TEMPO.CO, Jakarta - Ahli gizi Nurul Ratna Mutu Manikam mengatakan makan daging merah bisa membantu kesembuhan pasien kanker karena mengandung zat yang baik untuk tubuh.
"Daging merah itu baik karena di dalam daging terdapat kandungan yang bisa membentuk sel darah merah, sel darah putih, serta memperkuat sistem imun, maka jangan dihindari," jelasnya.
Nurul mengatakan banyak pasien kanker yang takut mengonsumsi daging padahal daging yang dimakan saat ini tidak mempengaruhi hasil terapi pengobatan karena kanker terbentuk melalui proses yang sangat lama. Dia menambahkan jenis daging yang tidak boleh dikonsumsi adalah daging olahan dan daging yang dibakar. Selain itu dibolehkan karena daging merupakan bahan bakar utama tubuh.
"Pasien kanker memerlukan sel darah merah, bagian tubuh yang membuatnya adalah sumsum tulang belakang yang bahan bakarnya adalah protein. Salah satu sumbernya berasal dari daging," paparnya.
Cukupi asupan protein
Selain itu, protein juga meningkatkan daya tahan tubuh serta membentuk otot agar tubuh tidak lemas karena banyak pasien kanker yang merasa lemas akibat kekurangan protein. Dia mengatakan ada kasus pasien merasa mual makan daging akibat efek terapi. Hal ini wajar namun bukan berarti harus dihindari. Kebutuhan protein juga harus diperhatikan demi asupan gizi seimbang.
"Protein bisa diganti dengan susu, telur, juga tempe dan tahu. Namun, sumber protein utama tetap daging merah," katanya.
Selain itu, dia juga menyarankan pasien kanker mengurangi konsumsi produk olahan tepung seperti kue dan gorengan karena tepung merupakan sumber karbohidrat yang besar. Dia mengatakan umumnya orang enggan mengonsumsi protein setelah makan produk olahan tepung karena sudah merasa kenyang terlebih dulu. Padahal, perasaan kenyang tersebut bukan karena banyaknya gizi yang masuk tetapi karena kalori yang berlebih sehingga kita merasa kenyang. Dia mengatakan jumlah kalori dua potong gorengan dan satu porsi kolak sama seperti satu porsi nasi dan lauk.
"Karena kita makan tepung akhirnya kita tidak makan protein. Apalagi tepung menyerap banyak minyak. Jadinya, gizi kita tidak seimbang," tandasnya.
Pilihan Editor: Kisah Pasien Kanker yang Pernah Berobat ke Luar Negeri, Bedanya dengan di Dalam Negeri?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.