diabetes

Penurunan berat badan anak menjadi salah satu gejala diabetes yang harus diwaspadai. Panatu juga perkembangan lainnya.