TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara D, korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo, Mellisa Anggraini mengatakan, kliennya sudah 38 hari dirawat di ICU. Kondisi korban D, kata dia, mengalami diffuse axonal injury. Melissa berkeyakinan, hakim akan berpihak kepada kliennya. Alasannya, karena D mengalami cedera parah setelah dianiaya Mario Dandy, anak Rafael Alun Trisambodo, pegawai Direktorat Jenderal Pajak
"Kami yakin hakim dalam melakukan judicial note ini akan benar-benar terukur terhadap semua pemenuhan hak-hak korban," kata Mellisa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 29 Maret 2023.
Penyebab diffuse axonal injury
Mengutip Medical News Today, diffuse axonal injury jenis cedera otak traumatis tersebab kerasnya benturan di kepala. Cedera itu ketika otak mengalami gangguan akibat peregangan. Cedera itu karena otak bergerak ke arah yang berlawanan dengan gerakan kepala. Jenis cedera otak traumatis itu biasanya diakibatkan benturan benda tumpul di kepala yang mempengaruhi fungsi otak.
Merujuk publikasi Diffuse Axonal Injury dalam National Center for Biotechnology Information, gaya mekanis benturan menyebabkan serabut saraf meregang dan robek. Tonjolan serat saraf atau akson mengalami gangguan kemampuan komunikasi dan mengoordinasi fungsi tubuh.
Cedera ini biasanya berakibat koma, kecacatan. Secara klinis, pakar kesehatan mendefinisikan kondisi itu sebagai kehilangan kesadaran setelah cedera. Risiko cedera itu rentan menyebabkan perubahan perilaku, sosial, fisik, dan kognitif yang bersifat sementara atau permanen tergantung kerasnya benturan.
Sebab, risiko cedera itu mempengaruhi fungsi motorik, sensorik, dan kognitif. Gejala yang umum akibat cedera antara lain, kesulitan berbicara, gangguan memori, kejang, lemah otot, dan koma.
Pilihan Editor: KPK Tetapkan Rafael Alun Tersangka
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.