Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Hidangan Cheng Beng untuk Rekatkan Keluarga dan Kerabat

image-gnews
Warga Tionghoa melakukan ritual sembahyang di depan makam saat perayaan tradisi Ceng Beng di Pekuburan China desa Mata Ie, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa, 5 April 2022. Tradisi Ceng Beng atau Qing Ming, merupakan ritual suci bagi warga Tionghoa ziarah ke makam orang tua dan leluhur mereka. ANTARA FOTO/Ampelsa
Warga Tionghoa melakukan ritual sembahyang di depan makam saat perayaan tradisi Ceng Beng di Pekuburan China desa Mata Ie, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa, 5 April 2022. Tradisi Ceng Beng atau Qing Ming, merupakan ritual suci bagi warga Tionghoa ziarah ke makam orang tua dan leluhur mereka. ANTARA FOTO/Ampelsa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga keturunan Tionghoa memiliki perayaan tahunan yang bernama Cheng Beng. Perayaan yang didasari dari kepercayaan Konghucu ini yaitu bakti dan menghormati orang tua dan leluhur. Baik berupa mencukupi kebutuhan hidup, melayani mereka pada saat masih hidup maupun setelah mereka meninggal. Caranya, mempersembahkan makanan pada altar saat peringatan hari almari meninggal, membersihkan kuburan pada saat Ceng Beng dan juga mengirim doa. Selain itu ada juga hidangan Cheng Beng yang khas. 

Melansir dari laman Binus University, Hari Cheng Beng atau Qing Ming biasanya jatuh pada tanggal 5 April. Ritual yang didasari ajaran Konghucu ini bertujuan merekatkan semua kerabat dekat, saudara, anak-anak, bisa berkumpul bersama, agar hubungan semakin erat terjalin. Meski sudah berbeda agama atau kepercayaan, bukan berarti sudah tidak perlu datang untuk sekedar sungkem atau sekedar tengok ke makam orang tua.

Festival  yang disebut Qing Ming ini sekaligus menjadi satu diantara tiga sembahyang yang dilakukan orang Tionghoa dalam setahun. Sembahyang besar ini biasanya memakai sajian Sam Seng, atau sajian yang menggunakan 3 hewan yang mewakili 3 unsur, yakni ayam (mewakili unsur udara), babi (mewakili unsur darat), dan ikan (mewakili unsur air). 

Sembahyang ini biasanya dilakukan 3 kali dalam setahun, yaitu pada saat sembahyang Cheng Beng, sembahyang Chi Yue (bulan tujuh tanggal lima belas, atau biasa disebut juga sembahyang rebutan), dan sembahyang Sin Cia(Perayaan tahun baru Imlek).

7 Hidangan Perayaan Cheng Beng

Saat ini, perayaan Cheng Beng kerap digelar meriah di sejumlah tempat di Indonesia. Di Pulau Bangka, perayaan itu bahkan disambut dengan Festival Bangka Cultural Wave. Saat puncak acara, ditampilkan berbagai pentas seni dan bazaar kuliner khas Bangka dan Belitung.

Pengunjung pun bisa menemui beragam makanan lokal, mulai camilan hingga makanan berat. Disarikan dari berbagai sumber, berikut 7 hidangan untuk perayaan Cheng Beng: 

1. Lempah kuning

Mengutip dari Tempo, Lempah kuning atau lempah laut tak lain merupakan sup ikan. Dinamai lempah kuning karena kuahnya berwarna kuning medok. Kuah lempah kuning berasal dari bumbu kunyit dan kaldu ikan laut. Kuahnya pun dicampur nanas sehingga terasa asam segar.

Sedangkan ikan yang dimasak biasanya merupakan ikan berdaging, semisal bawal dan tenggiri. Masakan seperti ini lekat dengan olahan khas pesisir Nusantara. Lempah kuning akan nikmat disantap dengan nasi hangat. Apalagi ditambah dengan sambal mentah cabai rawit yang pedasnya menggoda.

2. Lempah Darat

Ada lempah laut, ada pula lempah darat. Bumbu-bumbu masak lempah darat berasal dari daratan. Tentu tak seperti lempah laut yang sarat akan ikan-ikanan. Menurut Zuardi, lempah darat dimasak dengan bumbu yang ngirit. “Hanya ada tiga bumbu, terasi, garam, dan cabai,” katanya.

Sedangkan ampasnya berisi sayur-mayur seperti batang talas, daun kencur muda, terong pipit muda, dan terong ungu muda. Tak terbayang nikmatnya rasa semangkuk lempah darat bila disandingkan dengan ikan goreng dan sambal terasi. 

3. Mie Koba 

Wisatawan Pulau Bangka umumnya lebih familiar dengan sebutan mi Bangka. Tak seperti mi biasanya, kuah mi bangka berasal dari daging ikan laut yang dihancurkan. Terbayang amisnya? Tentu tidak pada kenyataannya. Kuah mi dimasak dengan bumbu-bumbu masak beraroma sehingga menyamarakan bau amis. 

Mi koba akan menyempurnakan tradisi perayaan Cheng Beng. Apalagi buat masyarakat Tionghoa, mi lekat dengan simbol panjang umur. 

4. Qingtuan

Qingtuan atau yang juga disebut bola nasi hijau, banyak dikonsumsi di daerah Jiangnan Tiongkok, wilayah selatan Sungai Yangtze. Makanan ini terbuat dari beras ketan yang dicampur ekstrak mugwort yang ditumbuk. Ekstrak mugwort ini adalah ramuan liar yang dipercaya dapat mencegah gigitan serangga beracun.

