Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketahui Peer Pressure pada Anak-anak, Apa yang Harus Dilakukan?

Ilustrasi anak-anak bermain bersama. shutterstock.com
Ilustrasi anak-anak bermain bersama. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peer pressure merupakan fenomena sosial yang terjadi ketika orang dari kelompok sosial yang sama memengaruhi yang lainnya, termasuk di kelompok usia anak-anak. Antara lain untuk melakukan hal-hal yang mungkin sebenarnya bertolakbelakang bagi mereka.

Sejalan semakin bertambahnya usia dan banyak bersinggungan dengan orang atau hal baru, anak-anak terutama yang telah memasuki masa remaja akan sering menghadapi kebimbangan akan tuntutan sosial dari teman sebayanya. Dalam bidang psikologi, hal ini dikenal sebagai peer pressure.

Mengutip Very Well Mind, peer pressure merupakan fenomena sosial yang terjadi ketika orang dari kelompok sosial yang sama memengaruhi yang lainnya untuk melakukan hal-hal yang mungkin sebenarnya bertolakbelakang bagi mereka atau cenderung bisa tidak mereka lakukan.

Teman sebaya memainkan peran besar dalam perkembangan sosial dan emosional anak. Hal itu kadang membuat mereka melakukan apa pun agar tetap diterima teman-temannya, agar tidak dikucilkan atau tidak dipandang rendah. Padahal, kerap kali hal tersebut bertentangan dengan perasaan mereka atau nilai-nilai yang ditekankan orang tua.

Mengutip publikasi berjudul PEER PRESSURE (Tekanan Dari Teman Sebaya) PADA REMAJA pada laman RSUD Kabupaten Sidoarjo, penyebab peer pressure berkaitan dengan “perilaku yang sesuai dengan usia”. Remaja mempunyai keinginan yang kuat untuk menyesuaikan diri dengan teman sebaya dan bisa diterima oleh mereka.

Pada saat seorang atau sekelompok anak mempengaruhi anak lain untuk berbuat sesuatu, itu bisa disebut peer pressure. Hal-hal seperti merokok, minum alkohol, membolos, seks bebas, berbohong pada orang tua, dilakukan anak karena melihat orang-orang dari kelompok sosial yang sama dengan mereka juga melakukannya. Pemikiran bahwa hal itu dilakukan setiap orang menyebabkan mereka juga ingin melakukannya tanpa dibarengi pemahaman yang lebih baik.

Meski demikian, peer pressure bisa memberikan pengaruh positif. Misalnya, anak mengagumi temannya yang pintar secara akademik atau tertarik dengan buku yang sedang dibaca teman yang lain. 

Apa yang mesti dilakukan?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bila peer pressure dapat berdampak negatif, anak harus bisa mengatakan” tidak”. Sebagian anak tidak mampu mengatakannya karena takut merusak hubungan orang berpengaruh di kelompok tersebut atau takut kehilangan status.

Penting bagi anak untuk memiliki prinsip dan keyakinan yang kuat terkait apa yang benar dan salah. Jika kelompok yang diikuti anak banyak memiliki dampak buruk, maka anak harus bisa untuk meninggalkan kelompok itu dan memilih kelompok lain yang bisa lebih memberikan hal positif.

Anak-anak perlu bicara dengan orang dewasa yang dapat dipercaya bila menghadapi peer pressure. Di sinilah peran orang tua atau guru di sekolah dapat membantu anak merasa lebih baik.

Orang tua pun perlu tahu teman-teman di lingkungan sosial anak, membantu anak-anak mendapat teman yang memberi pengaruh baik, memberi pengertian tentang seperti apa teman yang baik.

Anak- anak bisa mencari dan tetap sibuk dengan aktivitas yang sehat di sekolah, mengikuti kegiatan olahraga, kelompok drama, musik atau lainnya. Bila perlu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan mendatangi psikiater terkait hal itu.

Pilihan editor : Rekomendasi 4 Hewan Peliharaan Mudah Dipelihara oleh Anak-anak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Peneliti Sebut Kaitan Berhenti Merokok dan Kesehatan Mental

2 hari lalu

13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara
Peneliti Sebut Kaitan Berhenti Merokok dan Kesehatan Mental

Berhenti merokok dapat memperbaiki kesehatan mental, baik bagi penderita gangguan mental maupun yang tidak memiliki masalah tersebut.


Membangun Hubungan Sehat Anak dan Media Sosial

2 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua bermain gadget. itechgadget.com
Membangun Hubungan Sehat Anak dan Media Sosial

Di era digital ini anak-anak sebagai digital native rentan terhadap hubungan tak sehat dengan media sosial.


78 Tahun Pancasila, SETARA Institute Catat Intoleransi Remaja SMA Meningkat

3 hari lalu

Ilustrasi tawuran/perkelahian pelajar/kekerasan di sekolah. Shutterstock
78 Tahun Pancasila, SETARA Institute Catat Intoleransi Remaja SMA Meningkat

Pancasila sering dikalahkan dalam berbagai kasus intoleransi dan secara umum pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan (KBB).


12 Risiko Penyakit Akibat Kebiasaan Merokok

3 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
12 Risiko Penyakit Akibat Kebiasaan Merokok

Memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada 31 Mei menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran mengenai efek mematikan dari merokok.


Usia Pasien Kanker Paru di Indonesia 10 Tahun Lebih Muda Dibanding Luar Negeri

4 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Usia Pasien Kanker Paru di Indonesia 10 Tahun Lebih Muda Dibanding Luar Negeri

Perokok pemula di Indonesia jauh lebih muda dibanding di luar negeri. Akibatnya, usia pasien kanker paru di Indonesia pun 10 tahun lebih muda.


5 Cara Menjaga Kesehatan Mata

4 hari lalu

Ilustrasi kelopak mata. Foto: Unsplash.com/Jesper Brouwers
5 Cara Menjaga Kesehatan Mata

Menjaga kesehatan mata merupakan salah satu hal yang penting dan krusial bagi kehidupan manusia.


Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Ini Sejarah dan Tujuannya

4 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Ini Sejarah dan Tujuannya

Hari Tanpa Tembakau Sedunia dirayakan setiap tanggal 31 Mei. Hal ini dirayakan untuk membuat masyarakat sadar bahaya & risiko kesehatan akibat rokok.


Efek Merokok 10 Akan Terasa Tahun Lagi, Ini yang Bikin Ketergantungan

4 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Efek Merokok 10 Akan Terasa Tahun Lagi, Ini yang Bikin Ketergantungan

Merokok semakin umum dilakukan masyarakat di Indonesia. Waspada, dampak buruk kesehatan bagi perokok akan dirasakan 10-20 tahun lagi.


Dokter Paru Ingatkan Efek Nikotin pada Rokok: Kebahagiaan Semu

5 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Dokter Paru Ingatkan Efek Nikotin pada Rokok: Kebahagiaan Semu

Dokter menyebut pengaruh nikotin pada hormon dopamin memberi kebahagiaan semu pada perokok. Belanja rokok pun sangat tinggi.


Tanda-tanda Disleksia pada Anak-anak dan Orang Dewasa

5 hari lalu

Ilustrasi disleksia/belajar dengan anak. Shutterstock
Tanda-tanda Disleksia pada Anak-anak dan Orang Dewasa

Disleksia tidak hanya dialami oleh anak-anak, melainkan juga orang dewasa. Lalu, apa tanda-tanda seseorang memiliki disleksia?