Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Viral Pasien Pengobatan Ida Dayak Membludak, Dokter Beri Tanggapan

Reporter

image-gnews
Masyarakat memadati GOR Madivif 1 Kartika Kostrad Cilodong Depok untuk mengikuti pengobatan alternatif Ida Dayak, Senin. 3 April 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Masyarakat memadati GOR Madivif 1 Kartika Kostrad Cilodong Depok untuk mengikuti pengobatan alternatif Ida Dayak, Senin. 3 April 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengobatan alternatif oleh Ida Andriyani atau Ida Dayak di Depok ramai di media sosial, dengan jumlah pasien yang membludak dan rela datang dari berbagai penjuru daerah sehingga akhirnya dihentikan. Berdasarkan informasi yang beredar, Ida Dayak dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti patah tulang, saraf kejepit, hingga stroke hanya memakai minyak Bintang berwarna merah khas Kalimantan.

Spesialis ortopedi tulang dan traumatologi Oryza Satria menanggapi pengobatan alternatif Ida Dayak, menekankan baik pengobatan tradisional maupun medis harus menerapkan prinsip tak boleh menyakiti atau memperparah keadaan pasien.

"Dalam keilmuan medis, khususnya ortopedi, ada satu prinsip yang wajib diterapkan, yakni first, do no harm. Artinya, apapun tindakan yang dilakukan kepada pasien sebisa mungkin tidak menimbulkan rasa tidak nyaman, sakit, atau nyeri pada. Intinya, jangan membuat pasien merasa kesakitan, baik pengobatan tradisional maupun medis sebaiknya mengikuti kaidah itu," katanya.

Oryza tidak menyalahkan juga membenarkan pengobatan alternatif Ida Dayak. "Saya tidak bisa memberikan tanggapan dalam hal benar atau salah tentang terapi Ida Dayak karena keilmuannya berbeda. Tetapi kalau dari segi ortopedi, sudah ada standarnya, baik dari segi anatomi atau susunan tubuh manusia, fisiologi atau fungsi tubuh manusia, dan farmakologi atau obat obatan. Kemudian tindakan-tindakan yang perlu dilakukan, misalnya tindakan bedah, semua itu sudah ada keilmuan dengan standarisasi yang baku," paparnya.

Cari informasi yang benar
Oryza menambahkan Ida Dayak termasuk ke dalam pengobatan tradisional, yang di Indonesia sudah banyak sekali jenisnya, dengan metode pengobatan yang berbeda-beda.

"Karena variasinya banyak dan keilmuan pengobatan tradisional umumnya secara turun temurun, jadi dokter juga tidak bisa memberikan tanggapan benar atau salah. Tetapi misalnya ada pasien pengobatan tradisional, termasuk pasien ibu Ida datang ke ortopedi atau bedah tulang, bisa dinilai lebih jauh apakah terapi sebelumnya sudah tepat atau belum menurut keilmuan medis," jelasnya.

Ia menyarankan pasien yang datang ke pengobatan tradisional, terutama yang cedera akut, untuk mencari informasi yang benar dan terpercaya agar tindakan yang dilakukan tidak menimbulkan akibat lebih buruk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Setiap tindakan yang dilakukan itu harus jelas risiko dan komplikasi yang ditimbulkan apa, baik jangka pendek, menengah, atau panjang, karena semua tindakan pasti ada risiko dan komplikasinya. Jangan mudah percaya pada kesembuhan instan atau janji-janji manis," imbaunya.

Ia juga mengatakan selama ini fenomena yang terjadi di masyarakat hanya mengikuti saran dari kerabat dekat tanpa mempertimbangkan risiko dan akibatnya seperti apa. Padahal, yang merasakan sakit adalah pasien itu sendiri. 

Selama ini masyarakat hanya menerima saran dari saudara atau kerabat, tidak mau datang ke dokter karena alasan biaya dan takut ada tindakan lebih lanjut seperti operasi. Padahal, saat ini akses internet sudah mudah dan asuransi kesehatan seperti BPJS murah, dengan fasilitas yang layak.

"Jadi pikirkan dulu risikonya seperti apa, cari informasi sebanyak-banyaknya dari sumber terpercaya. Cocokkan antara keluhan dan diagnosisnya, kemudian konsultasikan ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat karena dokter bisa memberikan saran tindakan yang tepat seperti apa," tegasnya.

