Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wanita yang Mengalami Hot Flash Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hot flash gejala transisi menopause yang paling terkenal, ditandai dengan kepanasan yang tiba-tiba, berkeringat, kulit memerah, jantung berdebar kencang, kecemasan dan bahkan menggigil, hot flashes  panas, berkeringat, kulit memerah, detak jantung cepat, gelisah, dan bahkan menggigil.

Sebanyak 80 persen wanita menopause yang mengalami gejala vasomotor (VMS), yaitu hot flashes dan keringat malam, rata-rata 4 hingga 5 kali sehari selama sekitar tujuh tahun, menurut Klinik Obstetri dan Ginekologi Amerika Utara. Dan untuk 25% wanita menopause yang beruntung, hot flash parah dan bertahan hingga sembilan tahun. 

Namun menurut sebuah studi tahun 2021 di Journal of American Heart Association (JAHA), hot flash dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, penyebab utama kematian pada wanita. 

Hubungan antara hot flash dengan jantung

Para ahli telah lama mengetahui bahwa perubahan hormonal dan perubahan komposisi tubuh meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada wanita pascamenopause. 

Dan memeriksa korelasi berbagai faktor demografi dan perilaku, studi JAHA 2021 menggunakan data dari Study Of Women Across the Nation (SWAN), sebuah studi epidemiologis longitudinal multisite, dan menemukan bahwa gelombang panas dapat menjadi faktor risiko lain untuk kardiovaskular.

Studi JAHA mengikuti lebih dari 3.000 wanita berusia antara 40 dan 50 tahun selama 22 tahun. Pada setiap kunjungan, peserta menjawab kuesioner tentang frekuensi dan tingkat keparahan semburan panas yang mereka alami selama dua minggu sebelumnya. 

Para peneliti menemukan bahwa orang yang sering melaporkan hot flash pada awal penelitian memiliki kemungkinan 50 persen lebih besar untuk memiliki penyakit kardiovaskular. Selain itu, mereka yang sering mengalami hot flash (rata-rata empat kunjungan per tahun) memiliki risiko penyakit kardiovaskular 77% lebih tinggi. 

Tidak ada konsensus mengapa hot flash dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, meskipun sebuah penelitian di Obstetri dan Ginekologi menemukan bahwa orang yang melaporkan hot flash memiliki kadar LDL, HDL, apolipoprotein A-1, apolipoprotein B, dan trigliserida yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak. Studi lain yang menggunakan data SWAN sebelumnya juga menemukan bahwa orang dengan hot flash mendapat skor lebih tinggi pada indeks HOMA3, ukuran resistensi insulin. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menopause ditandai dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Studi JAHA 2021 berfokus pada kelompok yang mungkin berisiko tinggi yang sering mengalami hot flash. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya memprioritaskan kesehatan jantung sebelum dan selama menopause terutama untuk wanita kulit hitam, yang paling sering melaporkan hot flash. 

Cara menjaga kesehatan jantung seiring bertambahnya usia

Ada beberapa cara menjaga kesehatan jantung seiring bertambahnya usia, salah satunya dengan berolahraga. Dalam sebuah studi tahun 2018 dari Journal of American Heart Association, wanita yang berolahraga cukup lama untuk membakar lebih dari 500 kalori per minggu (sekitar satu jam, tergantung pada kecepatan dan berat badan) memiliki risiko penyakit kardiovaskular 73 persen lebih rendah daripada wanita yang berolahraga setiap minggu membakar kurang dari 500 kalori.

Meskipun banyak faktor risiko potensial telah dipelajari dengan hasil yang beragam, salah satu yang menunjukkan korelasi yang konsisten adalah hubungan antara merokok dan hot flash. Sementara cara harian termudah untuk mendukung kesehatan jantung adalah dengan menggunakan suplemen berkualitas. Bahan-bahan seperti Omega-3s5, CoQ106 dan Resveratrol7 telah diteliti untuk mendukung efek kardioprotektifnya. 

DWI NUR AZIZAH | MIND BODY GREEN 

Pilihan editor : Pengalaman Drew Barrymore Hot Flash Pertama Kali saat Acara Talkshow-nya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Faktor Risiko Pemicu Penyakit Jantung, Apa yang Bisa Diubah dan Tidak?

9 jam lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
3 Faktor Risiko Pemicu Penyakit Jantung, Apa yang Bisa Diubah dan Tidak?

