TEMPO.CO, Jakarta - Rasa takut yang tak wajar terhadap ketaksempurnaan diri menandakan atelofobia. Fobia terhadap ketaksempurnaan diri itu rentan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Apa itu atelofobia?
Merujuk Cleveland Clinic, orang dengan atelofobia sering menetapkan tujuan yang tidak realistis. Misalnya, berlebihan merasa kesal dengan kesalahan pada masa lalu atau ketakutan terhadap masa depan. Atelofobia sering menyebabkan kecemasan yang ekstrem, depresi, harga diri rendah, atau serangan panik.
Mengutip Healthline, psikiater Gail Saltz mengatakan, atelofobia ketakutan irasional yang nyata. Orang yang atelofobia selalu memikirkan kesalahan diri yang memicu kecemasan yang luar biasa. Efeknya akan berlanjut menjadi serangan panik, mual, sesak napas, pusing, detak jantung cepat.
Atelofobia sering mengarah penilaian terus-menerus dan evaluasi negatif diri tidak yakin bisa melakukan sesuatu secara tepat. Dasarnya orang ingin menjadi sukses, namun mafhum bisa menerima atau memaklumi kekurangan, kesalahan, dan kegagalan diri untuk berbenah. Berbeda dengan orang yang atelofobia, selalu merasa hancur, gagal, merasa sedih dan tertekan.
Penyebab atelofobia
Mengutip Healthline, atelofobia bisa bermula dari pengalaman traumatis yang buruk berkaitan dengan kegagalan atau adanya tekanan untuk terus menjadi sempurna. Faktor lainnya tumbuh dalam lingkungan yang mengharuskan mencapai kesempurnaan. Pengalaman lainnya, misalnya kesalahan yang tidak bisa diterima dan apa pun yang dilakukan tidak pernah tepat.
Gejala atelofobia
Atelofobia menyebabkan berbagai gejala psikologis dan fisik. Orang yang memiliki rasa takut ketaksempurnaan akan menunjukkan gejala antara lain:
1. Marah atau mudah tersinggung.
2. Kelelahan atau kejenuhan
3. Depresi atau perasaan sedih
4. Ketakmampuan menerima kritik
5. Ketakmampuan untuk berkonsentrasi terhadap hal lain selain rasa takutnya
6. Selalu pesimis
Mengurangi risiko atelofobia
Langkah untuk mengurangi efek negatif yang ditimbulkan, antara lain:
1. Membuat sistem dukungan yang kuat dari teman dan anggota keluarga.
2. Tidak mengonsumsi obat-obatan terlarang, atau alkohol yang memperburuk kecemasan.
3, Berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan mental tentang ketakutan dan kekhawatiran yang dialami.
Pilihan Editor: Takut Bunyi Petasan atau Kembang Api, Apa Saja Gejala Fonofobia?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.