Pilihan Editor: Dokter Izinkan Konsumsi Obat Tradisional tapi Perhatikan Hal Berikut

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Fakta tentang Mati Batang Otak, Fungsi Organ Ditunjang Banyak Alat

23 jam lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
7 Fakta tentang Mati Batang Otak, Fungsi Organ Ditunjang Banyak Alat

Mati batang otak termasuk kondisi medis yang jarang ditemui


Mahasiswa D4 Pengobat Tradisional Unair Gunakan Warisan Leluhur Atasi Stunting di Desa

11 hari lalu

Ilustrasi anak dengan stunting. nyt.com
Mahasiswa D4 Pengobat Tradisional Unair Gunakan Warisan Leluhur Atasi Stunting di Desa

Terapi pijat Tuina yang diinisiasi oleh Unair untuk mengatasi stunting terlaksana mulai 1 Juni hingga 30 September 2023.


Bisakah Es Krim Obati Sakit Tenggorokan? Simak Jawaban Pakar

16 hari lalu

Ilustrasi es krim. Foto: Unsplash/Nas Mato
Bisakah Es Krim Obati Sakit Tenggorokan? Simak Jawaban Pakar

Sudah lama es krim disebut bisa mengatasi sakit tenggorokan. Benarkah demikian faktanya? Berikut penjelasan pakar.


Kusta Bisa Sebabkan Kecacatan, Dokter Bagi Saran Pengobatan

20 hari lalu

Chairman Nippon Foundation yang juga Duta WHO untuk Eliminasi Kusta, Yohei Sasakawa berbincang dengan penderita kusta saat berkunjung dalam peringatan Hari Kusta Sedunia di RS Sumber Glagah, Desa Tanjung Kenongo, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, 15 Maret 2016. Kementerian Kesehatan Indonesia menyatakan bahwa setiap tahun diketemukan 15.000 penderita kusta baru di Indonesia. TEMPO/Ishomuddin
Kusta Bisa Sebabkan Kecacatan, Dokter Bagi Saran Pengobatan

Pakar mengatakan kusta yang tak tertangani sejak dini bisa menyebabkan kecacatan macam kerusakan kulit dan jari-jari yang memendek.


Ketahui Manfaat dan Risiko Akupunktur Pengobatan Tradisional Tiongkok

29 hari lalu

Akupunktur. Foto : Hermina
Ketahui Manfaat dan Risiko Akupunktur Pengobatan Tradisional Tiongkok

Setiap jenis pengobatan tentu memiliki manfaat dan risikonya masing-masing, begitu pula akupunktur. Apa saja manfaat dan risiko yang harus diketahui?


Cara Mendapatkan Izin Praktik Akupunktur, Lengkapi Dokumen Ini

30 hari lalu

Akupunktur. Foto : Hermina
Cara Mendapatkan Izin Praktik Akupunktur, Lengkapi Dokumen Ini

Untuk menjadi praktisi akupunktur yang sah dan berlisensi, dibutuhkan izin praktik yang disetujui dinas kesehatan. Berikut cara mendapatkan izinnya.


Akupunktur: Pengobatan Tradisional Tiongkok, Dikenal Sejak Era Dinasti Ming

30 hari lalu

Ilustrasi akupunktur wajah. Freepik.com
Akupunktur: Pengobatan Tradisional Tiongkok, Dikenal Sejak Era Dinasti Ming

Akupunktur adalah metode pengobatan tradisonal yang dilakukan dengan menusukkan jarum kecil ke kulit. Begini teori pengobatan asal Tiongkok ini.


Tingkatkan Ketepatan Diagnosa Kanker dengan Tata Laksana Multidisiplin

39 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Tingkatkan Ketepatan Diagnosa Kanker dengan Tata Laksana Multidisiplin

Pakar mengatakan tata laksana kanker dengan model multidisiplin akan mempercepat proses dan meningkatkan ketepatan diagnosa kanker.


Alasan Obat Herbal Tak Dianjurkan bagi Pasien Kanker

40 hari lalu

Ilustrasi minum obat. Shutterstock
Alasan Obat Herbal Tak Dianjurkan bagi Pasien Kanker

Dokter tidak menganjurkan pasien kanker, terutama yang sedang menjalani pengobatan kanker dan kemoterapi, untuk mengonsumsi obat herbal.


Ini Perbedaan Batu Empedu dan Batu Ginjal

47 hari lalu

Ilustrasi batu empedu. harvard.edu
Ini Perbedaan Batu Empedu dan Batu Ginjal

Meskipun fungsinya sangat berbeda, namun kedua organ itu dapat memiliki masalah serupa, yakni batu yang memiliki kesamaan dalam gejalanya.