TEMPO.CO, Jakarta - Serat merupakan bagian dari makanan nabati yang tidak dapat dicerna atau diserap tubuh sepenuhnya. Sebaliknya, ini membantu memindahkan makanan melalui sistem pencernaan Anda.
Mengutip Medicine Net, serat merupakan elemen penting dalam kemampuan tubuh untuk menstabilkan gula darah dan mengendalikan rasa lapar. Serat juga berperan dalam sistem pencernaan Anda. Tanpa itu, sistem pencernaan Anda berhenti bekerja sebagaimana mestinya.
Baca juga:
Lantas, bagaimana gejala atau tanda bila tubuh kekurangan serat? Mengutip dari berbagai sumber, berikut beberapa tanda kekurangan serat di dalam tubuh:
1. Rasa lapar yang sering
Mengutip EatingWell, kekurangan serat dalam diet dapat menyebabkan seseorang merasa cepat lapar karena makanan yang dimakan cepat dicerna oleh tubuh. Bahkan jika Anda mengonsumsi makanan lain yang mengenyangkan, seperti lemak dan protein sehat, Anda masih akan merasa lapar segera setelah mengonsumsinya.
2. Tingkat kolesterol yang tinggi
Serat membantu mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh. Sehingga kekurangan serat dalam diet dapat menyebabkan tingkat kolesterol yang tinggi. Serat, terutama serat larut (penyerap air), telah terbukti membantu menurunkan kolesterol dengan mengurangi penyerapan kolesterol dalam sistem Anda dan mengeluarkannya dari tubuh sebelum dapat menyumbat arteri Anda.
Menurut review dari 22 penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal, ntuk setiap 7 gram serat yang dimakan setiap hari, risiko penyakit jantung Anda turun hingga 9 persen. Semakin banyak alasan untuk mengisi piring Anda dengan makanan kaya serat, terutama sumber serat larut ini: gandum, jelai, kacang-kacangan, dan psyllium.
3. Risiko penyakit kronis
Mengutip Organic Traditions, serat mengandung probiotik, zat yang dibutuhkan usus untuk berkembang. Serat juga berperan penting dalam mendukung kesehatan usus. Serat juga mengandung karbohidrat, lemak, dan protein diserap ke dalam aliran darah sebelum memasuki usus besar untuk kemudian dapat dicerna.
Dengan demikian, bila seseorang mengalami kekurangan serat dalam tubuhnya proses penyerapan zat-zat tersebut akan terhambat. Sehingga hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, termasuk kanker usus besar.
4. Wasir
Wasir merupakan pembengkakan pembuluh darah yang terjadi di anus atau rektum. Ini bisa terjadi di dalam rektum atau di luar pada kulit di sekitar anus Anda. Gejalanya dapat meliputi gatal, nyeri, pembengkakan, berdarah, pendarahan saat buang air besar, sakit parah, peradangan, dan enjolan di sekitar anus.
Wasir seringkali bisa menjadi tanda bahwa Anda tak memiliki cukup serat dalam makanan Anda. Untuk mencegah wasir, feses Anda harus memiliki tekstur lembut sehingga dapat bergerak dengan lancar ke seluruh tubuh. Mengonsumsi makanan berserat tinggi seperti buah-buahan dan sayur-sayuran serta kemungkinan mengonsumsi suplemen serat, menjadi salah satu cara terbaik untuk mencegah wasir.
5. Kurangnya energi
Kekurangan serat dalam diet dapat membuat seseorang merasa lelah dan kurang bertenaga. Jika Anda mengalami beberapa tanda-tanda di atas, sebaiknya konsumsi makanan yang kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian atau berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mengatur pola makan yang sehat.
Pilihan Editor: Efek Negatif Kelebihan Asupan Serat