TEMPO.CO, Jakarta - Jumat Agung merupakan salah satu hari raya penting untuk diperingati oleh umat Kristen setiap tahunnya. Di tahun ini, Jumat Agung jatuh pada 7 April 2023. Mengutip dari SKB Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023 terbaru, dalam rangka memperingati hari tersebut, maka Jumat Agung besok ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Lantas apa itu Hari Jumat Agung? Berikut adalah penjelasan mengenai sejarah hingga makna Jumat Agung bagi umat Kristiani.
Apa Itu Jumat Agung
Mengutip dari britannica.com, Jumat Agung adalah peringatan wafatnya Tuhan Yesus Kristus di kayu salib atas pengorbananNya. Jumat Agung merupakan hari yang gelap dan suram karena pada hari itu, terjadi peristiwa penderitaan dan kematian Yesus. Bagi umat Kristiani, Hari Jumat Agung menjadi salah satu hari penting karena diyakini yesus rela wafat di atas kayu salib untuk penebusan akan dosa-dosa umat manusia.
Jumat Agung juga termasuk dalam salah satu dari tiga hari suci yang dirayakan umat kristiani menjelang hari Paskah. Adapun rangkaian dari perayaan paskah dalam pekan suci terdiri dari Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci, dan hari Paskah. Hari Jumat Agung sudah dimulai sejak Kamis sore atau petang, hingga menjelang Sabtu Malam Paskah.
Sejarah Jumat Agung
Peristiwa Jumat Agung merupakan bagian penting dalam sejarah kekristenan. Mengutip dari laman learnreligions.com, Kisah kematian Yesus di atas kayu salib atau penyaliban, penguburannya, dan kebangkitannya, atau kebangkitannya dari kematian, dapat ditemukan dalam bagian-bagian Alkitab seperti Matius 27:27-28:8; Markus 15:16-16:19; Lukas 23:26-24:35; dan Yohanes 19:16-20:30.
Sebelum wafat, pada malam sebelum kematiannya, Yesus dan murid-muridnya mengambil bagian dalam Perjamuan Terakhir dan kemudian pergi ke Taman Getsemani. Di sana, Yesus menghabiskan jam-jam terakhirnya berdoa kepada Bapa sementara murid-muridnya tidur di dekatnya. Hingga kemudian Yesus ditangkap dan diinterogasi oleh Sanhedrin dan dihukum.
Tetapi sebelum menghukum mati Yesus, para pemimpin agama membutuhkan Roma untuk menyetujui hukuman mati kepada Yesus. Selanjutnya Yesus dibawa ke Pontius Pilatus, seorang Gubernur Romawi di Yudea. Namun Pilatus menemukan bahwa Yesus tidak bersalah dan tak ada alasan untuk dihukum mati. Tetapi karena banyak orang yang menginginkan Yesus disalib, maka ia akhirnya menghukum mati Yesus.
Yesus kemudian dipukuli secara brutal, diejek, dipukul kepalanya dengan tongkat dan diludahi. Sebuah mahkota duri ditempatkan di kepalanya dan dia ditelanjangi. Ia pun disuruh memikul salibnya sendiri. Yesus lalu dibawa ke Kalvari di mana tentara menancapkan paku seperti pancang melalui pergelangan tangan dan pergelangan kakinya dan membubuhkan ke kayu salib. Sebuah prasasti bertuliskan "Raja orang Yahudi" diletakkan di atas kepalanya.
Yesus tergantung di kayu salib selama kurang lebih enam jam sampai dia menghembuskan nafas terakhirnya. Saat ia berada di kayu salib, tentara membuang undi untuk pakaian Yesus. Penonton meneriakkan hinaan dan mencemooh.
Saat malam tiba, Yusuf dari Arimatea (dengan bantuan Nikodemus) menurunkan jenazah Yesus dari salib dan menempatkannya di kuburan barunya sendiri. Sebuah batu besar digulingkan di atas pintu masuk, menyegel makam itu.
Peristiwa wafatnya Yesus tersebut kemudian dinamakan Jumat Agung karena terjadi peristiwa suci. Umat Kristiani percaya bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya Allah-manusia yang sempurna hingga kematiannya memberikan pendamaian yang sempurna. Melalui wafatnya Yesus, maka dosa-dosa umatnya dapat diampuni. Keyakinan ini kemudian menjelaskan mengapa tanggal penyaliban Yesus dianggap sebagai hari Jumat Agung atau Jumat “Baik”.
Makna Jumat Agung
Jumat Agung menjadi hari penting bagi umat Kristiani untuk memperingati penderitaan dan kematian Yesus. Meski diyakini sebagai hari kesedihan, namun Jumat Agung juga dimaknai sebagai pengorbanan Yesus untuk menebus dosa umat manusia, itulah mengapa Jumat Agung diperingati secara khusus melalui rangkaian beberapa ibadah.
Beberapa kegiatan dilakukan saat rangkaian Jumat Agung seperti kebaktian, mendengarkan khutbah dan menyanyikan lagu pujian untuk mengenang Yesus. Bahkan pada hari tersebut banyak orang Kristen menghabiskan Jumat Agung dengan puasa, doa, pertobatan, dan meditasi tentang penderitaan dan penderitaan Kristus.
Makna Jumat Agung memberikan pelajaran bagi umat Kristiani bahwa pengorbanan Yesus tersebut menjadi cara Tuhan untuk memperlihatkan rasa cintanya pada umat manusia. Bahkan sampai Yesus wafat, ia tetap berdoa kepada Bapa untuk mengampuni semua yang membunuhnya.
Pilihan editor: Kumpulan Link Twibbon Jumat Agung dan Cara Menggunakannya
RIZKI DEWI AYU