Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bernapas Berlebihan, Apa Penyebab Hiperventilasi?

image-gnews
ilustrasi sesak napas. shutterstock.com
ilustrasi sesak napas. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bernapas secara berlebihan atau hiperventilasi dipengaruhi banyak faktor. Misalnya, saat merasa gugup, cemas, atau stres. Mengutip WebMD, cedera kepala dan terkejut bisa menyebabkan hiperventilasi.

Mengutip Healthline, hiperventilasi kondisi ketika bernapas sangat cepat. Biasanya gejala berlangsung selama 20 menit hingga 30 menit. Ketika mengalami hiperventilasi mengembuskan napas lebih banyak dibandingkan yang dihirup. Kondisi itu mengganggu keseimbangan pernapasan, karena karbon dioksida dalam tubuh cepat berkurang.

Mengutip Medical News Today, hiperventilasi bukan penyakit. Tapi, gejala dari kondisi lain atau akibat dari tekanan emosional.

Penyebab hiperventilasi

1. Ketakutan, panik, atau stres

Tekanan emosional seperti panik, ketakutan, atau kecemasan, salah satu penyebab paling umum hiperventilasi. Orang yang mengalami kondisi hiperventilasi terkadang muncul gejala rasa takut.

2. Infeksi

Hiperventilasi tersebab beberapa jenis infeksi dalam tubuh. Infeksi seperti pneumonia menyebabkan pembengkakan dan penumpukan cairan di paru-paru bisa menjadi penyebab bernapas makin cepat.

3. Cedera kepala 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cedera kepala bisa menyebabkan perubahan laju pernapasan, termasuk hiperventilasi. Sebab, fungsi otak mempengaruhi pernapasan. Gejala lainnya cedera kepala, yakni mual dan kebingungan. 

4. Penyakit paru-paru

Penyakit paru-paru obstruktif kronik dan asma membuat pernapasan menjadi lebih sulit. Saluran udara rentan menyempit dan membuat seseorang bekerja lebih keras untuk memasukkan udara ke paru-paru. Gejalanya lainnya nyeri dada dan batuk. 

5. Komplikasi diabetes

Ketoasidosis diabetik tergolong komplikasi diabetes. Kondisi itu bisa terjadi jika tubuh tidak mempunyai cukup insulin untuk energi dan membakar lemak. Hiperventilasi salah satu gejala ketoasidosis diabetik. Gejala lainnya mual, haus berlebihan, dan sering buang air kecil.

6. Dataran tinggi

Ketika berada di ketinggian puncak gunung tekanan udara dan kadar oksigen menurun. Itu bisa membuat pernapasan menjadi lebih sulit. Di ketinggian lebih dari 2.400 meter, kadar oksigen yang rendah menyebabkan masalah pernapasan, termasuk hiperventilasi. Beberapa orang, bernapas berlebihan ketika melewati ketinggian 2.400 meter.

Pilihan Editor: Mengenali Teknik Pernapasan Box Breathing dan Manfaatnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Bahayanya Makan Makanan Dibakar Nyaris Gosong

2 hari lalu

Ilustrasi Barbeque
Ini Bahayanya Makan Makanan Dibakar Nyaris Gosong

Makan makanan gosong memang dapat meningkatkan berbagai risiko kesehatan. Bisa sebabkan penyakit kanker hingga masalah pencernaan?


Mengenali 6 Penyebab Rambut Rontok

2 hari lalu

Ilustrasi rambut rontok.
Mengenali 6 Penyebab Rambut Rontok

Rambut rontok ada banyak penyebabnya


Deretan Kiat Berlatih Push Up untuk Pemula

4 hari lalu

Manfaat push up dapat dicapai setelah melakukannya selama rutin dalam beberapa pekan. (Pexels/ Ivan Samkov)
Deretan Kiat Berlatih Push Up untuk Pemula

Latihan push up bermanfaat untuk penguatan di bagian pergelangan tangan, lengan, dan bahu


5 Kiat Manajeman Stres

4 hari lalu

Ilustrasi wanita melakukan peregangan. Freepik.com
5 Kiat Manajeman Stres

Stres berkepanjangan bisa berakibat penyakit serius dan masalah kesehatan mental lainnya


Tidur Setelah Berolahraga, Apa Efeknya Untuk Tubuh?

4 hari lalu

Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com
Tidur Setelah Berolahraga, Apa Efeknya Untuk Tubuh?

Setelah berolahraga terasa mengantuk atau ingin tidur tersebab respons alami tubuh terhadap aktivitas fisik


4 Macam Bau Mulut dan Masalah Kesehatan di Baliknya

5 hari lalu

ilustrasi bau mulut (pixabay.com)
4 Macam Bau Mulut dan Masalah Kesehatan di Baliknya

Pakar menyebutkan empat jenis bau mulut yang mesti diwaspadai karena terkait dengan masalah kesehatan.


Beragam Jenis Meditasi: Mengenali Aktivitas dan Manfaatnya

6 hari lalu

ilustrasi meditasi (pixabay.com)
Beragam Jenis Meditasi: Mengenali Aktivitas dan Manfaatnya

Pemusatan pikiran dan perasaan untuk mencapai sesuatu itu inti dari aktivitas meditasi


Mengapa Sering Mengeluh Dapat Membahayakan Kesehatan?

8 hari lalu

Ilustrasi pria di tempat kerja. lovebscott.com
Mengapa Sering Mengeluh Dapat Membahayakan Kesehatan?

Meskipun dapat menurunkan suasana hati dan kebahagiaan, mengeluh juga dapat berdampak besar pada fungsi otak dan tubuh.


Banyak Debu di Penitipan Anak, Waspadai Paru-parunya

9 hari lalu

Ilustrasi penitipan anak (daycare). shutterstock.com
Banyak Debu di Penitipan Anak, Waspadai Paru-parunya

Debu bercampur bakteri banyak terdapat di penitipan anak sehingga bisa memicu asma, ungkap sebuah penelitian di European Respiratory Society.


6 Cara Penanganan Sakit Pneumonia di Rumah

11 hari lalu

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
6 Cara Penanganan Sakit Pneumonia di Rumah

Tidak bisa dianggap ringan, pneumonia menjadi infeksi paru-paru yang dapat mengalami komplikasi penyakit lainnya. Begini penanganannya di rumah.