TEMPO.CO, Jakarta - Kulit tumit kaki kering atau pecah-pecah tergolong kondisi yang umum. Namun, terkadang tumit pecah-pecah yang parah bisa terinfeksi, dikutip dari WebMD. Tumit pecah-pecah terjadi saat kulit menjadi keras dan kering. Ketika kulit di sekitar tumit menjadi kering dan menebal, itu menjadi awal munculnya pecah-pecah.
Kulit yang kering dan tebal akan membentuk retakan atau celah tumit. Kondisi itu tersebab tekanan ekstra di bantalan lemak tumit. Penyebabnya antara lain karena memakai alas kaki bertumit terbuka seperti sandal, memakai sabun yang keras kandungannya, kulit kering, cuaca dingin, dan terlalu lama berdiri.
Kondisi yang menyebabkan tumit pecah-pecah
1. Hipotiroidisme, kondisi tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tertentu.
2. Dermatos plantar kondisi kulit anak kecil.
3. Sindrom sjogren, kondisi kronis yang mencegah tubuh menghasilkan kelembapan yang cukup.
4. Kaki yang mengalami infeksi jamur.
5. Tonjolan tulang di bagian bawah tumit.
Merujuk Cleveland Clinic, kulit kering tersebab kombinasi dari beberapa faktor berlainan. Berbagai faktor tersebut meliputi umur, trauma, dan perawatan yang kurang. Seiring bertambahnya usia, kulit akan berubah. Kerusakan akibat sinar matahari, produksi minyak yang menurun, dan berkurangnya ketebalan kulit yang menurun mempengaruhi tumit pecah-pecah.
Kulit bisa mengering akibat gesekan berulang dan terus-menerus terpapar tumpuan yang keras. Terkadang kulit kering bisa menjadi tanda kondisi mendasar yang lebih serius. Dalam beberapa kasus, kulit tumit yang kering dan pecah-pecah menandakan dermatitis atopik, atau eksim, infeksi jamur atau kekurangan nutrisi.
Pilihan Editor: 4 Langkah Menyembuhkan Tumit Pecah-pecah Menurut Ahli Penyakit Kaki
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.