Ada beberapa faktor risiko penyakit jantung yang tidak bisa diubah, selain yang bisa diubah. Berikut penjelasan dokter agar kita bisa mencegahnya.


Hari Jantung Sedunia, Kemenkes Ingatkan Kematian Tinggi Akibat Penyakit Kardiovaskular

10 jam lalu

Tangkapan layar media briefing tentang Hari Jantung Sedunia oleh Kemenkes, Senin, 25 September 2023. TEMPO/Yayuk
Hari Jantung Sedunia, Kemenkes Ingatkan Kematian Tinggi Akibat Penyakit Kardiovaskular

Menyambut Hari Jantung Sedunia, masyarakat diingatkan ancaman penyakit kardiovaskular, penyakit penyumbang angka tertinggi kematian.


5 Penyebab Seseorang Bangun Tidur Lebih Cepat Seiring Bertambahnya Usia

9 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Seseorang Bangun Tidur Lebih Cepat Seiring Bertambahnya Usia

Sebuah penelitian menunjukan bahwa proses penuaan alami bisa mempengaruhi pola tidur karena otak menjadi kurang responsif seiring bertambahnya usia.


5 Manfaat Olahraga Kardio bagi Kesehatan Tubuh

15 hari lalu

Ilustrasi wanita olahraga. Freepik.com/Senivpetro
5 Manfaat Olahraga Kardio bagi Kesehatan Tubuh

Olahraga kardio melibatkan aktivitas yang meningkatkan denyut jantung dan pernapasan.


Pakar Ungkap Naiknya Kasus Kematian Akibat Penyakit Jantung Terkait Obesitas

16 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Bruno Vincent/Getty Images
Pakar Ungkap Naiknya Kasus Kematian Akibat Penyakit Jantung Terkait Obesitas

Sebuah penelitian baru menyebutkan kaitan obesitas dan kematian akibat penyakit jantung. Simak penjelasannya.


Mengenal Olahraga Kardio dan Jenis-jenisnya

16 hari lalu

Ilustrasi zumba. rec.uoregon.edu
Mengenal Olahraga Kardio dan Jenis-jenisnya

Olahraga kardio melibatkan tindakan fisik terkoordinasi yang disengaja yang meningkatkan detak jantung seseorang untuk


Dokter Sebut Kaitan Polusi Udara dan Gagal Jantung

17 hari lalu

Ilustrasi gagal jantung. shutterstock.com
Dokter Sebut Kaitan Polusi Udara dan Gagal Jantung

Gagal jantung bisa terjadi bila menghirup polutan mikroskopis di udara, yakni PM 2.5 indikator polusi udara. Berikut penjelasan pakar.


Ragam Aktivitas yang Tak Boleh Dilakukan setelah Operasi Jantung

19 hari lalu

Tim medis melakukan operasi jantung di ruang operasi di Klinik Saint-Augustin di Bordeaux, Prancis, 25 Oktober 2018. REUTERS/Regis Duvignau
Ragam Aktivitas yang Tak Boleh Dilakukan setelah Operasi Jantung

Dokter menyarankan pasien yang telah menjalani operasi jantung tidak melakukan aktivitas berikut untuk menghindari cedera lebih lanjut.


Cara Mudah Hindari Penyakit Jantung, Tertawa

26 hari lalu

Ilustrasi tertawa bersama (pixabay.com)
Cara Mudah Hindari Penyakit Jantung, Tertawa

Penelitian menunjukkan tertawa bisa memperlebar jaringan jantung dan meningkatkan aliran oksigen sehingga bisa mengurangi risiko penyakit jantung.


Bahaya Polusi Udara bagi Jantung dan Otak

26 hari lalu

Kondisi langit Jakarta diselimuti kabut polusi pada hari ketiga pelaksanaan work from home (WFH) bagi 50 persen aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Rabu 23 Agustus 2023. Menurut situs IQAir, pada Rabu sekitar pukul 08.00 nilai inseks kualitas udara di Jakarta adalah 157 atau dalam kondisi tidak sehat. Tempo/Tony Hartawan
Bahaya Polusi Udara bagi Jantung dan Otak

Tak hanya mengganggu paru-paru dan pernapasan, polusi udara juga berdampak buruk pada jantung dan otak. Simak penjelasan pakar.