5. Sanzi

Di Tiongkok utara dan selatan, makan sanzi adalah tradisi kuno pada festival Qingming. Namun, sanzi di Tiongkok Utara dan Selatan berbeda dalam hal ukuran dan bahan. Orang utara lebih suka yang lebih besar yang terbuat dari gandum, sementara orang di Selatan lebih suka yang lebih kecil yang terbuat dari beras.

6. Jie Zitui

Roti kukus ini dinamai Jie Zitui oleh seorang pertapa terkenal dari Periode Musim Semi dan Gugur pada sekitar 770 sampai 476 SM. Orang-orang di Provinsi Shanxi memiliki tradisi memakan roti ini pada festival Qingming. Adonan yang dibentuk hewan dan bunga berwarna-warni sering kali digunakan untuk hiasan. Sementara telur dan jujube ditambahkan di dalamnya untuk menambah rasa manis.

7. Ai ban

Bagi orang Hakka di Tiongkok, ai ban atau pangsit yang terbuat dari wormwood dan beras, adalah makanan wajib saat festival Qingming. Mereka biasanya akan menambah kacang tanah dan kacang hitam untuk ragam rasa.

DANAR TRIVASYA FIKRI

Pilihan Editor: Asal usul Ritual Bakar Uang Arwah, Tradisi Etnis Tionghoa saat Cheng Beng  

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jajaki Investasi, 30 Pimpinan Perusahaan Tiongkok Kunjungi Kantor BP Batam

1 hari lalu

Kepala BP Batam Muhammad Rudi menyampaikan rencana lanjutan pengembangan investasi Rempang Eco-city di Hotel Swissbel Batam, Senin 18 Desember 2023. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Jajaki Investasi, 30 Pimpinan Perusahaan Tiongkok Kunjungi Kantor BP Batam

Puluhan pimpinan perusahaan asal Tiongkok berkunjung ke kantor BP Batam untuk penjajakan investasi di Batam.


Mengenal Makanan Gohyong, Bukan Kuliner Korea

9 hari lalu

Gohyong. Shutterstock
Mengenal Makanan Gohyong, Bukan Kuliner Korea

Gohyong menjadi jananan kaki lima yang tengah naik daun saat ini. Namanya seperti kuliner Korea, ternyata akulturasi Tinghoa dan Betawi.


Pameran China Homelife Berakhir, Sejumlah Perusahaan Tiongkok Diklaim Akan Berinvestasi

11 hari lalu

Ruko-ruko yang menampilkan produk di sektor bangunan, elektronik, kebutuhan rumah tangga dan furniture. Pameran berada di JIExpo, Jakarta sejak 13 Maret 2024, berakhir pada Sabtu, 16 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Pameran China Homelife Berakhir, Sejumlah Perusahaan Tiongkok Diklaim Akan Berinvestasi

Sebanyak 400 produsen dari Tiongkok serta lokal mengikuti China Homelife. Sejumlah perusahaan Tiongkok diklaim akan berinvestasi di Indonesia.


Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

23 hari lalu

Kemeriahan perhelatan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024. Dok.istimewa
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.


Momen Emosional Perpisahan Panda Fu Bao Sebelum Kembali ke Tiongkok

23 hari lalu

Giant panda di Everland, Korea. Unsplash.com/Michael Payne
Momen Emosional Perpisahan Panda Fu Bao Sebelum Kembali ke Tiongkok

Panda Fu Bao menjadi simbol persahabatan diplomatik antara Korea dan Tiongkok


Kisah Zong Qinghou dari Bisnis Toko Kelontong Jadi Orang Terkaya di Cina

28 hari lalu

Zong Qinghou. REUTERS/China Daily
Kisah Zong Qinghou dari Bisnis Toko Kelontong Jadi Orang Terkaya di Cina

Zong Qinghou orang terkaya di Cina meninggal belum lama ini. Ini kisah suksesnya, dari toko kelontong menjadi orang terkaya di Tiongkok.


Zong Qinghou Miliarder Terkaya di Cina Meninggal Pada Usia 79, Ini Profil Master Manajemen Tiongkok

28 hari lalu

Zong Qinghou. REUTERS/China Daily
Zong Qinghou Miliarder Terkaya di Cina Meninggal Pada Usia 79, Ini Profil Master Manajemen Tiongkok

Zong Qinghou lahir dari keluarga miskin berhasil mengembangkan bisnis minuman kemasannya hingga menjadi salah satu orang terkaya di Cina.


Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

32 hari lalu

Sejumlah booth kuliner di Festival Pecinan Banyuwangi yang digelar selama tiga hari selama akhir pekan. Acara festival dalam rangka merayakan Hari Raya Imlek itu berakhir pada Ahad kemarin, 25 Februari 2024. (Diskominfo Banyuwangi)
Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

Selain bebek peking, di sepanjang puluhan deretan stan tersebut juga tersedia berbagai kuliner khas Tionghoa lainnya di Festival Pecinan Banyuwangi.


Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

34 hari lalu

Ilustrasi perayaan Cap Go Meh. Shutterstock
Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

Di Indonesia Cap Go Meh salah satu festival terbesar yang digelar di beberapa daerah. Masing-masing memiliki cara khas dalam memeriahkan Cap Go Meh.


Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

35 hari lalu

Wedang Ronde Spesial Campur di Kedai Wedang Warna-Warni, Jalan Gardujati No. 52, Bandung. TEMPO/Gilang Mustika Ramdani
Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

Di zaman Dinasti Han, seorang koki istana diberi libur untuk bertemu keluarganya saat Cap Go Meh setelah menyajikan ronde kepada kaisar