Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kilas Balik dan Arti Penetapan Hari Peduli Autisme Sedunia

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahun pada tanggal 2 April selalu diperingati sebagai Hari Peduli Autisme Sedunia, yang bertujuan untuk menyebarkan kesadaran masyarakat di antara orang-orang tentang gangguan perkembangan otak yang disebut autisme.

Autisme dalam laman Timesofindia termasuk gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku yang ditandai dengan tindakan berulang dan masalah bersosialisasi. 

Terlepas dari jenis kelamin, ras, atau status sosial ekonomi, kondisi ini dapat berkembang pada usia dini. Orang dengan autisme berperilaku, berinteraksi, belajar, dan berkomunikasi dengan cara yang berbeda dari orang lain.  

Ada juga perbedaan yang signifikan di antara penyandang autisme dalam hal kemampuan. Misalnya, beberapa orang autis memiliki keterampilan percakapan yang tinggi, sementara yang lain non verbal. Sebagian orang dengan autisme sangat tergantung pada orang lain untuk kegiatan sehari-hari mereka, sementara yang lain membutuhkan sedikit bantuan atau tidak ada bantuan sama sekali. 

Tema Hari Peduli Autisme Sedunia 2023

Melansir dari laman thequint, Hari Peduli Autisme Sedunia diselenggarakan dengan tema yang berbeda. Tahun ini, bertema Transformation: Toward a Neuro-Inclusive World for All. Hal ini mengarah pada kontribusi orang autis di tempat kerja, di rumah, dalam seni dan memengaruhi kebijakan publik, motif utama di balik tema ini adalah fokus pada penerimaan, dukungan, dan inklusi orang autis dalam masyarakat tanpa berusaha mengubahnya atau mengharapkan kesembuhan.

Sejarah Hari Peduli Autisme Sedunia

Hari Peduli Autisme Sedunia didirikan oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 2 April dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran antara orang-orang untuk menyoroti keburuhan untuk membantu mereka yang menderita autisme, membantu mereka menjalani kehidupan yang lebih memuaskan, dan menjadi kontributor yang sama berharganya bagi masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Majelis Perserikatan Bangsa-Bangsa selalu merangkul keberagaman dan mendukung hak serta kesejahteraan para penyandang disabilitas, termasuk mereka yang memiliki masalah perkembangan dan pembelajaran. Gagasan ini mendasar tentang hak asasi manusia secara universal untuk semua ditegaskan kembali pada tahun 2008, ketika Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas diberlakukan. 

Tujuan utamanya, untuk mempromosikan dan melindungi semua hak asasi manusia dan kebebasan dasar penyandang disabilitas. Pentingnya merayakan Hari Peduli Autisme Sedunia agar mengedukasi orang-orang tentang gangguan spektrum autisme untuk membuat perbedaan dunia bagi orang-orang di spektrum autisme, dan membantu orang-orang autis untuk mencapai potensi penuh mereka.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, “Orang autis menghadapi banyak diskriminasi dan tantangan lainnya. Kita harus menyadari bahwa orang autis sangat rentan terhadap pergolakan besar terhadap rutinitas dan kehidupan sehari-hari yang kita saksikan di sekitar, seperti pandemi, perang, dan bencana alam. Seperti halnya semua populasi, orang autis memiliki berbagai bakat dan tantangan yang seringkali tidak dikenali oleh dunia tempat mereka dilahirkan. Oleh karena itu, jika kita menggali bakat mereka, orang dengan autisme dapat menjadi aset bagi masyarakat kita.”

THE QUINT | TIMES OF INDIA

Pilihan editor : Kronologi Dugaan Kekerasan Anak Autis oleh Terapis Rumah Sakit di Depok
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

12 hari lalu

Hari Autis Internasional Seorang anak penderita autisme merangkai manik-manik untuk di jadikan gelang pada kampanye kegiatan Hari Peduli Autis Internasional di Anjungan Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, 2 April 2017. ANTARA
6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

Autism Spectrum Disorder (ASD) atau yang lebih sering disebut autisme merupakan gangguan perkembangan saraf.


Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

12 hari lalu

Seorang pengunjung melihat sejumlah lukisan karya penyandang autisme saat pameran karya seni Art for Autism di Atrium Grand City, Surabaya, Selasa (2/4). Pameran untuk memperingati Hari Autisme Sedunia  ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap penyandang autisme dan juga sebagai kampanye menolak diskriminasi terhadap penyandang autisme. TEMPO/Fully Syafi
Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)


Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

14 hari lalu

Instruktur selancar menemani anak-anak yang berpartisipasi dalam program Surftismo, terapi alternatif untuk anak-anak dengan diagnosis gangguan spektrum autisme dengan menggunakan selancar, di Chiltiupan, El Salvador 14 Agustus 2022. REUTERS/Jose Cabezas
Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

Anak dengan spektrum autisme dapat didukung potensinya hingga menjadi orang hebat. Berikut penjelasan pakar.


Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

14 hari lalu

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April dan masyarakat perlu membedakan gejala autisme dengan hiperaktif.


Tallulah Willis, Putri Bruce Willis dan Demi Moore Didiagnosis Mengidap Autisme

28 hari lalu

Tallulah Willis. Instagram.com/@buuski
Tallulah Willis, Putri Bruce Willis dan Demi Moore Didiagnosis Mengidap Autisme

Tallulah Willis mengungkapkan diagnosis autisme melalui video masa kecilnya dengan Bruce Willis


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

53 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.


Terapi dan Deteksi Dini Down Syndrome

22 Januari 2024

Ilustrasi anak dengan down syndrome atau autis dengan ibu. shutterstock.com
Terapi dan Deteksi Dini Down Syndrome

Berkat kemajuan dalam teknologi medis sejumlah metode deteksi dini telah dikembangkan untuk membantu mengidentifikasi Down syndrome alias sindrom Down


Lifter Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal, Memiliki Riwayat Epilepsi, Apa Penyebabnya?

16 Januari 2024

Lisa Raema Rumbewas. AP/Wong Maye-E
Lifter Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal, Memiliki Riwayat Epilepsi, Apa Penyebabnya?

Pada 14 Januari 2024, lifter angkat besi Lisa Rumbewas meninggal di Jayapura. Ia memiliki riwayat penyakit epilepsi.


6 Drama Korea Menampilkan Penyandang Autisme

2 Januari 2024

Drama Korea It's Okay to Not Be Okay (Netflix)
6 Drama Korea Menampilkan Penyandang Autisme

Ini sejumlah Drama Korea tentang perjuangan penyandang disabilitas intelektual


Viral Dugaan Pelecehan di Bus Transjakarta, Pelaku Penyandang Disabilitas Autisme?

5 Desember 2023

Ilustrasi pelecehan perempuan. nypost.com
Viral Dugaan Pelecehan di Bus Transjakarta, Pelaku Penyandang Disabilitas Autisme?

Manajemen menindaklanjuti dugaan pelecehan seksual yang dialami penumpang bus Transjakarta L13E rute Puri Beta-Latuharhari