TEMPO.CO, Jakarta - Hari Bipolar Sedunia diperingati setiap 30 Maret dan dinilai momentum tepat untuk mengenali gangguan bipolar dan melihat fenomena kesehatan mental dari sudut pandang berbeda. Yayasan Bipolar Care Indonesia (BCI) dan Yayasan Remisi bekerja sama dengan Lega Healing Studio pun mengajak masyarakat mengenali gangguan bipolar.
Aktivis disabilitas psikososial dari Yayasan Remisi, Agus Hasan Hidayat, menjelaskan saat ini masih terdapat mispersepsi di tengah masyarakat terkait gangguan bipolar. "Untuk itu, dalam rangka Hari Bipolar Sedunia kami menyelenggarakan acara seminar dan bincang-bincang dengan tema 'Kenalan Lagi dengan Gangguan Bipolar, Yuk!'," katanya.
Ia menambahkan pihaknya mendorong masyarakat melihat penyintas gangguan bipolar melalui sudut pandang sosial dengan pendekatan HAM. Hal ini terkait bagaimana cara mengatasi hambatan kultural agar tidak ada stigma dan diskriminasi terhadap penderita bipolar agar bisa mandiri dan berpartisipasi penuh dalam masyarakat. Selain itu, Agus juga menjelaskan pentingnya berbagai dukungan berbasis komunitas terhadap penderita bipolar.
"Dukungan ini sangat penting untuk mengatasi berbagai kebutuhan dan permasalahan yang dapat dialami oleh orang dengan bipolar, misalkan diskriminasi berlapis hingga kekerasan sebagai bagian dari kelompok disabilitas," jelasnya.
Tingkatkan kesehatan mental
Sementara itu, psikiater Dr. Erickson Siahaan SpKJ mengajak masyarakat meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai kesehatan mental. Menurutnya, orang dengan gangguan bipolar bisa menjalani hidup keseharian dengan baik, produktif, serta mandiri.
Pegiat terapi seni dari Lega Healing Studio Vindy Ariella menekankan pentingnya mengenal terapi seni, hidup sehat, melatih mindfulness, membuat jurnal, dan kegiatan menarik lain.
"Menggambar bisa menjadi media yang aman untuk mengekspresikan diri serta bisa mendapat insight lebih dalam mengenai apa yang dirasakan dan pikirkan serta mengeluarkan emosi yang tertahan atau katarsis," paparnya.
Pilihan Editor: Asal-usul Hari Bipolar Sedunia Diperingati Tiap 30 Maret
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.